Diagram Pareto TINJAUAN PUSTAKA

24 evaluasi bertujuan untuk memperoleh kepastian bahwa masalah dapat terpecahkan, untuk mengukur perbaikan, dan untuk memperbaiki setiap akibat tambahan yang mungkin tidak diperkirakan tetapi dapat merusak pemecahan Crocker, et all., 2007. Menurut Sutalaksana 1979, untuk melakukan perbaikan sistem kerja, terdapat delapan langkah pemecahan masalah, yaitu : observasi masalah, menemukan faktor-faktor penyebab masalah, meneliti faktor-faktor yang paling berpengaruh, menyusun langkah-langkah perbaikan, mengadakan evaluasi hasil, mencegah terulang masalah yang sama dan mencatat masalah yang belum terselesaikan.

G. Diagram Pareto

Analisis Pareto Pareto analysis dikembangkan oleh profesor ilmu ekonomi Italia yang bernama Vilfredo Pareto pada akhir abad ke 19 dan selanjutnya dikenal sebagai Pareto chart. Analisis ini merupakan pendekatan logis dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram. Hal ini dikenal sebagai konsep vital few and trivial many yang penting itu sedikit, tetapi yang tidak penting itu banyak, yaitu penelusuran untuk mendapatkan penyebab utama sesuai urutan kepentingannya. Dalam penggambarannya, data hasil pengukuran diklasifikasikan ke dalam kategori yang dinyatakan dalam bentuk balok frekuensi cacat atau rusak dan totalnya digambarkan dalam bentuk grafik kumulatif Hubeis dan Kadarisman, 2007. Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik sebab-sebab kehilangankerugian dalam nilai mata uang atau jumlah cacat dan prinsip sebaran yang menyimpan dan pandangan ekonomi bahwa 20 penyebab atau bertanggung jawab terhadap 80 masalah yang muncul. Hal tersebut dapat diartikan koreksi 80 situasi yang ada dengan 20 energi total yang diperlukan untuk mengatur total masalah atau sebaliknya, untuk menyelesaikan 20 sisanya harus mengeluarkan energi yang tidak digunakan 80. Aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian jalur yang terletak di bagian kiri diagram Pareto daripada mencoba untuk 25 menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa diagram pareto dapat menghilangkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa Hubeis dan Kadarisman, 2007. Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk memastikan dan mengukur dampak dari upaya peningkatan atau perbaikan yang telah dilakukan. Jika perbaikan tersebut efisien, maka akan terjadi perubahan urutan faktor penyebab pada diagram Pareto yang dibuat sebelum dan setelah perbaikan dilaksanakan. Namun perbandingan tersebut harus dilakukan dalam interval yang sama antara sebelum dan sesudah pelaksanaan perbaikan sehingga interpretasi yang dihasilkan akan lebih akurat Ishikawa, 1982. Menurut Besterfield 1990, cara membuat diagram Pareto adalah sebagai berikut : 1. Menentukan metode pengklasifikasian kategori data berdasarkan masalah, penyebab, tipe ketidaksesukaan dan lain-lain 2. Memutuskan apakah jumlah uang atau frekuensi yang akan digunakan memeringkat data 3. Mengumpulkan data pada selang waktu tertentu 4. Merangkum data, memeringkat mulai dari yang paling besar jumlah atau frekuesnsinya 5. Menghitung persentase kumulatif dan membuat diagram

H. Diagram Sebab Akibat