34 18 Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

45 masukan pendapat untuk memecahkan persoalan kimia yang sedang dihadapi. Angket nomor sembilan belas yaitu dalam menghadapi kesulitan belajar kimia, saya berusaha belajar kimia bersama teman diubah menjadi dalam menghadapi kesulitan belajar kimia, saya berusaha belajar kimia secara mandiri dan bersama teman . Angket motivasi nomor dua puluh empat yaitu setiap selesai materi kimia, saya mempelajari kembali materi kimia tersebut diubah menjadi s etiap selesai materi kimia, saya mempelajari kembali materi kimia tersebut dan mengerjakan soal latihan. Angket motivasi nomor dua puluh sembilan yaitu saya membuat ringkasan pelajaran kimia sebelum menghadapi ulangan diubah menjadi s aya membuat ringkasan pelajaran kimia sesudah pelajaran dan sebelum menghadapi ulangan.

2. Analisis Instrumen Penelitian

Setelah perangkat instrumen disusun terlebih dahulu instrumen tersebut diuji cobakan dan hasilnya dicatat. Cara perhitungannya menggunakan Microsoft excel agar dapat mempermudah dalam menganalisis data. Instrumen soal prestasi belajar kimia harus memenuhi syarat validitas dan reabilitas.

a. Validitas Butir Soal

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Cara menghitung validasi item dapat menggunakan rumus γ pbi yang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002 : γ � = − � √ Keterangan : 46 γ pbi : koefisien korelasi point biserial M p : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya M q : rerata skor total S t : standar deviasi dari skor total P : proporsi peserta didik yang menjawab benar q : proporsi peserta didik yang menjawab salah Kemudian harga γ pbs dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf signifikansi 5. Bila harga r pbs r tabel , maka butir soal tersebut valid dan dapat diujikan.

b. Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas butir soal pilihan ganda yang valid dicari dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu : = − [ �� 2 −∑ �� 2 ] Keterangan : r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan k : jumlah butir soal atau item SB : simpangan baku atau standar deviasi p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah Kriteria koefisien reliabilitas yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002 : 0,0 – 0,2 : tidak reliabel 47 0,2 – 0,4 : reliabilitas rendah 0,4 – 0,6 : reliabilitas sedang 0,6 – 0,8 : reliabilitas tinggi 0,8 – 1,0 : reliabilitas sangat tinggi Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 21. Berbagai data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan beberapa instrumen. Salah satu instrumen yang digunakan adalah instrumen soal tes prestasi belajar kimia. Agar diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Oleh karena itu uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap soal tes prestasi belajar kimia yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Soal Prestasi Belajar Kimia Jumlah Soal Reliabilitas Soal Jumlah Responden Lokasi Validasi Sebelum Valid 40 27 0.881 28 SMA N 1 Pleret Perhitungan korelasi point biserial menghasilkan kesimpulan bahwa dari 40 soal yang diujikan pada 27 peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Pleret Bantul Yogyakarta menghasilkan 27 butir soal yang valid dengan r it r tabel r tabel = 2.05. Daftar soal yang valid dapat dilihat pada Tabel 6. Perhitungan dengan SPSS 21 menghasilkan kesimpulan bahwa reliabilitas dari perhitungan ke 27 soal prestasi belajar kimia yang diujikan sebesar r 11 = 0,881, hal ini berarti bahwa soal-soal tersebut mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa soal prestasi belajar kimia 48 memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen. Data validitas soal prestasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 6. Data Validitas Soal Prestasi No. Soal Keterangan Soal Valid Tidak Valid No. Soal Keterangan Soal Valid Tidak Valid 1 Valid 21 Tidak valid 2 Valid 22 Valid 3 Valid 23 Valid 4 Valid 24 Tidak valid 5 Valid 25 Tidak valid 6 Valid 26 Tidak valid 7 Valid 27 Valid 8 Valid 28 Valid 9 Valid 29 Valid 10 Tidak valid 30 Tidak valid 11 Tidak valid 31 Valid 12 Tidak valid 32 Valid 13 Tidak valid 33 Tidak valid 14 Valid 34 Valid 15 Valid 35 Valid 16 Valid 36 Tidak valid 17 Valid 37 Tidak valid 18 Tidak valid 38 Valid 19 Valid 39 Valid 20 Valid 40 Valid

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang baik dalam sebuah penelitian dipengaruhi oleh cara memperoleh data dan harus mengikuti metode dan teknik yang sesuai dengan permasalahan penelitian yang dibahas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui soal prestasi belajar kimia dan angket motivasi belajar peserta didik. Soal prestasi belajar kimia digunakan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik. Angket motivasi digunakan untuk mengetahui 49 seberapa besar motivasi peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan media pembelajaran video PowToon. Alur kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

E. Teknik Analisis Data

Gambar 2. Diagram Alur Kerja Penelitian Pengambilan 2 sampel dari 5 kelas X SMA N 1 Pleret Pemilihan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Kontrol Kelas Eksperimen nn Pembelajaran Tanpa Media Pembelajaran Video PowToon Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Video PowToon Tes Prestasi Belajar Kimia Pengisian Angket Motivasi Belajar Analisis Data Pengisian Angket Motivasi Belajar Pengisian Angket Motivasi Belajar 50 Pada penelitian ini menggunakan analisis uji t dan analisis varian satu jalur anova. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis. Uji persyaratan hipotesis terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji dilakukan terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, antara lain dengan uji Chi kuadrat χ 2 . Langkah-langkah uji normalitas χ 2 adalah sebagai berikut : a. Menyusun data dari yang tertinggi ke yang terendah. b. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelasnya. c. Menghitung harga z dengan rumus : � = � − � �� Dengan, x : populasi X : rerata kelas SB : simpangan baku d. Menghitung χ 2 dengan rumus : χ = ∑ � ℎ − � � ℎ Dengan, F h : frekuensi harapan F o : frekuensi observasi e. Menjumlahkan harga-harga χ 2 pada langkah 4, kemudian membandingkan dengan harga χ 2 tabel pada taraf signifikan 5 dan db k-1. Data berdistribusi normal jika harga χ 2 hitung χ 2 tabel. 51 f. Perhitungan dapat dihitung juga dengan program SPSS 21 Statistik diperoleh nilai p 0.05. 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji dilakukan terhadap data motivasi belajar dan prestasi belajar kimia peserta didik. Salah satu uji homogenitas adalah dengan uji variansi sebagai berikut Sugiyono, 2010 : a. Menghitung harga F dengan rumus : � = �� 2 �� 2 atau � = � � � � � b. Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan db pembilang n b - 1 dan db penyebut n k -1. Data berasal dari populasi yang homogen jika F hitung F table atau dengan program SPSS 21 Statistik diperoleh nilai p 0.05.

3 Uji Hipotesis

a. Uji-t Sama Subjek

Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan dan perbedaan keadaan satu faktor dengan dua kali pengamatan. Pengukuran motivasi belajar kimia peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran kimia. Hipotesis nolnya H o adalah tidak ada peningkatan yang signifikan pada motivasi belajar kimia dengan menerapkan media pembelajaran video PowToon. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 125, hipotesis nol tersebut diuji menggunakan uji t sam subjek dengan rumus: 52 � = � √ ∑� � � � − Keterangan : t : nilai t yang dihitung Md : rata-rata dari perbedaan motivasi awal dengan akhir ∑ Xd : deviasi masing-masing subjek d-Md ∑� �: jumlah kuadrat deviasi n : jumlah anggota sampel d : motivasi akhir- motivasi awal Harga t dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikas 5. H diterima diterima jika t t 1 – 0.5αdb atau jika p hitung 0.05 maka H ditolak, berati ada perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik kelas X sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

b. Uji-t Beda Subjek

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peerbedaan keadaan satu faktor dengan dua sampel. Uji t beda subjek diuji terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor motivasi awal dengan skor motivasi akhir baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis nolnya H o adalah tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia antara peserta didik yang menerapkan media pembelajaran video PowToon dalam proses pembelajaran dengan peserta didik yang mengkuti pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2016 /2017.

0 0 199

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMAN 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN BAMBOO DANCING.

0 10 50

PERBANDINGAN PENERAPAN MEDIA CHEMISTRY ON DIARY (CHEMORY) DAN MIND MAP TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK SMAN 1 PLERET KELAS X SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 6

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 NGABANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTI LEVEL LEARNING (MLL) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK SMA N 1 DEPOK.

0 1 242

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1