a. pembibitan, dilakukan dengan lempengan sodding dan stolon yang didapat
dari hasil pencacahan verticut; b.
penyiraman, dilakukan intensif pada awal pertumbuhan dan jika hari tidak turun hujan, biasanya pada pagi hari dengan menggunakan selang air;
c. pemupukan, dilakukan setiap dua minggu sekali dengan jenis pupuk yang
digunakan sama untuk area green; d.
penyiangan gulma, dilakukan intensif terutama pada awal pertumbuhan yang dilakukan oleh tenaga weeder yang dibantu oleh bagian pemeliharaan
lapangan; e.
pengendalian hama dan penyakit, dilakukan jika rumput terserang hama dan penyakit saja, dengan pestisida yang digunakan sama dengan yang digunakan
pada pemeliharaan rumput di area permainan. f.
pemangkasan, dilakukan secara intensif dengan frekuensi yang lebih jarang, yaitu sekali setiap tiga hari.
Gambar 43. Pemeliharaan Nursery
Secara umum pemeliharaan fasilitas di PGH sudah berjalan dengan baik dan lancar. Pemeliharaan rumput pada practice putting green dan driving range
sudah dilakukan sesuai dengan rencana jadwal pemeliharaan rumput pada area permainan dan kondisi rumput sudah terlihat sehat dan terawat. Pemeliharaan
jalur sirkulasi path di PGH kurang begitu terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kondisi jalur yang berlubang dan banyak yang bergelombang sehingga
merusak keindahan PGH. Pemeliharaan terhadap bangunan sudah terlihat baik, tercermin dari keadaan bangunan yang bersih dan rapi.
4.9.4 Pemeliharaan Utilitas
Kegiatan pemeliharaan utilitas bertujuan menjaga seluruh jaringan utilitas agar berfungsi dengan baik dan tahan lama. Kegiatan ini meliputi kegiatan
pemeliharaan sistem irigasi, pemeliharaan saluran drainase, dan pemeliharaan sistem jaringan listrik.
Pemeliharaan utilitas juga bersifat rutin dan insidental. Pemeliharaan rutin yang dilakukan dapat berupa pengecekan saluran irigasi, drainase, dan
pembersihan kolam penampungan, sedangkan pemeliharaan yang bersifat insidental berupa perbaikan-perbaikan alat dan saluran yang mengalami
kebocoran. Permasalahan yang biasanya terjadi pada saat terjadinya kebocoran pipa irigasi adalah tidak tersedianya stok bahan yang diperlukan seperti pipa PVC,
sambungan, dan lem pipa. Meskipun banyak dijual secara massal, tetapi penundaan perbaikan akibat pembelian alat tersebut dapat menjadi kerugian
tersendiri bagi pihak pengelola. Oleh karena itu, untuk bahan yang tidak dijual secara massal perlu selalu tersedia di gudang pemeliharaan karena penundaan
perbaikannya akan memakan waktu yang jauh lebih lama lagi.
4.9.4.1 Pemeliharaan Sistem Irigasi
Kegiatan pemeliharaan sistem irigasi bertujuan menjaga keseluruhan sistem agar dapat berfungsi dengan baik untuk kegiatan penyiraman tanaman.
Karena jenis sistem irigasi di PGH dioperasikan secara manual, kegiatan pemeliharaan sistem irigasi dilakukan sebagai berikut.
a. Pengecekan rutin kerja pompa dilakukan agar tidak terjadi hambatan dalam
penyaluran air. Kegiatan pemeliharaan berupa pencucian filter pompa satu bulan sekali, pengontrolan
tekanan pompa ≤ 110 psi, greasing pada motor pompa, dan overhaul pada pompa setahun sekali.
b. Pengecekan terhadap jaringan pipa yang tertanam dalam tanah dilakukan jika
terjadi kebocoran yang dapat menghambat penyaluran air dapat segera diketahui.
c. Rumput dan pasir sisa top dressing di sekitar sprinkler dibersihkan agar tidak
mengganggu penyiraman. Selain itu, diperiksa lokasi dan kerusakan sprinkler di area permainan. Penggantian sprinkler dilakukan jika terjadi kerusakan
atau terdapat casing yang pecah pada sprinkler tersebut.
d. Quick coupler dijaga kebersihannya dari rumput dan pasir sisa top dressing
dan dicek kondisinya agar dapat digunakan dengan baik saat kegiatan penyiraman berlangsung.
e. Pembersihan bak penampungan setiap tiga bulan sekali dilakukan agar bak
penampungan bersih dari kotoran yang dapat mengganggu kelancaran sistem irigasi.
Kegiatan pemeliharaan ini tidak rutin dilakukan, melainkan hanya jika terjadi kerusakan pada komponen irigasi. Kegiatan perbaikan dilakukan dengan
segera setelah diketahui jenis dan lokasi kerusakannya. Pemeliharaan sistem irigasi dilaksanakan oleh pekerja urusan water system.
4.9.4.2 Pemeliharaan Saluran Drainase
Kegiatan pemeliharaan saluran drainase bertujuan untuk memperlancar laju pembuangan air hujan agar tidak menggenangi area permainan. Kegiatan ini
bersifat insidental, yaitu dilakukan apabila terdapat saluran-saluran drainase yang mengalami masalah. Permasalahan yang biasanya terjadi adalah tersumbatnya
saluran air yang disebabkan oleh daun-daun kering yang rontok masuk ke dalam saluran drainase ini. Permasalahan lain yang biasanya terjadi adalah permukaan
tanah yang kurang rata atau sudah terlalu padat sehingga air menggenangi area permainan dan tidak mengalir ke saluran drainase. Kegiatan pemeliharaan saluran
drainase meliputi pembersihan saluran dari sampah dedaunan dan sampah hasil pemotongan rumput dan renovasi ketinggian permukaan tanah disertai pembuatan