Keuangan dan Akuntansi Produksi

Tidak adanya merek pada kemasan membuat produk yang dihasilkan oleh PPBT tidak memiliki perbedaan dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing atau tidak memiliki identitas sendiri yang dapat menjamin kualitas dari produk yang dipasarkan. Selain itu, pemberian merek juga bermanfaat sebagai salah satu media promosi untuk memperkenalkan PPBT kepada para pelanggan khususnya calon pelanggan baru. Selama ini pihak PPBT belum melakukan kegiatan promosi secara langsung. Promosi hanya terjadi dari mulut ke mulut pelanggan yang pernah membeli produk kepada PPBT. Hal ini yang menyebabkan wilayah pemasaran dari PPBT masih terbatas yaitu hanya di wilayah Bogor. Peternakan Puyuh Bintang Tiga menggunakan saluran distribusi langsung yaitu dengan memasarkan produk yang dihasilkan langsung kepada pasar sasaran yaitu pedagang eceran atau bandar pedagang asongan. Pendeknya saluran distribusi yang dipilih oleh PPBT membuat proses pemasaran menjadi lebih efisien. Pemilihan saluran distribusi ini juga didasarkan atas pertimbangan PPBT telah memiliki sarana transportasi sendiri yaitu berupa mobil pick-up sehingga akan sangat memudahkan dalam proses pemasaran produk. Selain itu,lokasi produksi yang dekat dengan wilayah pemasaran merupakan suatu keunggulan yang dimiliki oleh PPBT karena dapat menghemat biaya distribusi produk ke pasar sasaran. Penetapan harga yang dilakukan oleh PPBT yaitu dengan menggunakan metode Competition Based Pricing. PPBT menetapkan harga jual produk telur puyuh yang dihasilkan dibawah dari harga pesaing. Harga yang ditetapkan oleh PPBT yaitu Rp. 175 per butir Sedangkan harga yang ditetapkan oleh pesaing di pasar wilayah Bogor yaitu berkisar antara Rp.180 – Rp.220 per butir. Daftar harga pesaing yang ada di wilayah pemasaran dari PPBT dapat dilihat pada Tabel 15. Penetapan harga yang lebih murah dari pesaing ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh PPBT untuk mendapatkan keunggulan bersaing di pasar sasaran.

6.1.3 Keuangan dan Akuntansi

Permodalan dari PPBT yaitu berasal dari pemilik PPBT Bapak Prastiyo,Spt. PPBT belum pernah melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan manapun, sehingga PPBT tidak memiliki ketergantungan kepada lembaga keuangan. Seluruh kebutuhan modal yang perlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha PPBT berasal dari modal pribadi Bapak Prastiyo,Spt. Karena modal yang digunakan hanya berasal dari modal pribadi membuat modal yang dimiliki menjadi terbatas dan menghambat kegiatan pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan. PPBT telah melakukan pencatatan keuangan yang cukup rapi yang dilakukan oleh manajer. Pencatatan keuangan ini akan sangat berguna untuk mendukung kesuksesan dan perkembangan usaha dari PPBT.

6.1.4 Produksi

Proses produksi pada PPBT dimulai dari puyuh yang siap bertelur Pullet yang berumur 35 – 45 hari hingga tidak lagi produktif apkir yaitu saat berumur 18 bulan. Alur proses pemeliharaan yang terjadi pada masa produksi dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Alur Proses Pemeliharaan pada PPBT Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga 2009 Persiapan Kandang Panen dan pasca panen Pengafkiran Proses Budidaya Puyuh Petelur Pemberian pakan dan minum Pengendalian dan pencegahan penyakit : 1. Sanitasi kandang 2. Vaksinasi 3. Pemberian vitamin dan obat - obatan Proses pemeliharaan dimulai dengan proses persiapan kandang yaitu kandang dilakukan fumigasi dengan penyemprotan disinfektan untuk mematikan virus dan bakteri yang ada di dalam maupun disekitar kandang. Disinfektan yang digunakan adalah biodes dan septoid dengan komposisi yang telah ditentukan. Dosis yang digunakan dalam kegiatan fumigasi adalah satu tutup cairan septoid ditambahkan dengan satu tutup cairan biodes untuk setiap 10 liter air. Setelah kandang steril, dilakukan persiapan pakan dan air minum yang telah dicampurkan dengan vitamin. Setelah kandang, pakan dan air minum siap bibit puyuh yang siap bertelur pullet akan diletakkan didalam sangkar yang telah dipersiapkan. Satu lantai atau tingkat sangkar berukuran panjang 100 cm, lebar 80 cm dan tinggi 20 cm berisi 40 ekor puyuh . Sehingga dalam satu kandang yang terdapat lima tingkat berisi 200 ekor puyuh. Pemeliharaan puyuh petelur pada masa produksi yang dilakukan setiap hari secara rutin adalah memberi minum dan membersihkan kandang yaitu menyapu dan mengepel kandang. Pemberian pakan dilakukan dua hari sekali. Pakan yang diberikan berupa ransum yang terdiri dari campuran jagung giling, dedak, konsentrat ayam petelur, bahan tambahan. Jumlah pakan yang diberikan rata – rata adalah sebanyak 40 gram per ekor per dua hari. Proses kegiatan pemeliharaan puyuh petelur setiap hari dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 12. Proses Pengambilan Telur hingga Siap Dipasarkan Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga 2009 Proses pemanenan atau pengambilan telur meliputi kegiatan penyiapan baki tempat panen yang berkapasitas 100 butir, pengambilan telur dengan menggunakan baki tersebut, penyortiran telur dan selanjutnya dilakukan kegiatan pengemasan telur dengan menggunakan peti yang berkapasitas 1.200 butir dan dus yang berkapasitas 750 butir telur. Tahap terakhir yaitu proses pendistribusian Penyiapan Baki Tempat Telur Pengambilan Telur Penyortiran Telur Pengemasan Telur ke Peti Kayu dan Dus Pendistribusian Telur ke Pasar Sasaran telur ke pasar sasaran. Alur proses Pengambilan telur hingga siap dipasarkan dapat dilihat pada Gambar 12. Dalam kegiatan pemeliharaan puyuh petelur, kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah program kesehatan untuk menjaga agar puyuh terhindar dari penyakit. Program kesehatan yang dilakukan meliputi pemberian vitamin yang dilakukan setiap minggu selama tiga hari berturut – turut, pemberian obat untuk penyakit snot yang dilakukan setiap bulan dimana waktu pemberian berselangan dengan pemberian obat pencernaan dan vaksinasi Newcastle Desease ND yang dilakukan setiap dua bulan sekali. Program kesehatan yang dilakukan PPBT dalam pemeliharaan puyuh petelur dapat dilihat pada Tabel 19 . Tabel 19. Program Kesehatan Puyuh Petelur di PPBT No Jenis Kegiatan Waktu Keterangan 1 Pemberian Vitamin Setiap minggu Selama tiga hari berturut - turut 2 Pemberian obat untuk penyakit snot Setiap bulan Berselang dengan pemberian obat pencernaan 3 Pemberian obat untuk saluran pencernaan Setiap bulan Berselang dengan pemberian obat snot 4 Vaksinasi Newcastle Desease ND Setiap dua bulan - Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT, Tahun 2009 Kapasitas produksi dari PPBT saat ini adalah rata – rata sekitar 63.750 butir per minggu. Kapasitas produksi saat ini masih dianggap kurang memenuhi kebutuhan pasar. oleh karena itu, PPBT terus melakukan pengembangan usaha dengan menambah jumlah kandang dan populasi puyuh yang dipeliharanya. Selain, menambah jumlah kandang, PPBT juga menjalin kemitraan dengan peternak puyuh yang berada didaerah Cibungbulang, Sukabumi, dan Lido. Banyaknya telur yang berasal dari peternak mitra PPBT dan menambah produk yang harus dipasarkan oleh PPBT dapat dilihat pada Tabel 20. Berdasarkan data dari Tabel 20 diketahui bahwa total telur yang dihasilkan oleh peternak mitra sebanyak 63.600 per minggu. Sehingga total telur yang harus dipasarkan oleh PPBT sebanyak 127.350 butir atau sekitar 106 peti per minggu. Sistem kemitraan yang dibangun oleh PPBT saat ini sangat efektif untuk memenuhi permintaan yang belum dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi PPBT sendiri. Namun, kurangnya kontrol terhadap standar produk yang berasal dari mitra justru menimbulkan kerugian bagi PPBT. Hal ini dikarenakan peternak mitra tidak melakukan sortasi berdasarkan strandar produk yang ditetapkan oleh PPBT sehingga seringkali telur telah mengalami kerusakan saat sampai di PPBT. Tabel 20. Banyaknya Telur yang dihasilkan Oleh Peternak Mitra PPBT N o Peterna k Mitra Alamat Jumlah Telur butir Per Minggu Jumlah pakan yang disupplai oleh PPBT Kg per minggu 1 Anin Jampang Selatan, Sukabumi 5.000 450 2 Edi Jampang Selatan, Sukabumi 9.000 350 3 Obay Jampang Selatan, Sukabumi 4800 200 4 Mamat Jampang Selatan, Sukabumi 13.000 Produksi pakan sendiri 5 Asep Lido 15.000 Produksi pakan sendiri 6 Jazuli Cibungbulang 16.800 600 Jumlah 63.600 1600 Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga 2009 Kualitas dan mutu telur puyuh yang dihasilkan oleh PPBT, jika ditinjau dari segi tampilan produk yang bagus, ukuran dan besar telur yang dihasilkan merata, tidak terdapat kecacatan pada produk yang dihasilkan, dan cangkang telur yang tebal sehingga tidak mudah pecah dan memudahkan dalam proses pemasaran produk. Selain itu, jarak pemasaran yang dekat dengan pasar menbuat telur puyuh yang dihasilkan oleh PPBT lebih cepat diterima oleh konsumen jika dibandingkan dengan telur puyuh yang berasal dari Sukabumi, Jawa Tengah ataupun Jawa Timur.

6.1.5 Penelitian dan Pengembangan