karyawan lepas jika sedang melakukan kegiatan pembangunan bangunan kandang. Karyawan lepas yang bekerja di PPBT akan mendapatkan bayaran
dengan sistem harian yaitu sebesar Rp. 30.000 – Rp. 40.000 per hari. Proses pengendalian yang dilakukan oleh PPBT dilakukan setiap hari oleh
manajer. Manajer akan menerima laporan harian dari setiap bagian. Hal ini dilakukan agar semua aktivitas yang terjadi di PPBT dapat terkontrol oleh
manajer. Sehingga jika terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dapat segera diselesaikan dan tidak menimbulkan masalah yang
berlarut – larut.
6.1.2 Pemasaran
Proses pemasaran produk yang dihasilkan oleh Peternakan Puyuh Bintang Tiga selama ini dilakukan dengan mendatangi langsung calon pembeli ke pasar –
pasar dan mempromosikan produk yang dihasilkan oleh PPBT. Jika pelanggan tertarik untuk membeli produk PPBT proses pemesanan dilakukan dengan
menggunakan media handphone atau pembeli yang datang langsung ke PPBT. Proses pemesanan seperti ini dapat berkembang karena telah terjalin kepercayaan
antara PPBT dengan pelanggan. Dalam memasarkan produk yang dihasilkan PPBT menggunakan peti berkapasitas 1.200 butir dan dus berkapasitas 750 butir.
PPBT belum memberikan merek pada peti atau kardus yang digunakan untuk memasarkan produk telur puyuh yang dihasilkan.
Tidak adanya merek pada peti dan dus yang digunakan oleh PPBT untuk memasarkan produk menjadikan identitas dari produk yang dihasilkan tidak
terlihat. Padahal pemberian nama merek atau cap pada suatu produk merupakan hal yang penting sebagai media penanaman brand image yang positif bagi
konsumen. Jika brand equity ini bisa dikelola dengan baik, perusahaan akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya.
Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua,
perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek,yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi
serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasaran.
Tidak adanya merek pada kemasan membuat produk yang dihasilkan oleh PPBT tidak memiliki perbedaan dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing atau
tidak memiliki identitas sendiri yang dapat menjamin kualitas dari produk yang dipasarkan. Selain itu, pemberian merek juga bermanfaat sebagai salah satu media
promosi untuk memperkenalkan PPBT kepada para pelanggan khususnya calon pelanggan baru. Selama ini pihak PPBT belum melakukan kegiatan promosi
secara langsung. Promosi hanya terjadi dari mulut ke mulut pelanggan yang pernah membeli produk kepada PPBT. Hal ini yang menyebabkan wilayah
pemasaran dari PPBT masih terbatas yaitu hanya di wilayah Bogor. Peternakan Puyuh Bintang Tiga menggunakan saluran distribusi langsung
yaitu dengan memasarkan produk yang dihasilkan langsung kepada pasar sasaran yaitu pedagang eceran atau bandar pedagang asongan. Pendeknya saluran
distribusi yang dipilih oleh PPBT membuat proses pemasaran menjadi lebih efisien. Pemilihan saluran distribusi ini juga didasarkan atas pertimbangan PPBT
telah memiliki sarana transportasi sendiri yaitu berupa mobil pick-up sehingga akan sangat memudahkan dalam proses pemasaran produk. Selain itu,lokasi
produksi yang dekat dengan wilayah pemasaran merupakan suatu keunggulan yang dimiliki oleh PPBT karena dapat menghemat biaya distribusi produk ke
pasar sasaran. Penetapan harga yang dilakukan oleh PPBT yaitu dengan menggunakan
metode Competition Based Pricing. PPBT menetapkan harga jual produk telur puyuh yang dihasilkan dibawah dari harga pesaing. Harga yang ditetapkan oleh
PPBT yaitu Rp. 175 per butir Sedangkan harga yang ditetapkan oleh pesaing di pasar wilayah Bogor yaitu berkisar antara Rp.180 – Rp.220 per butir. Daftar harga
pesaing yang ada di wilayah pemasaran dari PPBT dapat dilihat pada Tabel 15. Penetapan harga yang lebih murah dari pesaing ini merupakan salah satu strategi
pemasaran yang digunakan oleh PPBT untuk mendapatkan keunggulan bersaing di pasar sasaran.
6.1.3 Keuangan dan Akuntansi