Strategi Pemasaran Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Pemasaran

equity ini bisa dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasaran. b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus – menerus ditingkatkan. c. Proses yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

3.1.2 Strategi Pemasaran

Strategi merupakan alat atau cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. David 2006 mendefinisikan strategi adalah tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kotler dan Keller 2007 mengungkapkan strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran. Hamel dan Prahalad 1995 dalam Rangkuti 2006 strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus – menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategis hampir selalu dimulai dari “ apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola kosumen memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Rangkuti 2006 mendefinisikan strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pemahaman tentang konsep strategi sangat menentukan kesuksesan strategi yang disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut : a. Distinctive Competence yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing dipandang sebagai perusahaan yang “Distinctive strategi”. Distinctive Competence menjelaskan kemampuan spesifik organisasi. Menurut Day dan Wensley 1988 dalam Rangkuti 2006 terdapat dua faktor yang menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya yaitu keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Kemampuan memiliki riset pemasaran yang lebih baik merupakan manfaat bagi perusahaan karena dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi – strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan melalui penggunaaan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, seperti peralatan dan proses produksi yang canggih, pengggunaan jaringan distribusi cukup luas, penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan brand image yang positif serta sistem reservasi yang terkomputerisasi. Semua itu merupakan keunggulan – keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing. b. Competitive Advantage yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika ia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan dengan memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya misalnya, persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayaan yang lebih baik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu, strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan. Strategi pada prinsipnya dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu : strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis Rangkuti, 2006. Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya. Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan. Tjiptono dan Diana 2000 mengemukakan terdapat tiga lingkup strategi pemasaran yang banyak menjadi acuan yaitu : 1 Marketing strategies, yang berfokus pada variabel – variabel pemasaran seperti segmentasi pasar, identifikasi dan seleksi pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasaran. 2 Marketing element strategies, meliputi unsur individual bauran pemasaran, misalnya strategi promosi “ push versus pull”, strategi distribusi intensif, seleksi atau ekslusif, dan strategi penetapan harga “ penetrasi versus skimming price”, dan 3 Product market entry strategies mencakup strategi merebut, mempertahankan, memanen atau melepaskan pangsa pasar.

3.1.3 Analisis Lingkungan Internal