Desain Lapangan Golf Kondisi Biofisik Tapak

mengantri terlalu lama dan dapat memulai ke tempat yang lebih sepi. Tujuan lainnya adalah agar pemain dapat beristirahat jika sudah menyelesaikan sembilan hole yang pertama, kemudian menyelesaikan sembilan hole berikutnya.

4.5 Kondisi Sosial Tapak

4.5.1 Pengunjung

Padang Golf Halim PGH merupakan salah satu lapangan yang tergolong ramai dikunjungi untuk kawasan di Jakarta. Tidak hanya pada hari Sabtu dan Minggu, tetapi pada hari kerja pun banyak pengunjung yang bermain di lapangan golf ini. Pengunjung yang bermain terlihat sepi hanya di hari Senin karena pada setiap hari Senin PGH melakukan pemeliharaan total yang harus membuat PGH buka setengah hari pada hari Senin. Harga green fee yang relatif murah dan dengan aksesibilitas yang mudah dijangkau, pengunjung yang datang untuk bermain golf di PGH mencapai angka rata-rata menurut data perusahaan sekitar 3.000 – 5.000 orang tiap bulannya. Lampiran 7. Menurut data perusahaan, pengunjung yang datang ke PGH berasal dari kalangan pebisnis, dokter, WNA kebanyakan berasal dari Jepang, Korea, dan Amerika, pensiunan TNI dan POLRI, kepala satuan TNIPOLRI, manajer- manajer dari padang golf lain, artis, hingga presiden RI. PGH sendiri juga menawarkan sistem keanggotaan dengan menjadi member. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi member bervariasi bergantung dari jangka waktu dan pemilihan lapangannya. Harga green fee dan membership dapat dilihat pada Lampiran 8. 4.5.2 Masyarakat Sekitar Keberadaan PGH bagi masyarakat sekitarnya dinilai merupakan salah satu keberuntungan karena dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat serta mengubah citra negatif masyarakat yang berdomisili di daerah Halim. Banyak karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan harian, caddie, penjual bola dan golf kit, penjual makanan dan minuman, dan pekerja lapang yang berasal dari masyarakat sekitar. Karyawan PGH sendiri sebagian besar berasal dari sekitar Halim Perdanakusuma yang ikut ambil bagian dalam pelaksanaan pembangunan lapangan golf. Keadaan ini dapat sangat menguntungkan bagi karyawan karena biaya transportasi mereka dapat ditekan dengan waktu kerja yang lebih efektif.

4.5.3 Karyawan Perusahaan

Badan Pengelola Padang Golf Halim memiliki karyawan dengan status sebagai pengurus, pengawas, karyawan tetap, karyawan honorer, dan karyawan percobaan yang digaji tiap bulannya. Sebagian besar karyawan dan pekerja lapangan berasal dari keluarga TNI-AU dan masyarakat sekitar Halim. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan, antara lain, berupa tunjangan Jamsostek, THR, uang bonus, uang lembur, seragam, uang makan, dan cuti 12 hari per tahunnya. Puncak pimpinan dari manajemen PGH General Manager memiliki persyaratan minimal lulus S1 dan merupakan Purnawirawan TNI-AU dengan pangkat minimal Marsekal Muda Marsda. Tingkat pendidikan dari karyawan dan pekerja lapangan yang bekerja di PGH sangat bervariasi mulai dari lulusan Sekolah Dasar hingga Sarjana Perguruan Tinggi. Pekerja lapangan di PGH pada umumnya merupakan lulusan SD sampai lulusan SMA atau sederajat, bahkan ada juga yang tidak tamat SD. Walaupun kebanyakan pekerja lapangan memiliki tingkat pendidikan yang rendah, mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan sangat baik. Pekerjaan lain yang ditawarkan untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar, antara lain, membuka kios dan kantin, menjual makananminuman, menjual golf kit dan souvenir, dan sebagai caddie golf yang memiliki status sebagai pekerja lepas. Jumlah karyawan di PGH I, PGH II, dan Driving Range PGH pada bulan Februari 2012 adalah 313 orang. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Dalam suatu perusahaan, kesenjangan antarkaryawan merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi, di antaranya, tingkat pendidikan dari karyawan yang berbeda-beda dan perasaan lebih senior dari karyawan yang sudah lebih dulu bekerja pada perusahaan. Kondisi internal dari karyawan PGH juga masih terdapat kesenjangan antarkaryawan, salah satu di antaranya yang sangat dirasakan pada saat kegiatan magang berlangsung adalah karyawan yang sudah lebih dahulu bekerja pada perusahaan merasa sangat berpengalaman dalam kegiatan pemeliharaan lanskap lapangan golf, dan selalu banyak bertentangan dengan karyawan baru yang mempelajari pemeliharaan lanskap lapangan golf berdasarkan teori saja. Hal ini tentu dapat sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, seharusnya diperlukan komunikasi yang lebih baik antarkaryawan dan seorang general manager seharusnya dapat menjadi mediator untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapat mengenai pemecahan permasalahan yang ada pada lapangan golf dan kegiatan pemeliharaan lapangan golf secara umum yang dapat dikombinasikan antara pengalaman yang sering terjadi di lapangan dan teori pada buku pemeliharaan.

4.6 Lanskap Lapangan Golf

4.6.1 Tee Box

Tee box adalah tempat bagi pemain untuk melakukan tee off pukulan pertama. Sebagai lapangan golf yang bertaraf internasional, masing-masing hole memiliki empat macam tee marker yang disesuaikan berdasarkan gender, usia, dan kemahiran. Keempat macam tee marker tersebut berwarna hitam yang diperuntukkan bagi pemain profesional dan terletak paling jauh dengan green, berwarna biru untuk amatir yang terletak di depan tee marker hitam, berwarna putih untuk senior yang terletak di depan tee marker biru, dan berwarna merah yang diperuntukkan bagi pemain golf wanita dengan jarak yang paling dekat dengan green di antara tee marker yang lain. Course dan slope rating PGH I adalah 70,6116 untuk black tee, 69,9115 untuk blue tee, 68,6114 untuk white tee, dan 70,3115 untuk ladies tee, sedangkan course dan slope rating PGH II adalah 74,4130 untuk black tee, 72,1124 untuk blue tee, 70,5121 untuk white tee, dan 72,3119 untuk ladies tee.