Batch Fryer 1 Batch Fryer 2

61

C. Meneliti Faktor yang Paling Berpengaruh

Setelah semua faktor penyebab diketahui, selanjutnya akan dibuat Diagram Pareto untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap masalah loss minyak goreng pada proses produksi Taro. Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Menurut Muhandri dan Kadarisman 2008, dengan memakai Diagram Pareto, dapat terlihat masalah mana yang sedikit tetapi dominan vital few dan masalah yang banyak tetapi kurang dominan trivial many. Ketika terdapat banyak faktor penyebab masalah yang terjadi, maka terlalu berat untuk menganalisis semua faktor penyebab masalah tersebut. Perlu dilakukan pemilihan untuk menemukan faktor penyebab yang mempunyai efek besar terhadap masalah. Diagram Pareto digunakan untuk tujuan tersebut. Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk memastikan dan mengukur dampak dari upaya peningkatan atau perbaikan yang telah dilakukan. Jika perbaikan tersebut efisien, maka akan terjadi perubahan urutan faktor penyebab pada Diagram Pareto yang dibuat sebelum dan setelah perbaikan dilaksanakan. Namun perbandingan tersebut harus dilakukan dalam interval yang sama antara sebelum dan sesudah pelaksanaan perbaikan sehingga interpretasi yang dihasilkan akan lebih akurat Ishikawa, 1982. Masing-masing batch fryer memiliki spesifikasi dan setting mesin yang berbeda. Oleh karena itu, untuk meneliti faktor penyebab utama dilakukan pengamatan dan pengambilan data di setiap batch fryer.

1. Batch Fryer 1

Berdasarkan pengamatan proses penggorengan pada batch fryer 1 menunjukkan bahwa input proses penggorengan adalah pelet, minyak goreng dan flavor. Output proses penggorengan adalah gorengan jatuh, uap air, ampas, Taro BS Bad Stock dan Taro. Minyak goreng yang masuk proses input akan menghasilkan output minyak yang terserap pada hasil gorengan, ampas, Taro gorengan yang jatuh dan Taro BS. Masing-masing output tersebut ditimbang jumlahnya selama 1 shift dan 62 dianalisis kadar minyak goreng dengan alat Auto Fat Extraction. Pada Tabel 6 , terlihat hasil rata-rata loss minyak goreng pada batch fryer 1. Setelah itu, dibuat diagram Pareto untuk menggambarkan penyebab masalah yang paling dominan pada setiap batch fryer Gambar 28. Tabel 6 . Rata-rata loss minyak goreng pada batch fryer 1 Keterangan Jumlah kg Loss minyak Kumulatif Kelebihan serapan 24,04 81,06 81,06 Ampas 3,10 10,44 91,50 Taro gorengan 1,80 6,05 97,55 Taro BS 0,73 2,45 100,00 Jumlah 29,65 100,00 Gambar 28 . Diagram Pareto loss minyak goreng pada batch fryer 1 Diagram Pareto loss minyak goreng pada batch fryer 1 menunjukkan bahwa faktor penyebab utama yang paling dominan adalah kelebihan serapan minyak pada Taro, yaitu sebesar 81,06 dari total penyebab pada proses penggorengan batch fryer 1.

2. Batch Fryer 2

Input bahan pada proses penggorengan di batch fryer 2 adalah pelet, minyak goreng dan flavor. Output proses penggorengan adalah gorengan jatuh, minyak di bawah filter, uap air, ampas, Taro BS Bad Stock dan Taro. Minyak goreng yang masuk proses input akan menghasilkan output minyak yang terserap pada hasil gorengan, ampas, Taro gorengan yang 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 kelebihan serapan ampas Taro gorengan Taro BS Per sen tase l o ss m in y ak Sumber loss loss minyak Kumulatif 63 jatuh, minyak di bawah filter dan Taro BS. Masing-masing output tersebut ditimbang jumlahnya selama 1 shift dan dianalis kadar minyak goreng dengan alat Auto Fat Extraction. Pada Tabel 7, terlihat hasil rata-rata loss minyak goreng pada batch fryer 2. Setelah itu, dibuat Diagram Pareto untuk menggambarkan penyebab masalah yang paling dominan pada setiap batch fryer Gambar 29. Tabel 7 . Rata-rata loss minyak goreng pada batch fryer 2 Keterangan Jumlah kg Loss minyak Kumulatif Kelebihan serapan 27,98 73,70 73,70 Taro gorengan 5,21 13,72 87,42 Ampas 4,09 10,77 98,20 Minyak di bawah filter 0,53 1,40 99,59 Taro BS 0,16 0,41 100,00 Jumlah 37,97 100,00 Gambar 29 . Diagram Pareto loss minyak goreng pada batch fryer 2 Diagram Pareto loss minyak goreng pada batch fryer 2 menunjukkan bahwa faktor penyebab utama yang paling dominan adalah kelebihan serapan minyak pada Taro, yaitu sebesar 73,70 dari total semua penyebab di proses penggorengan batch fryer 2. 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 kelebihan serapan Taro gorengan ampas minyak di bawah filter Taro BS Per sen tase l o ss m in y ak Sumber loss loss minyak Kumulatif 64

3. Batch Fryer 3