kelemahan penting, dan peneliti pemasaran menggunakan berbagai skala, instrumen, prosedur, konsep, dan teknik untuk mengumpulkan informasi.
Organisasi dengan kemampuan riset pemasaran yang baik memiliki kekuatan yang nyata dalam menjalankan strategi generik.
7. Analisis Peluang yang melibatkan evaluasi terhadap biaya, manfaat, dan risiko
yang berhubungan dengan keputusan pemasaran.
c. Keuangan dan Akuntansi
Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan
kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi secara efektif. Likuiditas, leverage, modal kerja,
profitabilitas, utilitas aset, arus kas, dan modal perusahaan dapat menghapuskan beberapa strategi dari alternatif yang layak. Faktor keuangan sering kali
mengubah strategi dan mengubah rencana implementasi.
d. Produksi atau Operasi
Fungsi produksi operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksioperasi
berhubungan dengan input, transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Aktivitas produksioperasi sering kali mewakili bagian terbesar dari
aset sumber daya manusia dan modal suatu organisasi.
e. Penelitian dan Pengembangan Litbang research and Development
Pengeluaran litbang ditujukan pada pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk, atau untuk
memperbaiki proses produksi untuk menurunkan biaya. Litbang dalam organisasi dapat memiliki dua bentuk dasar yaitu litbang internal dimana organisasi
menjalankan departemen litbangnya sendiri dan kontrak litbang dimana perusahaan merekrut peneliti independen atau agen independen untuk
mengembangkan produk spesifik.
f. Sistem Informasi Manajemen
Kegunaan sistem informasi manajemen adalah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial. Sistem
informasi yang efektif dengan demikian mengumpulkan, memberi simbolkode,
menyimpan, mensintesis dan menyajikan informasi dalam bentuk yang dapat menjawab pertanyaan penting operasi dan strategis. Jantung dari sistem informasi
manajemen adalah database yang berisi berbagai catatan dan data yang penting bagi manajer.
3.1.4 Analisis lingkungan Eksternal
Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah melihat peluang pemasaran baru. Peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi permintaan
pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Beberapa perkembangan di lingkungan eksternal merupakan ancaman bagi
perusahaan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan
dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif Kotler dan Keller,2007. Perusahaan harus merespon secara agresif atau defensif terhadap
faktor – faktor eksternal dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari peluang eksternal atau yang meminimalkan pengaruh dari
ancaman potensial. David 2006 kekuatan eksternal external forces dapat dibagi menjadi lima kategori besar yaitu:1 kekuatan ekonomi, 2 kekuatan sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan, 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum, 4kekuatn teknologi, dan 5 kekuatan Kompetitif.
1. Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Daya beli pada perekonomian bergantung pada
penghasilan, harga , tabungan, utang, dan ketersedian kredit terkini. Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat tren utama yang mempengaruhi pembelian
karena tren - tren itu bisa berdampak besar pada bisnis. Khususnya bagi perusahaan – perusahaan yang produknya diangkat kekonsumen yang peka
terhadap harga dan berpendapatan tinggi. 2.
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan memiliki pengaruh
besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan
ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan. Kotler dan Keller 2007 daya beli diarahkan langsung pada barang dan jasa tertentu serta jauh dari barang dan jasa lain sesuai
selera dan kesukaan konsumen. Masyarakat membentuk keyakinan nilai dan norma. Masyarakat menyerap hampir tidak sadar, pandangan dunia yang
merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri, dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar dan alam semesta.
3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum
Faktor politik, pemerintah, dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Bagi perusahaan dan industri baru
yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian paling penting dalam analisis lingkungan eksternal. Perubahan
dalam undang – undang paten, peraturan antimonopoli antitrust, tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat mempengaruhi perusahaan secara signifikan. Peramalan
politik dapat menjadi penting dan kompleks untuk perusahaan multinasional yang mengandalkan negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas, distribusi produk,
bantuan khusus, atau pelangan. Meningkatnya persaingan global menekankan kebutuhan akan peramalan yang akurat dalam bidang politik, pemerintah dan
hukum. 4.
Kekuatan Teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus
dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan,
proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru yang menghasilkan
penciptaan produk dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan
zaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya
antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai
– nilai dan harapan karyawan, manajer dan pelanggan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif baru yang lebih baik dari keunggulan saat ini.
Tidak ada perusahaan atau industri saat ini yang dapat mengisolasi diri dari kemajuan teknologi. Dalam industri berteknologi tinggi, indentifikasi dan evaluasi
peluang dan ancaman teknologi utama dapat menjadi bagian terpenting dalam audit manajemen strategis.
5. Kekuatan Kompetitif
Analisis kekuatan kompetitif atau analisis lingkungan industri lingkungan mikro dilakukan berdasarkan konsep Model Lima Kekuatan Porter Porter’s
Five Forces model. Menurut Porter 1991 hakikat persaingan suatu industri dapat
dilihat sebagai kombinasi lima kekuatan seperti dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Kekuatan – Kekuatan yang Mempengaruhi Industri
Sumber : Porter 1991
a. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar
dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif
dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Intensitas persaingan diantara perusahaan sejenis cenderung meningkat karena jumlah
pesaing semakin bertambah, karena pesaing semakin seragam dalam ukuran dan PARA PESAING
INDUSTRI
Persaingan di antara perusahaan
yang ada PEMASOK
Kekuatan tawar – menawar Pemasok
PEMBELI
PENDATANG BARU
POTENSIAL
PRODUK PENGGANTI
Ancaman produk atau Jasa Pengganti
Kekuatan tawar – menawar Pembeli
Ancaman masuknya pendatang baru
kemampuan, karena permintaan produk industri menurun, dan karena pemotongan harga menjadi semakin umum.
Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap
tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat merek berasal dan budaya, serta ketika merger dan akuisisi
menjadi umum dalam suatu industri. Ketika persaingan antar perusahaan sejenis semakin intensif, laba perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan
membuat industri menjadi sangat tidak menarik. b.
Ancaman Masuknya Pendatang Baru Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk dapat mencakup kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan
pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya prefensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur
distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan
balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar. Disamping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang – kadang
memasuki suatu bisnis dengan produk yang berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang lebih besar. Dengan demikian, tugas
penyusun strategi adalah untuk mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk memonitor strategi persaingan baru, untuk membuat
serangan balasan apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat ini.
c. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Tekanan kompetisi yang berasal dari
produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan untuk biaya konsumen untuk beralih ke produk lain
menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk – produk
tersebut. Juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.
d. Kekuatan tawar – menawar Pemasok Penjual
Kekuatan tawar – menawar Pemasok Penjual bargaining power of supplier mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada
sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Strategi ini
efektif khususnya ketika pemasok tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten.
e. Kekuatan Tawar – menawar Pembeli konsumen
Kekuatan posisi tawar – menawar pembeli menjadi berkembang jika mereka lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang
signifikan dari biaya pembeli, produk tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan pemasokproduk lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang
rendah, atau pembeli dapat melakukan integrasi kehulu. Untuk meningkatkan kontrol terhadap pembeli perusahaan dapat memilih pembeli yang memiliki posisi
tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti pemasok, pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh
para pembeli yang kuat.
3.1.6 Tahapan Perencanaan Strategis
David 2006 mengungkapkan teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan kedalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap seperti
terlihat pada Gambar 5. 1.
Tahap Input Tahap ini akan memberikan informasi dasar untuk matriks di tahap
pencocokan dan keputusan. Tahap ini meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Pada tahap ini kerangka kerja perumusan
strategi terdiri atas matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks Profil Kompetitif Competitive Profile Matriks - CPM.
Tahap input membutuhkan penyusun strategi untuk mengkuantifikasi secara subjektif selama tahap awal dari proses perumusan strategi. Membuat keputusan
kecil dalam matriks input berhubungan dengan tingkat penting relatif dari faktor
internal dan eksternal memungkinkan penyusun strategi untuk menghasilkan dan mengevaluasi strategi dengan lebih efektif. Penilaian intuitif yang baik selalu
dibutuhkan untuk menentukan bobot dan peringkat yang sesuai. 2.
Tahap Pencocokan Tahap ini berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan
mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Teknik tahap 2 mencakup matriks kekuatan – kelemahan - peluang - ancaman Strengths- Weakness-
Opportunities- Threats , Matriks Evaluasi Tindakan dan Posisi Strategi Strategic
Position and Action Evaluation- SPACE , Matriks Boston Consulting Group
BCG, Matriks Internal Eksternal IE, dan Matriks Strategi Besar Grand Strategy Matriks
. Pada penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah Matriks IE dan Matriks SWOT karena mudah dipahami dan dipelajari.
TAHAP 1. TAHAP INPUT INPUT STAGE
Matriks Evaluasi faktor Matriks Profil Kompetitif Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Eksternal Competitive Profile Internal Internal
Factor Matriks- CPM Factor Evaluation - Evaluation- EFE IFE
TAHAP 2. TAHAP PENCOCOKAN MATCHING STAGE
Matriks Matriks Evaluasi Matriks Boston Matriks internal Matriks Kekuatan- Tindakan dan Consulting Group EksternalIE Strategi
Kelemahan- Posisi Strategis BCG Grand Peluang- Strategic Position Strategy
Ancaman and Action Evaluation- Stength- SPACE
Weakness- Opportunities-
Threats- SWOT
TAHAP 3. TAHAP KEPUTUSAN DECISION STAGE
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix- QSPM
Gambar 5. Kerangka Kerja Analitis untuk Perumusan Strategi
Sumber : David 2006
3. Tahap Keputusan
Tahap keputusan melibatkan strategi tunggal yaitu Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix- QSPM. QSPM
menggunakan input dari tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternatif – alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan
untuk memilih strategi spesifik.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Adanya kegiatan pengembangan usaha dan sistem kemitraan dengan peternak skala rumah tangga dan sedang di Cibungbulang, Sukabumi, dan Lido, yang
dilakukan oleh Peternakan Puyuh Bintang Tiga menuntut dilakukannya suatu analisis strategi pemasaran agar produk yang dihasilkan tetap dapat dipasarkan
secara efisien sehingga akan menghasilkan profit yang maksimal. Selain itu, semakin meningkatnya persaingan dengan adanya telur puyuh yang berasal daerah
Sukabumi, Yogyakarta, Sleman, Solo, Blitar dan Kediri yang masuk kedalam pasar di wilayah Bogor merupakan faktor yang mengharuskan perusahaan untuk
memiliki suatu strategi pemasaran yang tepat dan terencana dengan baik, agar perusahaan dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh dan untuk
menghadapi semakin besarnya persaingan yang terjadi di pasar sasaran. Perumusan strategi pemasaran dalam penelitian ini diawali dengan
mengidentifikasi masalah
yang dihadapi
oleh perusahaan.
Kemudian mengidentifikasi strategi awal yang diterapkan oleh perusahaan yang dikaitkan
dengan strategi bauran pemasaran yaitu : strategi produk product, strategi harga price, strategi tempat place dan strategi promosi promotion. Hal ini bertujuan
untuk melihat ketepatan strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
perusahaan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan yang akan membantu dalam merumuskan
alternatif strategi pemasaran terkait dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan saat ini.
Selanjutnya analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal dirangkum dalam matriks IFE dan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan
eksternal dirangkum dalam matriks EFE. Total nilai yang dihasilkan pada matriks
IFE dan EFE kemudian menjadi input untuk menyusun matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan dan mengetahui strategi apakah yang dapat
digunakan perusahaan berdasarkan posisinya tersebut. Faktor – faktor strategis yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihasilkan dari matriks IFE dan EFE kemudian dipadukan dalam Matriks SWOT untuk mendapatkan beberapa alternatif strategi pemasaran yang
dapat diterapkan perusahaan. Tahap terakhir yang dilakukan yaitu melakukan pemilihan strategi pemasaran yang paling sesuai berdasarkan prioritasnya dengan
menggunakan QSPM Quantitative Strategic Planning Matriks. Strategi pemasaran
yang memiliki
tingkat kemenarikan
paling tinggi
akan direkomendasikan pada pihak perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam
membuat strategi pemasaran. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Analisis Strategi Pemasaran Telur Puyuh
Peternakan Puyuh Bintang Tiga
Analisis Masalah :
- Adanya kegiatan pengembangan usaha dan kegiatan kemitraan yang dilakukan Perusahaan yang akan menambah jumlah output
- Adanya persaingan yang tinggi dengan masuknya telur puyuh dari luar Bogor ke dalam pasar sasaran di wilayah Bogor
Analisis Strategi Bauran Pemasasaran
Produk Harga
Tempat Promosi
Analisis lingkungan Eksternal -
Kekuatan Ekonomi -
Kekuatan sosial, budaya,demografi,dan
lingkungan -
Kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan
- Kekuatan Teknologi
- Kekuatan Kompetitif
Analisis Lingkungan Internal -
Manajemen Sumber Daya Manusia.
- Pemasaran
- Keuangan atau akuntansi
- Produksi
- Penelitian dan pengembangan
- Sistem informasi manajemen.
Matriks EFE Matriks IFE
Peternakan Puyuh Bintang Tiga
Analisis Masalah :
- Adanya kegiatan pengembangan usaha dan kegiatan kemitraan yang dilakukan Perusahaan yang akan menambah jumlah output
- Adanya persaingan yang tinggi dengan masuknya telur puyuh dari luar Bogor ke dalam pasar sasaran di wilayah Bogor
Analisis Strategi Bauran Pemasasaran
Produk Harga
Tempat Promosi
Analisis lingkungan Eksternal -
Kekuatan Ekonomi -
Kekuatan sosial, budaya,demografi,dan
lingkungan -
Kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan
- Kekuatan Teknologi
- Kekuatan Kompetitif
Analisis Lingkungan Internal -
Manajemen Sumber Daya Manusia.
- Pemasaran
- Keuangan atau akuntansi
- Produksi
- Penelitian dan pengembangan
- Sistem informasi manajemen.
Matriks EFE Matriks IFE
Formulasi Strategi Pemasaran Matriks IE dan SWOT
Penentuan Prioritas Strategi QSPM
Rekomendasi Strategi Pemasaran
Peternakan Puyuh Bintang Tiga
Analisis Masalah :
- Adanya kegiatan pengembangan usaha dan kegiatan kemitraan yang dilakukan perusahaan yang akan menambah jumlah output
- Adanya persaingan yang tinggi dengan masuknya telur puyuh dari luar Bogor ke dalam pasar sasaran di wilayah Bogor
Analisis Strategi Bauran Pemasasaran
Produk Harga
Tempat Promosi
Analisis lingkungan Eksternal -
Kekuatan Ekonomi -
Kekuatan sosial, budaya,demografi,dan
lingkungan -
Kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan
- Kekuatan Teknologi
- Kekuatan Kompetitif
Analisis Lingkungan Internal -
Manajemen Sumber Daya Manusia.
- Pemasaran
- Keuangan atau akuntansi
- Produksi
- Penelitian dan pengembangan
- Sistem informasi manajemen.
Matriks EFE Matriks IFE
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian