untuk menghindari udara dingin yang kurang baik bagi puyuh. Untuk memberikan kehangatan yang optimal, setiap kandang harus dilengkapi dengan lampu pijar
yang berfungsi sebagai brooder. b.
Kandang Grower Puyuh disebut berada pada masa grower jika sudah mencapai umur 20-45
hari. Kebutuhan kandang adalah 50 ekorm
2
. Penutup kandang sudah bisa dibuka secara bertahap. Didalam kandang ini puyuh mempersiapkan diri menghadapi
masa produksi. Pada tahap ini juga dilakukan sexing yang bertujuan untuk memisahkan puyuh jantan dan betina dan proses seleksi terhadap puyuh betina
yang beratnya sangat rendah dan cacat agar tidak memboroskan pakan. c.
Kandang Layer Periode layer adalah periode saat puyuh mulai berproduksi, biasanya setelah
berumur 45 hari 6-7 minggu sampai umur apkir 60 minggu. Pada prinsipnya, kandang puyuh layer tidak berbeda dengan kandang grower,sehingga puyuh tidak
harus dipindahkan dari satu kandang ke kandang lainnya. Jika harus dibedakan, perbedaannya biasanya terletak pada kemiringan lantai kandang. Pada kandang
layer, lantai perlu dibuat miring sekitar 10 – 20 derajat dengan tujuan
mempermudah pengumpulan telur. d.
Kandang Induk dan Pejantan Kandang induk dan pejantan tidak berbeda dengan kandang puyuh grower
dan layer. Yang perlu diperhatikan adalah isi kandang yaitu rasio antara induk dan pejantan 3-5 : 1. Jadi jika dalam satu kandang induk dan pejantan bibit ada 50
ekor puyuh, 10 -15 ekor diantaranya harus pejantan.
2.1.4 Penyiapan Bibit
Sebelum memulai usahanya peternak harus memahami tiga unsur produksi usaha perternakan yaitu bibitpembibitan, pakan ransum dan pengelolaan usaha
peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan
tujuan pemeliharaan, ada tiga macam tujuan pemeliharaan yaitu untuk :
a. Produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat
atau bebas dari kerier penyakit. b.
Produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
c. Pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik
produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
2.1.5 Pemeliharaan Ternak Puyuh
a. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini
mungkin. b.
Pengontrolan Penyakit Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang
kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan, dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry
Shoup. c.
Pemberian Pakan Ransum pakan yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa
bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan dua kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remajadewasa
diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh dan pada bibitan terus-menerus.
d. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis sebagian dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata intra okuler atau air minum
peroral. Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko
peternakan Poultry Shoup.
2.1.6 Penyakit Puyuh