PENDAHULUAN A. Analisis Sumber Penyebab Kehilangan (Loss) Minyak Goreng pada Proses Produksi Snack Taro di PT Unilever Indonesia, Tbk

1

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Industri snack merupakan salah satu industri pangan yang banyak diminati dan cukup pesat perkembangannya. Taro merupakan merek dagang snack yang diproduksi oleh PT Rasa Mutu Utama, Cicadas, Gunung Putri untuk PT Unilever Indonesia Tbk. Taro merupakan jenis makanan ringan yang berupa kepingan pipih yang digoreng dan ditambahkan berbagai macam perisa. Snack ini dibuat melalui tahapan proses pemasakan, pembentukan lembaran adonan, aging, pemotongan, pengeringan, penggorengan dan penambahan perisa. Pada proses produksi Taro, proses penggorengan merupakan proses penting yang harus diperhatikan. Proses menggoreng adalah perendaman dan pemasakan bahan pangan dalam minyak panas dengan tujuan untuk memperoleh produk dengan karakteristik warna, aroma dan tekstur yang khas Dana dan Saguy, 2003. Tujuan proses penggorengan antara lain untuk meningkatkan kualitas makan eating quality dari makanan, memperpanjang daya simpan yang diperoleh karena adanya pemusnahan mikroba, perusakan enzim-enzim dan pengurangan kadar air Fellows, 2000. Dalam proses penggorengan, minyak dipergunakan sebagai medium penghantar panas. Minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng adalah minyak kelapa sawit. Minyak merupakan salah satu bahan baku yang penting dalam proses pembuatan Taro dan dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak. Penggunaan minyak goreng pada proses penggorengan harus efisien. Hal ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dan mutu produk yang dihasilkan. Selama proses produksi, ditemukan fakta bahwa banyak terjadi kehilangan loss minyak goreng. Tingginya loss minyak pada proses produksi mengakibatkan peningkatan biaya produksi. Berdasarkan Summary Losses Material pada perusahaan, terdapat sebanyak 24,73 atau 10293,76 kg minyak goreng yang terhitung sebagai loss minyak goreng pada bulan Januari 2010. Namun tingginya loss minyak pada proses pembuatan Taro tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Hal ini sangat merugikan bagi 2 pihak produsen. Oleh karena itu, perlu dianalisis fakta-fakta yang menyebabkan kehilangan minyak goreng serta jumlahnya di setiap fakta. Melalui kegiatan magang ini, secara umum dilakukan pengamatan pada seluruh proses produksi Taro yang berpotensi menyebabkan terjadinya loss minyak goreng. Dari hasil analisis sumber penyebab loss ini kemudian akan dibuat rancangan solusi alternatif perbaikan proses yang diharapkan dapat meminimalkan terjadinya kehilangan loss minyak goreng untuk mencegah kerugian perusahaan.

B. Tujuan

1. Mempelajari aspek produksi Taro baik dari bahan baku serta teknologi proses produksi yang digunakan 2. Melakukan analisis sumber penyebab kehilangan loss minyak goreng untuk mengetahui sumber penyebab utama sehingga dapat dicari solusi perbaikan yang dapat dilakukan 3. Memberikan saran perbaikan pada perusahaan sebagai solusi untuk meminimalkan loss minyak goreng

C. Manfaat

1. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan profesionalisme mahasiswa melalui penerapan ilmu, latihan kerja dan latihan langsung tentang teknik-teknik yang diterapkan di lapangan sesuai dengan bidang keahlian 2. Mengetahui aspek produksi yang diterapkan selama proses produksi Taro 3. Mengetahui dan menganalisis penyebab loss minyak goreng selama proses produksi Taro 4. Mendapatkan solusi pemecahan masalah loss minyak goreng pada proses produksi Taro 3

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN