Kekuatan Ekonomi Kekuatan sosial, budaya,demografi,dan lingkungan

Dengan latar belakangnya ini manajer dibantu oleh para karyawannya terus melakukan kegiatan pengembangan usaha.

6.1.6 Sistem Informasi Manajemen

Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT belum membutuhkan sistem informasi manajemen. Hal ini dikarenakan informasi di PPBT dapat mengalir tanpa melalui hirarki perusahaan. Informasi dapat berasal dari manajer dan langsung disampaikan kepada seluruh pekerja ataupun melalui salah seorang pekerja untuk disampaikan kepada pekerja lainnya. Selain itu, informasi juga dapat berasal dari pekerja hal ini dikarenakan manajemen yang digunakan di PPBT adalah gaya demokratis dimana terdapat keterbukaan diantara bagian – bagian di dalam organisasi. Belum terstrukturnya sistem informasi manajemen di PPBT dikarenakan jumlah pekerja yang dimiliki oleh PPBT masih sedikit sehingga informasi dapat tersebar dengan cepat dan efektif kepada seluruh bagian di dalam organisasi. Untuk itulah PPBT merasa belum membutuhkan suatu sistem atau alat pengelolaan informasi yang canggih, karena hal ini justru akan meningkatkan pengeluran perusahaan sementara manfaat yang diterima oleh perusahaan sangat kecil.

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT merupakan analisis terhadap lingkungan yang berada di luar perusahaan. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui peluang yang dapat dimafaatkan oleh PPBT dan ancaman yang dapat menghambat kemajuan dari PPBT. Berikut akan dibahas faktor – faktor eksternal dari PPBT yang mungkin dapat menjadi peluang atau ancaman bagi PPBT

6.2.1 Kekuatan Ekonomi

Konsumsi telur puyuh yang terus mengalami peningkatan merupakan suatu indikasi bahwa telur puyuh semakin diminati oleh masyarakat. Adapun data mengenai Konsumsi Rata – Rata Per Kapita Seminggu Untuk Telur Puyuh menurut Golongan Pengeluaran Per kapita Sebulan dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa rata – rata konsumsi telur puyuh untuk rata – rata pengeluaran perkapita mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi telur puyuh ini merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PPBT untuk terus mengembangkan usahanya dan meningkatkan jumlah penjualan telur puyuh yang dihasilkan. Selain itu meningkatnya PDB masyarakat juga merupakan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat atau semakin membaik. Peningkatan pertumbuhan ekomonomi ini dapat mengambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh masayarakat yang akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi masyarakat mengalami peningkatan dan merupakan indikasi bahwa tingkat kesejahteraaan masyarakat juga semakin meningkat. Data mengenai Produk Domestik Bruto provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang menjadi target wilayah pemasaran dari PPBT dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Provinsi Rupiah Provinsi Tahun 2004 2005 2006 2007 DKI Jakarta 31.719.350 33.221.434 34.797.062 36.629.774 Jawa Barat 5.705.535 6.005.602 6.274.478 6.591.627 Banten 6.001.802 6.435.722 6.650.331 6.902.711 Sumber : BPS 2008 Pada Tabel 21 dapat terlihat bahwa PDB Per Kapita atas dasar harga konstan masyarakat DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mengalami peningkatan setiap tahunnya hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah pasar yang menjadi target pasar jangka panjang perusahaan.

6.2.2 Kekuatan sosial, budaya,demografi,dan lingkungan

Kondisi sosial dan budaya yang menentukan permintaan serta pertumbuhan permintaan terhadap telur puyuh antara lain adalah tren gaya hidup seseorang. Dewasa ini, gaya hidup masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap kesehatan. healty lifestyle masuk melalui tren yang kemudian perlahan-lahan berubah menjadi sebuah gaya hidup yang lebih baik di masyarakat 3 . Adanya tren gaya hidup sehat ini ditandai dengan semakin bijaksananya masyarakat dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan mereka. Konsumsi pangan yang sesuai 3 http:www.kabarindonesia.com dengan tren gaya hidup masyarakat sejalan dengan pencapaian Pola Pangan Harapan PPH masyarakat Tabel 22. Tabel 22. Komposisi Energi,Bobot dan skor pangan dalam Pola Pangan Harapan Kelompok Pangan Energi kkal Energi Bobot Skor Pangan Padi - padian 1000 50,0 0,5 25,0 Umbi-umbian 120 6,0 0,5 2,5 Pangan Hewani 240 12,0 2,0 24,0 Minyak dan Lemak 200 10,0 0,5 5,0 Buah dan biji berminyak 60 3,0 0,5 1,0 Kacang-kacangan 100 5,0 2,0 10,0 Gula 100 5,0 0,5 2,5 sayur dan buah 120 6,0 5,0 30,0 Lain-lain 60 3,0 0,0 0,0 Total 2000 100 100,0 Sumber : Deptan 2001 Berdasarkan Tabel 22 terlihat bahwa salah satu kelompok pangan yang menunjang tercapainya Pola Pangan Harapan Pangan Masyarakat adalah pangan hewani. Telur puyuh merupakan salah satu sumber pangan hewani bagi masyarakat. Telur puyuh adalah produk yang mengandung protein yang tinggi dan kadar lemak sangat cocok untuk mendukung tren gaya hidup sehat masyarakat dan mendukung tercapainya Pola Pangan Harapan masyarakat. Kandungan lemak yang rendah ini sangat cocok untuk diet kolesterol karena dapat menghidari penimbunan lemak di jantung, sementara kebutuhan akan protein akan tetap terpenuhi. Informasi mengenai kandungan gizi telur puyuh dapat dilihat pada Tabel 2. Populasi jumlah penduduk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten yang merupakan wilayah pemasaran PPBT selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Jumlah Penduduk dalam Ribu menurut Provinsi Provinsi Tahun 2000 2005 2007 2008 DKI Jakarta 8.361,0 8.892,3 9.064,6 9.146,2 Jawa Barat 35.724,0 39.150,6 40.329,1 40.918,3 Banten 8.098,1 9.071,1 9.423,4 9.602,4 Sumber : BPS, 2008 Jumlah populasi yang semakin besar, membutuhkan pasokan pangan hewani yang juga menjadi semakin besar. Salah satu pasokan pangan hewani masyarakat dapat dipenuhi oleh konsumsi telur, salah satunya adalah telur puyuh. Meningkatnya jumlah penduduk akan sangat berimplikasi kepada peningkatan akan produk peternakan seperti telur puyuh. Terjadinya pemanasan global global warming sebagai efek rumah kaca di dunia dewasa ini yang mengakibatkan perubahan cuaca yang semakin tidak menentu akan sangat mempengaruhi produktivitas puyuh. Hal ini dikarenakan puyuh merupakan unggas yang sangat peka terhadap perubahan cuaca yang akan mengakibatkan puyuh mudah mengalami stres. Jika puyuh mengalami stres akan berakibat pada penurunan produktivitas telur yang akan dihasilkan. Sehingga perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan suatu ancaman bagi PPBT. Selain itu merebaknya beberapa jenis penyakit seperti Flu burung, tetelo dan beberapa jenis penyakit yang menyerang ternak puyuh juga merupakan suatu ancaman yang dapat menimbulkan kerugian bagi PPBT. Akbibat serangan penyakit tetelo Newcastle Disease pada bulan Desember 2007, PPBT mengalami kerugian yang sangat besar, akibat penyakit ini ternak puyuh yang dikelola oleh PPBT mati secara bertahap sampai akhirnya seluruh ternak puyuh habis terserang penyakit ini. Sehingga pada awal tahun 2008 PPBT kembali memulai usahanya dari awal setelah melakukan sterilisasi dan penyemprotan kandang untuk membunuh virus – virus penyakit. Selain itu, situasi keamanan lingkungan sekitar merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha perusahaan. Hal ini dikarenakan situasi keamanan sekitar peternakan merupakan situasi yang diharapkan mampu mendukung situasi yang kondusif seperti lingkungan yang tidak terlalu bising, frekuensi lalu lalang orang yang tidak terlalu tinggi, dan keamanan lain terkait aset perusahaan seperti keamanan dari pencurian.

6.2.3 Kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan