Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Tangkil dan Hambalang

ziarah seluas 1 ha. Di Desa Hambalang terdapat sungai dan danau dengan debit air yang kecil. Lokasi desa juga tidak terlalu jauh dari pemukiman modern yaitu hanya sekitar 15 menit dari sentul. Pemandangan di Desa Hambalang dapat menjadi daya tarik wisatawan karena dapat melihat city view dari ketinggian, pemandangan yang bisa dilihat dari Desa Hambalang yaitu sebagian sirkuit Sentul, Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Pancar dapat terlihat dengan jelas. Hambatan untuk mengembangkan agrowisata yaitu membutuhkan modal yang besar dan akses masuk yang cukup sulit dengan kondisi jalan masuk desa yang rusak.

5.5. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Tangkil dan Hambalang

Upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat harus dimulai dengan memberdayakan ekonomi petani dan potensi ekonomi perdesaan. Sebab, sebagian besar angkatan kerja berpendidikan rendah adalah petani, peternak, pembudidaya, perajin usaha mikro dan kecil yang hidup di desa. Hingga kini pemerintah belum mengoptimalkan pemberdayaan potensi sektor pertanian. Ini tercermin dari derajat kesejahteraan petani yang masih pada kategori miskin. Pemerintah juga tidak bisa mendorong berkembangnya potensi ekonomi desa melalui kebijakan nasional yang komprehensif, yang terlihat dengan tingginya urbanisasi. Kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Desa Tangkil dan Hambalang dapat dikatakan lebih tertinggal dibanding desa lainnya. Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai BLT dan Beras Miskin Raskin bagi masyarakat desa setempat. Maka pemberdayaan ekonomi sangat dibutuhkan oleh masyarakat di kedua desa agar lebih mandiri. Bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang ada serta kemampuan untuk melaksanakan usaha secara kontinyu sehingga ekonomi masyarakat dapat benar-benar terbantu. Model pemberdayaan ekonomi masyarakat yang telah ada yaitu usaha produksi keset, usaha ini terbentuk atas bantuan program PNPM dari bank dunia. Namun saat ini usaha produksi keset terbentur oleh naiknya harga bahan baku, sehingga masyarakat harus mencari bahan baku dengan jarak yang lebih jauh agar mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih mudah. Kualitas keset yang diproduksi juga masih rendah, karena masyarakat baru mendapat pengetahuan dan keterampilan memproduksi kesed. Maka dari itu pemasarannya pun masih terbatas hanya ke pasar dan toko-toko kelontong di sekitar Citereup. Harapan dari masyarakat dan perangkat desa setempat yaitu memberikan pelatihan dan keterampilan bagi masyarakat desa setempat untuk diperkenalkan dengan usaha yang mudah diterapkan, dijalankan dan kemudian dapat dikembangkan. Setelah masyarakat dirasakan mampu untuk mengelola usaha tersebut, lalu dibutuhkan pinjamanpemberian bantuan modal untuk memulai dan mengembangkan usaha untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa dan untuk meningkatkan kesejahteraannya.

5.6. Unsur-unsur Pendukung Lainnya