Analisis lingkungan Eksternal Sistem Informasi Manajemen

menyimpan, mensintesis dan menyajikan informasi dalam bentuk yang dapat menjawab pertanyaan penting operasi dan strategis. Jantung dari sistem informasi manajemen adalah database yang berisi berbagai catatan dan data yang penting bagi manajer.

3.1.4 Analisis lingkungan Eksternal

Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah melihat peluang pemasaran baru. Peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi permintaan pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Beberapa perkembangan di lingkungan eksternal merupakan ancaman bagi perusahaan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif Kotler dan Keller,2007. Perusahaan harus merespon secara agresif atau defensif terhadap faktor – faktor eksternal dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari peluang eksternal atau yang meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial. David 2006 kekuatan eksternal external forces dapat dibagi menjadi lima kategori besar yaitu:1 kekuatan ekonomi, 2 kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum, 4kekuatn teknologi, dan 5 kekuatan Kompetitif. 1. Kekuatan Ekonomi Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Daya beli pada perekonomian bergantung pada penghasilan, harga , tabungan, utang, dan ketersedian kredit terkini. Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat tren utama yang mempengaruhi pembelian karena tren - tren itu bisa berdampak besar pada bisnis. Khususnya bagi perusahaan – perusahaan yang produknya diangkat kekonsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi. 2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Kotler dan Keller 2007 daya beli diarahkan langsung pada barang dan jasa tertentu serta jauh dari barang dan jasa lain sesuai selera dan kesukaan konsumen. Masyarakat membentuk keyakinan nilai dan norma. Masyarakat menyerap hampir tidak sadar, pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri, dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar dan alam semesta. 3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum Faktor politik, pemerintah, dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Bagi perusahaan dan industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian paling penting dalam analisis lingkungan eksternal. Perubahan dalam undang – undang paten, peraturan antimonopoli antitrust, tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat mempengaruhi perusahaan secara signifikan. Peramalan politik dapat menjadi penting dan kompleks untuk perusahaan multinasional yang mengandalkan negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas, distribusi produk, bantuan khusus, atau pelangan. Meningkatnya persaingan global menekankan kebutuhan akan peramalan yang akurat dalam bidang politik, pemerintah dan hukum. 4. Kekuatan Teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru yang menghasilkan penciptaan produk dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan zaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai – nilai dan harapan karyawan, manajer dan pelanggan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif baru yang lebih baik dari keunggulan saat ini. Tidak ada perusahaan atau industri saat ini yang dapat mengisolasi diri dari kemajuan teknologi. Dalam industri berteknologi tinggi, indentifikasi dan evaluasi peluang dan ancaman teknologi utama dapat menjadi bagian terpenting dalam audit manajemen strategis. 5. Kekuatan Kompetitif Analisis kekuatan kompetitif atau analisis lingkungan industri lingkungan mikro dilakukan berdasarkan konsep Model Lima Kekuatan Porter Porter’s Five Forces model. Menurut Porter 1991 hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi lima kekuatan seperti dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Kekuatan – Kekuatan yang Mempengaruhi Industri Sumber : Porter 1991 a. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Intensitas persaingan diantara perusahaan sejenis cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah, karena pesaing semakin seragam dalam ukuran dan PARA PESAING INDUSTRI Persaingan di antara perusahaan yang ada PEMASOK Kekuatan tawar – menawar Pemasok PEMBELI PENDATANG BARU POTENSIAL PRODUK PENGGANTI Ancaman produk atau Jasa Pengganti Kekuatan tawar – menawar Pembeli Ancaman masuknya pendatang baru kemampuan, karena permintaan produk industri menurun, dan karena pemotongan harga menjadi semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat merek berasal dan budaya, serta ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industri. Ketika persaingan antar perusahaan sejenis semakin intensif, laba perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat industri menjadi sangat tidak menarik. b. Ancaman Masuknya Pendatang Baru Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk dapat mencakup kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya prefensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar. Disamping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang – kadang memasuki suatu bisnis dengan produk yang berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang lebih besar. Dengan demikian, tugas penyusun strategi adalah untuk mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk memonitor strategi persaingan baru, untuk membuat serangan balasan apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat ini. c. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan untuk biaya konsumen untuk beralih ke produk lain menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk – produk tersebut. Juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar. d. Kekuatan tawar – menawar Pemasok Penjual Kekuatan tawar – menawar Pemasok Penjual bargaining power of supplier mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Strategi ini efektif khususnya ketika pemasok tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. e. Kekuatan Tawar – menawar Pembeli konsumen Kekuatan posisi tawar – menawar pembeli menjadi berkembang jika mereka lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan pemasokproduk lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat melakukan integrasi kehulu. Untuk meningkatkan kontrol terhadap pembeli perusahaan dapat memilih pembeli yang memiliki posisi tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti pemasok, pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh para pembeli yang kuat.

3.1.6 Tahapan Perencanaan Strategis