bersifat kualitatif memiliki sifat tidak pasti, berupa eksploratori atau pendalaman terhadap suatu masalah dan tidak dapat digeneralisasi.
4.5. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Perumusan alternatif strategi bagi pengembangan agribisnis di Desa Tangkil dan Desa Hambalang dilakukan dengan menggunakan matriks. Proses perumusan
alternatif strategi melalui tiga tahap yaitu : 1 Tahap pengumpulan data Input Stage; 2 Tahap analisis Matching Stage; dan 3 Tahap pengambilan keputusan Decision
Stage.
4.5.1. Proses Perumusan Alternatif Strategi
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analsis. Pada tahap ini data
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Penjelasan mengenai data eksternal dan internal telah disebutkan pada bab kerangka pemikiran.
Dimana hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah melihat kegiatan agribisnis dan mengidentifikasi potensi agribisnis di kedua desa, selanjutnya
dilakukan identifikasi data internal dan eksternal di perdesaan. Data eksternal dan internal organisasi yang teridentifikasi akan dirangkum dalam
suatu matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE dimana data-data tersebut merupakan faktor strategis. Matriks IFE digunakan
untuk mengetahui kekuatan paling besar dan terkecil yang dimiliki maupun kelemahan terbesar dan terkecil yang dimiliki perdesaan, sedangkan Matriks EFE
digunakan untuk mengetahui peluang terbesar dan terkecil yang dimiliki perdesaan dan ancaman terbesar maupun ancaman yang tidak mempengaruhi perdesaan. Setelah
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada kedua desa maka kita dapat mengetahui bagaimana efektivitas strategi yang dilakukan oleh
pemerintah desa selama ini juga dapat menentukan strategi yang dapat memanfaatkan faktor internal dan eksternal yang ada sehingga dapat lebih meningkatkan sektor
agribisnisnya.
2. Tahap Analisis
Analisis lingkungan internal perdesaan di Desa Tangkil dan Hambalang menggunakan pendekatan Kerangka Penghidupan Berkelanjutan yang diterjemahkan
dari bahasa Inggris Sustainable Livelihoods SL. Kerangka SL mengungkap lima jenis modal yang harus dimiliki sehingga seseorang atau suatu wilayah bisa terhindar
dari kemiskinan. Keluaran Output yang diharapakan dari kerangka SL ini adalah 1 pendapatan masyarakat menjadi lebih baik, 2 kesejahteraan meningkat, 3
kerentanan berkurang, 4 ketahanan pangan meningkat, dan 5 pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Setelah mengumpulkan
semua informasi
yang berpengaruh
terhadap kelangsungan agribisnis perdesaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua
informasi tersebut dalam model-model kuantitatif untuk menganalsis perumusan strategi. Model-model yang dapat digunakan sebagai alat analisis adalah matriks
SWOT Strength, Weakness, Opprtunities, Threats David, 2009. Matriks SWOT merupakan alat analisis penting yang dapat membantu pemerintah
desa dalam mengembangkan empat macam strategi, yaitu strategi kekuatan-peluang S-O strategies, strategi kelemahan-peluang W-O strategies, strategi kelemahan-
ancaman W-T strategies dan strategi kekuatan-ancaman S-T strategies. Masing- masing strategi dijabarkan sebagai berikut :
a. Strategi S-O, startegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pemerintah desa yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. b.
Strategi S-T, menggunakan kekuatan perdesaan untuk mengatasi ancaman. c.
Strategi W-O, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi W-T, strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap terakhir adalah tahap pengambilan keputusan. Setelah berhasil mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perangkat desa harus mampu
mengevaluasi dan kemudian memilih strategi terbaik, yang paling cocok dengan kondisi internal perdesaan serta lingkungan eksternal. Untuk itu alat analisis yang
dapat digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM.
4.5.2. Kerangka Penghidupan Berkelanjutan Sustainable Livelihoods