32
C. Metodologi Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan magang untuk memecahkan masalah menggunakan teknik dasar kendali mutu yang sesuai
yaitu sebagai berikut :
1. Observasi Masalah
Tahapan ini dilakukan pemahaman masalah yang terjadi. Observasi masalah dilakukan dengan teknik wawancara pada pihak-pihak yang
berkaitan dan observasi langsung pada proses.
2. Menemukan Faktor-Faktor Penyebab Masalah
Tahapan ini meliputi pengamatan berbagai macam faktor eksternal dan internal sehingga dapat ditentukan faktor yang berkontribusi pada
masalah, mengkaji kembali faktor-faktor tersebut sehingga dapat ditentukan penyebab dari permasalahan dan mengintegrasikan faktor
penyebab masalah tersebut Hellriegel et al., 2002.
Tahap ini dilakukan wawancara dan menggunakan alat bantu berupa
Diagram Sebab Akibat Diagram Ishikawa. Diagram Sebab Akibat berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin memiliki peluang
menjadi penyebab munculnya masalah atau berpengaruh terhadap hasil. Muhandri dan Kadarisman, 2008. Selain itu juga dilakukan pengambilan
data untuk memverifikasi hasil observasi faktor penyebab yang dilakukan.
3. Meneliti Faktor-Faktor yang Paling Berpengaruh
Setelah dibuat Diagram Ishikawa, akan dianalisis penyebab utama yang paling berpengaruh terhadap terjadinya loss minyak goreng dengan
membuat Diagram Pareto. Selain itu juga dilakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang cukup signifikan
untuk diperbaiki. Setelah ditemukan faktor utama penyebab loss minyak goreng, disusun langkah-langkah perbaikan yang akan mungkin dilakukan
sesuai dengan kondisi di lapangan.
4. Menyusun Langkah-Langkah Perbaikan
Dalam penyusunan langkah-langkah perbaikan ini, diperlukan keikutsertaan pihak perusahaan dalam teknik brainstorming yang akan
dilakukan. Pihak-pihak tersebut terdiri dari bagian produksi, quality
33 control QC dan maintenanceengineering. Langkah perbaikan yang
dilakukan harus sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan. Langkah tersebut juga harus mempertimbangkan keefektifan dan
keefisienan untuk menjadi prioritas. Langkah-langkah lanjutan dalam penyelesaian masalah tidak dilaksanakan dalam kegiatan magang ini.
Diagram alir langkah-langkah yang dilakukan untuk pemecahan
masalah dalam kegiatan magang ini dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Skema tahapan yang dilakukan
Observasi masalah
Menemukan faktor-faktor penyebab masalah
Meneliti faktor-faktor yang paling berpengaruh
Menyusun langkah-langkah perbaikan
Observasi proses penggorengan
Wawancara Diagram Ishikawa
Verifikasi keterangan data
Trial Diagram Pareto
Trial
34
V. ASPEK PRODUKSI
A. Material
Material yang digunakan untuk membuat produk Taro meliputi bahan- bahan dalam pembuatan produk dan bahan pengemas. Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan produk Taro adalah tepung terigu, minyak nabati, air, tapioka, perisa, gula, garam, dan baking powder. Bahan pengemas
Taro terdiri dari kemasan primer dan kemasan sekunder. Setiap material yang digunakan harus memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas.
1. Bahan-Bahan
a. Tepung terigu
Tepung terigu merupakan bahan baku utama yang digunakan pada proses pembuatan Taro. Berdasarkan SNI 01-3751-2000, tepung
terigu merupakan bahan makanan hasil pengolahan endosperm dari biji gandum Triticum vulgare. Berdasarkan jenis gandum yang dipakai,
tepung terigu dibedakan menjadi 3 jenis yaitu tepung terigu dengan kandungan protein tinggi, kandungan protein sedang dan kandungan
protein rendah. Persyaratan mutu tepung terigu sebagai bahan makanan
berdasarkan SNI 01-3751-2000 dapat dilihat di Lampiran 1
Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan Taro harus memiliki spesifikasi yang sesuai standar. Setiap kedatangan tepung
terigu, dilakukan pengujian mutu tepung terigu oleh bagian Quality Control, misalnya kadar air maksimal sebesar 14 yang diuji setiap
penerimaan bahan baku yang datang. Persyaratan mutu tepung terigu sebagai bahan makanan berdasarkan SNI 01-3751-2000 dapat dilihat di
Lampiran 1.
Protein merupakan komponen penting tepung terigu. Tepung terigu mempunyai empat jenis protein yaitu : glutenin, globulin, gliadin
dan albumin. Dari keempat jenis protein tersebut, protein glutenin dan gliadin mempunyai peranan penting dalam pembentukan adonan.