Tabel 22. Jenis Tanaman Sayuran Dalam Pot Tambulapot
Sayuran Tempat
Tanah Perbanyakan
Panen
Kubis 1000-3000 m dpl
umum biji, anakan
3-4 bln Kubis bunga
1500 m dpl umum
biji 3-4 bln
Wortel 400-1200 m dpl
umum biji
2,5-4 bln Kentang
500-3000 m dpl umum
umbi 3-4 bln
Bawang Merah 0-800 m dpl
berpasir umbi
60-80 hr Bawang Putih
600 m dpl berpasir
umbi 85-125 hr
Bayam 0-2000 m dpl
umum biji
21-25 hr Kacang Panjang
rendah-tinggi gembur
biji 2 bln
Tomat rendah-tinggi
berpasir biji
2,5-3 bln Cabai
rendah-tinggi berpasir
biji 3 bln
Kecipir 0-800 m dpl
umum biji
2-2,5 bln Buncis
200-300 m dpl umum
biji 2,5 bln
Caisim 1000-2000 m dpl
umum biji
2 bln Jagung
0-3000 m dpl umum
biji 3-4 bln
Kailan 1000 m dpl
umum biji
2,5 bln Kapri
500-800 m dpl umum
biji 3-4 bln
Labu Siam 0-1000 m dpl
umum biji
4 bln Timun
0-1000 m dpl umum
biji 1,5 bln
Seledri rendah-tinggi
moss biji, anakan
3 bln Terong
rendah-tinggi umum
biji 3 bln
Sawi rendah-tinggi
umum biji
1 bln Diharapkan dengan adanya program tambulapot ini maka masyarakat di Desa
Tangkil dan Hambalang akan dapat memenuhi kebutuhan gizinya secara mandiri, tidak harus membeli di pasar bahkan diharapkan dapat memasarkannya dengan harga
yang cukup baik.
7.5.3. Strategi S-T
Strategi S-T atau strategi kekuatan-ancaman merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perdesaan untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman eksternal. Alternatif strategi yang direkomendasikan sebagai strategi kekuatan-ancaman adalah pemberian pelatihan dan pendampingan usaha
ternak puyuh. Tanpa bantuan pihak luar, masyarakat ekonomi lemah tidak pernah berdaya untuk memperbaiki keadaan ekonominya. Bantuan yang dapat diberikan oleh
pihak luar dapat berupa modal usaha ataupun pelatihan ketrampilan. Dan yang tidak kalah penting adalah upaya meningkatkan etos kerja mereka.
Usaha budidaya ternak puyuh adalah salah satu alternatif bantuan yang dapat diberikan pihak luar kepada masyarakat desa. Usaha ini tidak memerlukan modal
yang besar dan lahan usaha yang luas. Kelebihan lain usaha ini juga dapat memberikan pendapatan harian yang sangat dibutuhkan masyarakat miskin. Selain
itu, sebagian hasil usaha ini berupa telur dapat dikonsumsi anggota keluarga mereka untuk perbaikan status gizi yang pada umumnya rendah pada keluarga miskin.
Strategi yang akan dilakukan adalah memberdayakan ekonomi masyarakat miskin dengan usaha memelihara burung puyuh penghasil telur. Sasarannya yaitu
masyarakat ekonomi lemah di kedua desa. Manfaat yang diharapkan berupa pendapatan dan perbaikan gizi pada masyarakat ekonomi lemah. Metode pelatihan
dan pendampingan usaha ternak puyuh adalah sebagai berikut : 1.
Peserta terlebih dahulu diberi pelatihan cara dan teknik bertani yang baik Good Farming Practice, kemudian dimagangkan pada peternakan puyuh selama
beberapa hari. 2.
Modal usaha diberikan kepada kelompok, dengan kata lain perlu dibentuk kelompok usaha. Anggota kelompok diambil dari anggota masyarakat paling
miskin tapi punya tekad untuk berusaha. Pemberian modal usaha kepada individu sering tidak dapat berjalan baik, seringkali modal usaha dipakai untuk keperluan
konsumtif. Dengan dibentuk kelompok diharapkan setiap anggota menjadi pengawas bagi anggota lainnya.
3. Besar modal usaha yang diberikan harus dapat memberikan pendapatan yang
memadai, misalnya: Rp20.000hariKK 4.
Dilakukan pendampingan usaha. 5.
Replikasi pada kelompok yang baru 6.
Diberikan pelatihan untuk meningkatkan etos kerja dan peningkatan keimanan.
7.5.4. Strategi W-T