peternakan. Perkembangan teknologi biasanya terlihat dari semakin modern alat – alat yang digunakan oleh peternakan sehingga akan sangat membuat proses
produksi menjadi semakin efisien dan efektif. Selain kemajuan teknologi yang terjadi pada proses produksi,
perkembangan teknologi dalam bidang informasi dan telekomunikasi juga sangat membantu perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan pihak – pihak di luar
perusahaan baik dengan pelanggan, pemasok ataupun pihak – pihak lain yang memiliki kepentingan.
6.2.5 Kekuatan Kompetitif
Analisis lingkungan kompetitif atau analisis lingkungan industri lingkungan mikro Peternakan Puyuh Bintang Tiga PPBT dilakukan
berdasarkan konsep Model Lima Kekuatan Porter Porter’s Five Forces model. Analisis lingkungan kompetitif PPBT dilakukan dengan menganalisis lima
kekuatan atau faktor yang mempengaruhi lingkungan kompetitif PPBT. Berikut akan dibahas lima kekuatan yang mempengaruhi lingkungan industri PPBT.
6.2.5.1 Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Persaingan selalu terjadi pada setiap kegiatan usaha. Persaingan antar perusahaan sejenis yang terjadi yaitu dengan petenakan puyuh lainnya terjadi
dipasar yaitu dengan peternakan puyuh yang berada di Sukabumi, Jawa Tengah, dan Jawa timur. Persaingan yang dihadapi oleh perusahaan yaitu dalam pemasaran
produk. Banyaknya telur puyuh yang berasal dari Sukabumi, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masuk ke pasar di wilayah Bogor menjadikan tingkat persaingan
yang terjadi di pasar menjadi semakin tinggi. Tingkat persaingan yang terjadi yaitu pada tingkat harga, kualitas dan kuantitas yang ditawarkan kepada
pelanggan. Daftar pesaing di wilayah pemasaran PPBT dapat dilihat pada Tabel 15.
Kuantitas produk telur puyuh yang dihasilkan oleh pesaing mudah didapat di beberapa pasar di wilayah pemasaran PPBT dan ketesediaannya kontiyu. Hal
ini dikarenakan produk yang dihasilkan oleh pesaing seperti pesaing dari Jawa Tengah berasal dari kelompok peternak sehingga produk yang dihasilkan lebih
banyak begitupun dengan pesaing yang berasal dari daerah Jawa Timur. Sedangkan pesaing yang berasal dari Sukabumi dan menjadi pesaing utama PPBT
yaitu Peternakan Ardi mempunyai jumlah populasi ternak yang lebih banyak dari PPBT sehingga dapat mensupplai produk secara kontinyu dari segi kuantitas.
6.2.5.2 Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Industri peternakan puyuh merupakan industri yang memiliki hambatan masuk barrier to entry yang rendah atau kecil. Hal ini dikarenakan peternakan
puyuh dapat dilakukan dengan skala usaha rumah tangga hingga skala besar. Selain itu modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha peternakan puyuh tidak
terlalu besar karena peternakan puyuh tidak membutuhkan lahan yang lebih sempit jika dibandingkan dengan peternakan ayam ras ataupun itik. Selain itu,
puyuh dipelihara di dalam kurung atau sangkar yang memiliki lima tingkat. Satu tingkat berukuran panjang 100 cm, lebar 80 cm dan tinggi 20 cm untuk 40
ekor puyuh
. Sistem sangkar ini akan menghemat luas lahan yang dibutuhkan untuk
kandang puyuh. Sehingga peternakan puyuh dapat dikelola sebagai usaha sampingan hingga usaha berskala besar.
Masih besarnya permintaan telur puyuh di pasar juga menjadi daya tarik yang besar bagi pengusaha untuk memulai usaha peternakan puyuh petelur.
Rendahnya hambatan masuk bagi pendatang baru akan semakin menambah tingginya persaingan di pasar. Semakin menariknya industri peternakan puyuh ini
terlihat dari semakin banyaknya permintaan bibit puyuh yang datang ke PPBT. Namun, hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh PPBT dengan menjalin kemitraan
dengan para peternak yang ingin membuka peternakan puyuh baru.
6.2.5.3 Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Ciri suatu produk adalah produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan untuk biaya konsumen
untuk beralih ke produk lain menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat
oleh produk – produk yang memiliki fungsi yang sama dengan telur puyuh yaitu sebagai sumber protein. Jumlah permintaan untuk berbagai jenis telur yang
berfungsi sebagai sumber protein dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Konsumsi Rata – Rata Per Minggu untuk Jenis Telur Berdasarkan
Pengeluaran Rata – Rata Per kapita Sebulan Jenis Telur
konsumsi rata - rata perkapita seminggu
Tahun 2006 Tahun 2007
Telur Ayam Ras broiler egg Kg 0,097
0,117 Telur Itik itik manila Duck egg Butir
0,057 0,058
Telur Puyuh Quail egg butir 0,07
0,088
Sumber : BPS 2007- 2008
Berdasarkan data pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa meningkatnya jumlah permintaan telur puyuh tidak mempengaruhi atau menyebabkan penurunan
permintaan untuk telur ayam ras dan telur itik. Hal ini menunjukkan bahwa telur puyuh sampai saat ini belum memiliki produk substitusi dekat. Hal ini
dikarenakan telur puyuh memiliki pasar yang berbeda dengan telur ayam ras, ataupun telur itik. Pasar telur puyuh yang ada saat ini adalah pedagang pengecer
dan bandar pedagang asongan. Selain itu, telur puyuh juga lebih banyak dikonsumsi sebagai makanan ringan di perjalanan sehingga banyak ditemui
pedagang asongan yang menjual telur puyuh di terminal, pinggir jalan, di dalam bus, kereta api ataupun ditempat – tempat umum. Sedangkan telur ayam atau telur
itik lebih banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk. Oleh karena itu, sampai saat ini dapat dikatakan belum terdapat produk
substitusi yang dapat mengancam keberlangsungan usaha dari Peternakan Puyuh Bintang Tiga.
6.2.5.4 Kekuatan Tawar – menawar Pemasok
Pemasok merupakan pihak atau lembaga yang dibutuhkan oleh Peternakan Puyuh Bintang Tiga dalam penyediaan bahan baku untuk keberlangsungan
kegiatan produksi. Saat ini, kebutuhan pemasok PPBT adalah untuk mendukung kegiatan unit usaha pakan. Perusahaan membutuhkan ketersediaan bahan baku
yang kontiyu dan sesuai dengan standar untuk menghasilkan produk pakan puyuh yang berkualitas yang akan mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan. Daftar
pemasok bahan baku pakan dari PPBT dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Daftar Pemasok Bahan Baku Pakan PPBT o No
Jenis Produk Pemasok
Harga Rpkg
Jagung Pipil kelompok tani di wilayah Jampang
Tengah dan Kelompok Tani di Wilayah Bogor Barat
2600 2
Konsentrat Ciawi Pak Maman dan Pak Asep
4900 3
Dedak Pengilingan
padi di
wilayah Cibungbulang
1200 4
Bahan tambahan
Pakan PT. Bina San Prima Bogor
10000
Sumber : Peternakan Puyuh Bintang Tiga Maret, 2009
Pada Tabel 26 dapat diketahui pemasok yang selama ini secara rutin memenuhi kebutuhan bahan baku pemasok. Namun, banyaknya alternatif
pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku PPBT membuat kekuatan tawar menawar pemasok menjadi kecil. Perusahaan menjadi tidak terlalu
bergantung pada satu pemasok dikarenakan banyaknya jumlah pemasok yang ada. Data mengenai jumlah produksi jaging pipil yang menjadi salah satu bahan baku
pakan dapat dilihat pada tabel 27.
Tabel 27. Produksi Jagung Pipilan Kering di Jawa Barat No
Tahun Produksi Jagung pipil kering
1 2007
577.513 2
2008 640.647
3 2009
641.880
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat 2009
4
Berdasarkan data pada Tabel 27 menunjukkan jumlah produksi jagung pipilan di Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah produsen jagung pipil juga menjadi semakin banyak. Banyaknya alternatif pilihan pemasok yang ada membuat pemasok PPBT saat ini tidak memiliki
ketergantungan terhadap pemasok karena banyaknya alternatif pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku PPBT. Selain itu, pemasok tidak dapat
dengan mudah menaikkan harga karena perusahaan akan mudah untuk berganti pemasok.
Selain pemasok untuk bahan baku pakan, PPBT juga membutuhkan pasokan sekam yang dibutuhkan dalam proses pengemasan telur agar mengurangi
4
http:jabar.bps.go.idDownload_filespr0309atap.pdfv tanggal 9 juni 2009-06-01
resiko kerusakan telur pada saat proses distribusi. Pasokan sekam PPBT selama ini didapat dari penggilingan padi yang banyak terdapat di wilayah sekitar lokasi
peternakan dengan harga Rp. 2000 per karung. Banyaknya penggilingan padi yang dapat memasok sekam kepada PPBT membuat PPBT tidak bergantung
kepada satu pemasok dan kekuatan tawar menawar pemasok menjadi rendah. Pemasok sekam tidak dapat dengan mudah menaikkan harga karena perusahaan
memiliki alternatif pemasok dan dapat mudah berpindah pemasok.
6.2.5.5 Kekuatan Tawar – menawar Pembeli konsumen
Peternakan Puyuh Bintang Tiga memilih target pasar yaitu pedagang pengecer dan bandar pedagang asongan. Sehingga pembeli atau konsumen utama
dari PPBT adalah pedagang pengecer dan bandar pedagang asongan yang akan menjual kembali telur puyuh yang dibelinya kepada konsumen akhir.
PPBT merupakan peternakan puyuh skala besar satu – satunya yang terdapat di wilayah Bogor. Produsen puyuh lainnya yang masuk ke wilayah Bogor
adalah peternakan puyuh wilayah Sukabumi, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, untuk beberapa wilayah pemasaran seperti pasar lewiliyang, Ciluar,
Ciawi, Pasir Angin dan Cirangkong hanya mendapatkan supplai telur puyuh dari PPBT membuat pembeli memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap
PPBT. Namun, untuk wilayah Pasar Anyar, Pasar Bogor, Pasar Warung Jambu
dan Pasar Cibinong adanya produsen telur puyuh dari luar wilayah bogor memberikan alternatif pilihan bagi pembeli. Strategi harga yang ditetapkan oleh
PPBT dengan menetapkan harga yang lebih rendah dari harga pesaing membuat PPBT memiliki keunggulan dibandingkan pesaing lainnya. Harga yang lebih
murah ini juga yang menjadikan pembeli menjadi loyal kepada PPBT selain itu kualitas telur yang baik juga menjadikan pembeli yang telah membeli produk telur
dari PPBT menjadi enggan untuk berpindah. Selain itu, belum banyaknya peternak puyuh di wilayah Bogor menjadikan pembeli memiliki sedikit pilihan
produsen dengan tingkat harga yang sama dengan PPBT.
6.3 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan