23 Proses penyerapan minyak dalam teori ini sangat dipengaruhi oleh
keberadaan kerak dan pori-pori Mellema, 2003. Hal ini disebabkan karena air menguap ke permukaan melalui pori-pori produk sehingga
terjadi efek vakum karena terjadi kondensasi uap, minyak akan tersedot melalui pori-pori tersebut.
F. Siklus Pemecahan Masalah
Berdasarkan Sutalaksana 1979, ada 5 langkah sistematis untuk memecahkan suatu masalah, yaitu : pendefinisian masalah, analisis masalah,
pencarian alternatif-alternatif, mengevaluasikan alternatif-alternatif dan pengambilan keputusan. Langkah pertama adalah pendefinisian masalah yang
tidak memerlukan teknis-teknis khusus. Pada tahap ini, tujuan yang akan dicapai harus dinyatakan, artinya dilakukan penentuan kriteria-kriteria dan
hasil yang diinginkan. Penganalisisan masalah dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang ada
dibuat spesifikasi dan batasan-batasannya, menyajikan data secara sistematis, serta melakukan pengujian kembali atas permasalahan. Dilakukan
pembatasan masalah dengan tepat yang dilakukan dengan menentukan bagaimana persoalan tersebut mempengaruhi kerja unit atau departemen atau
perusahaan, menentukan penyebab masalah dengan menggunakan analisis sebab-akibat dan memeriksa diagnosis dengan menggunakan check sheet,
samping, grafik dan analisis Pareto Crocker, et all., 2007. Berdasarkan analisis masalah yang dilakukan, dicari alternatif-
alternatif yang disusun sebagai alternatif pemecahan masalah. Alternatif- alternatif yang diperoleh, dipilih yang paling baik dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Sutalaksana, 1979. Setelah keputusan untuk tindakan pemecahan
masalah akan dilaksanakan, harus dilakukan perencanaan tindakan. Rencana ini menentukan apa yang akan dijalankan, siapa yang akan melaksanakan,
kapan batas waktunya, bagaimana melakukannya, sumber daya apa yang diperlukan dan standar yang harus memenuhi. Pemecahan masalah yang telah
dilaksanakan harus dipantau dan dievaluasi. Langkah pemantauan dan
24 evaluasi bertujuan untuk memperoleh kepastian bahwa masalah dapat
terpecahkan, untuk mengukur perbaikan, dan untuk memperbaiki setiap akibat tambahan yang mungkin tidak diperkirakan tetapi dapat merusak
pemecahan Crocker, et all., 2007. Menurut Sutalaksana 1979, untuk melakukan perbaikan sistem kerja,
terdapat delapan langkah pemecahan masalah, yaitu : observasi masalah, menemukan faktor-faktor penyebab masalah, meneliti faktor-faktor yang
paling berpengaruh, menyusun langkah-langkah perbaikan, mengadakan evaluasi hasil, mencegah terulang masalah yang sama dan mencatat masalah
yang belum terselesaikan.
G. Diagram Pareto