VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
6.1
Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis,
termasuk manajemen sumber daya manusia, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi , penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi
manajemen. Analisis lingkungan internal Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor internal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dari PPBT. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PPBT digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang berasal
dari lingkungan eksternal perusahaan. Berikut ini akan dibahas faktor – faktor internal dari PPBT.
6.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Peternakan Puyuh Bintang Tiga Mempunyai satu orang manajer yang sekaligus sebagai pemilik peternakan dan delapan orang karyawan yang berasal
dari lingkungan sekitar lokasi peternakan yaitu Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang. Selain itu, PPBT juga merekrut seorang karyawan tetap yang
berasal dari Kabupaten Sukabumi, hal ini atas dasar pertimbangan bahwa ia telah mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam pemeliharan puyuh karena
selama 10 tahun telah bekerja di Golden Quail. Keterampilan dan pengalaman kerja karyawan menjadi suatu hal yang sangat penting dikarenakan dalam proses
pembudidayaan puyuh diperlukan pengetahuan dan ketelitian agar proses budidaya dapat berjalan dengan lancar. Data karyawan PPBT dapat dilihat pada
Tabel 17. Hari kerja karyawan di PPBT adalah tujuh hari kerja atau dengan kata lain
karyawan bekerja setiap hari dalam satu minggu. Hal ini dikarenakan proses produksi dan pemeliharaan puyuh berlangsung setiap hari. Kegiatan operasional
perusahaan dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Waktu istirahat untuk karyawan selama satu jam yaitu pada pukul 12.00 WIB sampai dengan
pukul 13.00 WIB. Sehingga dalam satu hari karyawan hanya bekerja selama delapan jam. Jika karyawan bekerja lebih dari waktu kerja yang telah ditetapkan
maka mendapatkan uang lembur sebesar Rp. 5.000 per jam atau jika dalam satu hari penuh karyawan diminta untuk bekerja ekstra maka pihak manajemen akan
memberikan uang lembur sebesar Rp. 20.000 per hari. Pemberian uang lembur ini merupakan salah satu kegiatan pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak
PPBT untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.
Tabel 17. Data Karyawan PPBT
No Nama
karyawan Bagian
Alamat Usia
Thn Tingkat
Pendidika n
Masa Kerja
bln Gaji
Rp per
bulan
1 Prastiyo,Spt
Manajer dan
Pemilik Mega
Mendung 37
Sarjana 18
_
2 Yudi
Wahyudin Anak
Kandang DOQ
Cikembar - Sukabumi
33 SMP
18 900.000
3 Suhendar
Anak Kandang
Desa Situ Ilir
26 SMU
7 500.000
4 Noviyanto
Anak Kandang
Desa Situ Ilir
25 SMP
4 500.000
5 Ahmad Rifai
Anak Kandang
Desa Situ Ilir
24 SMP
9 500.000
6 Samsudin
Produksi Pakan
Desa Situ Ilir
39 SMP
11 600.000
7 Makmur
Sarana Produksi
dan Peralatan
Desa Situ Ilir
58 SR
18 600.000
8 Agus
Sopir Gunung
Bunder 48
SD 10
500.000 9
Marfuah Dapur
Desa Situ Ilir
51 MI
18 350.000
10 Aben
Keamanan Desa Situ
Ilir 35
SMP 1
400.000 Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga 2009
Selain mendapatkan uang lembur jika bekerja diluar jam kerja, pihak manajemen juga memberikan bonus pada hari raya atau Tunjangan Hari Raya
THR. Besarnya THR yang diberikan kepada para karyawan adalah sama dengan satu bulan gaji. Hal ini dilakukan agar loyalitas karyawan terhadap perusahaan
tetap terjaga dan sebagai bentuk perhatian pihak perusahaan terhadap para karyawan yang telah membantu kegiatan operasional perusahaan. Penentuan
besarnya gaji yang diterima oleh setiap karyawan didasarkan pada pengalaman, keterampilan,tugas dan tanggung jawab serta lamanya bekerja. Semakin lama
bekerja, semakin terampil dan semakin berat tugas yang menjadi tanggung jawabnya maka seorang karyawan akan mendapatkan gaji yang lebih besar
dibandingkan dengan karyawan yang baru bekerja dan belum berpengalaman. Sehingga, besarnya gaji karyawan yang ada di PPBT berbeda – beda. Tujuan dari
perbedaan gaji ini adalah sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan yang telah lama bekerja pada PPBT dan sebagai pemacu bagi karyawan yang masih
baru untuk terus meningkatkan keterampilannya. Perbedaan sistem pemberian gaji hanya pada karyawan bagian dapur yaitu Ibu Marfuah yang hanya mendapatkan
gaji sebesar Rp. 350.000 dengan sistem kenaikan gaji sebesar Rp. 25.000 per tiga bulan. Hal ini sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung jawab dari bagian
dapur yaitu hanya menyediakan konsumsi bagi para karyawan dan membersihkan bangunan kantor dan mess karyawan.
Gaji yang diterima oleh karyawan PPBT jika dibandingkan dengan gaji karyawan peternakan puyuh yang ada di Sukabumi lebih tinggi atau lebih mahal.
Karyawan peternakan puyuh sukabumi mendapatkan gaji sebesar Rp. 400.000 per bulan sedangkan karyawan PPBT mendapatkan gaji minimal Rp. 500.000 per
bulan. Namun, jika dibandingkan dengan Upah Minimun Regional Kabupaten Bogor sebagian besar gaji karyawan PPBT masih lebih rendah seperti terlihat
pada Tabel 18.
Tabel 18. Upah Minimun Regional Kabupaten Bogor Upah Minimum Regional
Tahun 2007
2008
Upah Minimum Regional Rp. 800,800
873,231
Sumber :Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 2009
2
Para karyawan PPBT juga mendapatkan jatah makan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan siang hari. Hal ini bertujuan agar para karyawan PPBT tidak
meninggalkan lokasi peternakan ketika jam istirahat. Para karyawan juga mendapatkan jatah libur selama dua hari selama satu bulan. Sistem pengambilan
2
http:regionalinvestment.comsipididekonomiumrd.php?ia=3201is=45
jatah libur ini adalah secara bergiliran, agar tetap ada karyawan yang bertugas merawat puyuh. Jika karyawan melakukan bolos kerja atau libur lebih dari jatah
waktu yang diberikan, pihak PPBT akan memberikan hukuman berupa pemotongan gaji sebesar Rp. 25.000 per hari. Hukuman ini bertujuan untuk
meningkatkan kedisiplinan dari para karyawan PPBT. Kegiatan pengorganisasian karyawan telah dilakukan oleh PPBT sejak awal
berdiri. Hal ini terlihat dengan sudah adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang jelas kepada para karyawan. Walaupun terkadang para karyawan juga
melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya, Namun, hal ini dilakukan jika pekerjaan utamanya telah selesai dikerjakan. Sehingga para karyawan PPBT
telah mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas, kewajiban dan tanggung jawab utamanya masing – masing. Dalam melaksanakan kegiatan koordiasi
manajer selalu bersifat kekeluargaan, dimana manajer selalu menerima semua masukan baik yang bersifat positif maupun negatif dari semua karyawan selama
hal tersebut dapat memberikan perubahan dan kemajuan bagi PPBT. Begitupun jika terjadi permasalahan di PPBT manajer akan melibatkan karyawan untuk
menyelesaikan masalah tersebut sehingga karyawan akan semakin loyal terhadap perusahaan.
Perekrutan karyawan baru yang dilakukan oleh PPBT biasanya berdasarkan atas rekomendasi dari pekerja dan berasal dari daerah di sekitar lokasi peternakan.
Dalam merekrut karyawan pihak PPBT tidak melihat dari tingkat pendidikan. Hal utama yang diperhatikan oleh pihak PPBT adalah keuletan, kerajinan dan
semangat kerja karyawan. Karyawan baru diberikan pelatihan selama dua hari untuk mengetahui apa yang menjadi tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya.
Pelatihan bagi karyawan baru terutama bagian anak kandang biasanya diberikan oleh karyawan lama yang telah berpengalaman dalam proses pemeliharaan puyuh.
Setelah diberikan pelatihan selanjutnya karyawan baru dapat mengerjakan pekerjaannya sendiri dan tetap mendapatkan pengawasan dari manajer dan
karyawan senior. Namun, sampai saat ini keterampilan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Peternakan Puyuh Bintang Tiga masih rendah hal ini dikarenakan
kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan mengenai proses budidaya puyuh. Selain karyawan tetap, PPBT juga mempekerjakan
karyawan lepas jika sedang melakukan kegiatan pembangunan bangunan kandang. Karyawan lepas yang bekerja di PPBT akan mendapatkan bayaran
dengan sistem harian yaitu sebesar Rp. 30.000 – Rp. 40.000 per hari. Proses pengendalian yang dilakukan oleh PPBT dilakukan setiap hari oleh
manajer. Manajer akan menerima laporan harian dari setiap bagian. Hal ini dilakukan agar semua aktivitas yang terjadi di PPBT dapat terkontrol oleh
manajer. Sehingga jika terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dapat segera diselesaikan dan tidak menimbulkan masalah yang
berlarut – larut.
6.1.2 Pemasaran