Jumlah populasi yang semakin besar, membutuhkan pasokan pangan hewani yang juga menjadi semakin besar. Salah satu pasokan pangan hewani masyarakat
dapat dipenuhi oleh konsumsi telur, salah satunya adalah telur puyuh. Meningkatnya jumlah penduduk akan sangat berimplikasi kepada peningkatan
akan produk peternakan seperti telur puyuh. Terjadinya pemanasan global global warming sebagai efek rumah kaca di
dunia dewasa ini yang mengakibatkan perubahan cuaca yang semakin tidak menentu akan sangat mempengaruhi produktivitas puyuh. Hal ini dikarenakan
puyuh merupakan unggas yang sangat peka terhadap perubahan cuaca yang akan mengakibatkan puyuh mudah mengalami stres. Jika puyuh mengalami stres akan
berakibat pada penurunan produktivitas telur yang akan dihasilkan. Sehingga perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan suatu ancaman bagi PPBT.
Selain itu merebaknya beberapa jenis penyakit seperti Flu burung, tetelo dan beberapa jenis penyakit yang menyerang ternak puyuh juga merupakan suatu
ancaman yang dapat menimbulkan kerugian bagi PPBT. Akbibat serangan penyakit tetelo Newcastle Disease pada bulan Desember 2007, PPBT
mengalami kerugian yang sangat besar, akibat penyakit ini ternak puyuh yang dikelola oleh PPBT mati secara bertahap sampai akhirnya seluruh ternak puyuh
habis terserang penyakit ini. Sehingga pada awal tahun 2008 PPBT kembali memulai usahanya dari awal setelah melakukan sterilisasi dan penyemprotan
kandang untuk membunuh virus – virus penyakit. Selain itu, situasi keamanan lingkungan sekitar merupakan faktor yang
mempengaruhi perkembangan usaha perusahaan. Hal ini dikarenakan situasi keamanan sekitar peternakan merupakan situasi yang diharapkan mampu
mendukung situasi yang kondusif seperti lingkungan yang tidak terlalu bising, frekuensi lalu lalang orang yang tidak terlalu tinggi, dan keamanan lain terkait
aset perusahaan seperti keamanan dari pencurian.
6.2.3 Kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan
Kondisi politik, hukum serta peranan pemerintah dapat mempengaruhi lingkungan eksternal dari perusahaan yaitu melalui kebijakan dan kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak BBM pada tanggal 15 januari 2009 untuk jenis premium dari Rp. 5000 per liter
menjadi Rp.4500 per liter setelah sebelumnya pemerintah telah menurunkan sebanyak dua kali penurunan Tabel 24, berdampak kepada penurunan biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Tabel 24. Perkembangan Harga BBM Tahun 2008-2009
No Terhitung Mulai
Tanggal Harga BBM Rpliter
Premium Minyak Tanah
Minyak Solar 1
24052008 6.000
2.500 5.500
2 01062008
6.000 2.500
5.500 3
15062008 6.000
2.500 5.500
4 01082008
6.000 2.500
5.500 5
15082008 6.000
2.500 5.500
6 01092008
6.000 2.500
5.500 7
15092008 6.000
2.500 5.500
8 01102008
6.000 2.500
5.500 9
15102008 6.000
2.500 5.500
10 01112008
6.000 2.500
5.500 11
15112008 6.000
2.500 5.500
12 01122008
5.500 2.500
5.500 13
15122008 5.000
2.500 4.800
14 01012009
5.000 2.500
4.800 15
15012009 4.500
2.500 4.500
16 01022009
4.500 2.500
4.500 17
15022009 4.500
2.500 4.500
Sumber : PT. Pertamina 2009
Pada Tabel 24 terlihat bahwa harga premium yang menjadi bahan bakar mobil yang digunakan sebagai alat transportasi bagi kegiatan opersaional
perusahaan mengalami penurunan harga menjadi Rp.4500. Penuruan harga premium ini berdampak kepada berkurangnya biaya distribusi telur yang selama
ini menggunakan kendaraan bermotor yaitu mobil pick up. Selain itu, turunnya harga premium juga berdampak kepada penurunan harga bahan baku pakan yang
digunakan oleh PPBT sehingga akan menghemat biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
6.2.4 Kekuatan Teknologi
Perkembangan teknologi saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Perkembangan teknologi di bidang
peternakan cukup pesat. Perkembangan teknologi ini terlihat dengan ditemukannya teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas sektor
peternakan. Perkembangan teknologi biasanya terlihat dari semakin modern alat – alat yang digunakan oleh peternakan sehingga akan sangat membuat proses
produksi menjadi semakin efisien dan efektif. Selain kemajuan teknologi yang terjadi pada proses produksi,
perkembangan teknologi dalam bidang informasi dan telekomunikasi juga sangat membantu perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan pihak – pihak di luar
perusahaan baik dengan pelanggan, pemasok ataupun pihak – pihak lain yang memiliki kepentingan.
6.2.5 Kekuatan Kompetitif