5.4.2. Desa Hambalang
a Pertanian
Potensi di bidang pertanian di desa hambalang yaitu adanya komoditas unggulan komoditi singkong dan jagung, bahkan masyarakat di Desa Hambalang pernah
berkata bahwa Desa Hambalang merupakan desa singkong. Dengan adanya komoditas unggulan maka berpotensi untuk mendirikan usahaindustri pengolahan
singkong. Industri pegolahan saat ini hanya sebatas usaha penggilingan dari singkong menjadi aci atau bahan setengah jadi untuk menjadi tepung tapioka.
Hambatan di bidang pertanian yaitu masyarakat sulit berpindah ke komoditas lain yang lebih bernilai ekonomi tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan untuk menanam komoditas lain dan adanya rasa ragu-ragu atau takut gagal.
b Peternakan
Potensi di bidang peternakan dapat dlihat dari ketersediaan lahan pemeliharaan ternakpadang penggembalan yang masih luas yaitu 500 ha milik masyarakat umum
dan 200 ha milik perorangan. Lahan yang masih luas dan hijau memudahkan peternak untuk mencari rumput bagi ternaknya. Selain itu suhu rata-rata seitar 25
C dan ketinggian 450 dpl cukup baik untuk binatang ternak.
Hambatan dalam usaha di bidang peternakan yaitu belum tersedianya industri pengolahan hasil ternak di Desa Hambalang. Jenis binatang ternaknya pun hanya
sebatas ternak pedaging, belum ada usaha peternakan susu sapi atau susu kambing. Tidak tersedianya KUD juga cukup menghambat untuk usaha di bidang peternakan.
c Perikanan
Potensi di bidang perikanan di Desa Hambalang yaitu kemudahan mendapatkan air karena terdapat 18 mata air dengan kondisi baik selain itu juga terdapat 713 sumur
gali dan 520 sumur pompa. Dengan tersedianya air dan kemudahan mendapatkannya, usaha di bidang perikanan dapat dikatakan cukup potensial untuk dikembangkan di
Desa Hambalang.
Saat ini empangkolam yang ada di Desa Hambalang baru seluas 4 ha dengan produktifitas 10 tontahun maka peluang untuk budidaya ikan air tawar cukup baik.
Selain itu usaha di bidang perikanan tidak membutuhkan lahan yang luas, ini adalah upaya untuk mengatasi permasalahn kepemilikan lahan yang bukan milik sendiri.
Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di pekarangan rumah yang cukup luas atau dataran yang rata. Namun kendalanya karena topografi desa hambalang yang
berbukit-bukit cukup sulit untuk mengembangkan usaha perikanan dengan skala yang besar.
d Perkebunan
Bidang perkebunan di Desa Hambalang sudah dikuasai oleh perdesaan swasta yaitu PT. Buana Estate dengan status lahan menggunakan lahan HGU, dengan
komoditas utama cengkeh selain itu juga terdapat komoditas coklat dan kelapa. Perkebunan rakyat masih terbilang sangat kecil karena hanya 2 keluarga yang
memiliki lahan 100-500 ha dan 3 keluarga yang memiliki 10-50 ha sedangkan sisanya 1.247 keluarga memiliki lahan di bawah 5 ha.
Dalam usaha perkebunan dengan luas lahan yang tidak luas maka akan sulit berkembang dan kurang efisien. Maka dari sektor perkebunan potensi untuk
dikembangkan dapat dikatakan cukup sulit.
e Kehutanan
Potensi di bidang kehutanan cukup sulit dikembangkan karena status kepemilikan lahan yang bukan milik sendiri. Status lahan yang merupakan Hak Guna Usaha
HGU dan milik pengembang atau perdesaan kurang memungkinkan untuk ditanami tanaman kehutanan. Selama ini tanaman kehutanan diperoleh dari bantuan bibit
tanaman dari pemerintah dalam rangka penghijauan.
f Agrowisata
Potensi di sektor agrowisata di Desa Hambalang cukup potensial dengan terdapatnya wisata hutan seluas 2 ha, lahan agrowisata seluas 1000 ha, dan wisata
ziarah seluas 1 ha. Di Desa Hambalang terdapat sungai dan danau dengan debit air yang kecil. Lokasi desa juga tidak terlalu jauh dari pemukiman modern yaitu hanya
sekitar 15 menit dari sentul. Pemandangan di Desa Hambalang dapat menjadi daya tarik wisatawan karena dapat melihat city view dari ketinggian, pemandangan yang
bisa dilihat dari Desa Hambalang yaitu sebagian sirkuit Sentul, Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Pancar dapat terlihat dengan jelas. Hambatan untuk
mengembangkan agrowisata yaitu membutuhkan modal yang besar dan akses masuk
yang cukup sulit dengan kondisi jalan masuk desa yang rusak.
5.5. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Tangkil dan Hambalang