Gambar 26. Pemangkasan Rough dengan Mesin Pangkas Gendong
Tinggi  dan  frekuensi  pemangkasan  seluruh  area  rumput  lapangan  golf PGH dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Standar Pemangkasan Rumput PGH
Area Pemangkasan
Jenis Rumput Frekuensi
Pemangkasan di tiap hole per
minggu Tinggi
Pemangkasan mm
MesinAlat Putting Green
Cynodon dactylon L. C. Rich cv
Tifdwarf 6 kali
3,5 – 4
Green Mower Collar Green
Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifway
419. 6 kali
5 Green Mower
Apron Axonopus
compressus 3 kali
20 Triplex Mower
Fairway Axonopus
compressus 3 kali
50 Gang Mower
Tee Box Axonopus
compressus 2 kali
50 Lawn Mower
Rough Axonopus
compressus 1 kali
70 Lawn Mower
Semi Rough Axonopus
compressus 1 kali
60 Mesin pangkasgendong
Terdapat  perbedaan  dalam  spesifikasi  pemangkasan  rumput  antar  area permainan. Semakin dekat kepada hole, semakin pendek tinggi rumput golf.
f. Edging
Edging  merupakan  kegiatan  pemangkasan  rumput  pada  bagian  tepi  atau perbatasan.  Area  yang  dipangkas  adalah  perbatasan  antara  putting  green  dan
collar green, serta  antara  collar green  dan apron. Kegiatan  edging  ini dilakukan dengan  tujuan  memangkas  rumput  pada  area  perbatasan  yang  tidak  terpangkas
oleh green mower serta  memberi batas  yang jelas pada tiap area  green agar luas dari  bagian-bagian  green  tidak  mengalami  penambahan  atau  penyusutan.
Kegiatan edging dilakukan secara rutin setiap satu bulan. Pemangkasan dilakukan secara manual dengan menggunakan kored atau arit.
4.9.1.2 Pemupukan
Pemupukan  juga  merupakan  salah  satu  kegiatan  terpenting  dalam pemeliharaan
lapangan golf
karena sangat
berperan penting
dalam mempertahankan  dan  meningkatkan  kualitas  lapangan  golf.  Tujuan  utama  dalam
proses  pemupukan  adalah  untuk  menambah  ketersediaan  unsur  hara  yang dibutuhkan oleh rumput selama pertumbuhannya karena jarang sekali tanah dapat
memenuhi  unsur  hara  secara  keseluruhan  untuk  pertumbuhan  rumput  secara sempurna.  Kegiatan  pemupukan  pada  area  permainan  di  PGH  hanya  dilakukan
pada area green, apron, dan tee box. Kegiatan pemupukan sudah memiliki jadwal tersendiri  yang  direncanakan  oleh  bagian  pemeliharaan.  Jenis  dan  dosis  pupuk
juga sudah diperhitungkan sebelumnya bergantung pada kondisi di lapangan. Pada saat  kegiatan  magang  berlangsung,  percobaan  pemupukan  pada  green  dilakukan
dengan  menggunakan  pupuk  organik,  yang  dicampur  pasir  dengan  rasio  pasir berbanding pupuk 3:1.
Pemupukan  pada  green  saat  musim  panas  menggunakan  pupuk  majemuk NPK  17-17-17.  Pemberian  pupuk  dengan  unsur  kalium  lebih  banyak  diperlukan
pada  saat  musim  hujan.  Setelah  kegiatan  kultivasi,  pemupukan  juga  dilakukan dengan  menggunakan  pupuk  dengan  unsur  nitrogen  yang  tinggi,  yaitu  dengan
perbandingan NPK 21-0-16. Jenis  pupuk  yang digunakan untuk  green  ini adalah jenis  pupuk  yang  bersifat  slow  release.  Aplikasi  pemupukan  dilakukan
menggunakan  alat  walking  spreader  karena  bentuk  pupuk  yang  berupa  granule atau  butiran  sehingga  dapat  menabur  pupuk  dengan  merata.  Pemupukan  di  area
green  dilakukan  dua  kali  selama  satu  bulan  dan  untuk  setiap  green  yang  ada  di PGH  diberikan  dengan  dosis  pemupukan  yang  memiliki  standar  rasio  Nitrogen
sebanyak 300 gram100 m
2
untuk sekali aplikasi. Pemupukan  pada  area  apron  dan  tee  box  menggunakan  pupuk  majemuk
dengan  perbandingan  NPK  15-15-15.  Jenis  pupuk  yang  digunakan  bersifat  fast release. Aplikasi pemupukannya dilakukan dengan mencampur pupuk dengan air
terlebih  dahulu  kemudian  disemprotkan  ke  rumput.  Alat  yang  digunakan  adalah mobil  tangki  yang memiliki  mesin pompa untuk  menyemprotkan pupuk.  Setelah
kegiatan pemupukan, harus segera dilanjutkan dengan penyiraman selama kurang lebih 20 menit. Hal ini bertujuan agar rumput tidak terbakar setelah diberi pupuk.
Pemupukan  pada  apron  dilakukan  dua  kali  dalam  sebulan,  sedangkan  untuk  tee box  pemupukan  dilakukan  dengan  frekuensi  dua  bulan  sekali.  Kebutuhan  unsur
pupuk  NPK  untuk  area  apron  dan  tee  box  masing-masing  sebanyak  12,5  kg  dan 1,25 kg tiap hole.
Menurut  Witteveen  dan  Bavier  1998,  pemberian  pupuk  merupakan  hal penting dalam sistem pengelolaan dan pemeliharaan lapangan golf. Karena jarang
sekali  tanah  yang  dapat  memenuhi  unsur  hara  secara  keseluruhan  untuk pertumbuhan  rumput  secara  sempurna.  Menurut  Beard  1982,  faktor  yang
mempengaruhi pemupukan adalah banyaknya  air  yang diberikan, kapasitas tukar kation KTK, iklim, dan spesies rumput yang digunakan. Pemilihan jenis pupuk
di  PGH  tidak  selalu  sama  dan  disesuaikan  dengan  kondisi  rumput,  cuaca,  dan kondisi  keuangan  perusahaan.  Hal  ini  sudah  sesuai  dengan  pernyataan  Beard