45 masukan pendapat untuk memecahkan persoalan kimia yang sedang dihadapi. Angket
nomor sembilan belas yaitu dalam menghadapi kesulitan belajar kimia, saya berusaha belajar kimia bersama teman diubah menjadi dalam menghadapi kesulitan belajar kimia,
saya berusaha belajar kimia secara mandiri dan bersama teman
. Angket motivasi nomor dua puluh empat yaitu
setiap selesai materi kimia, saya mempelajari kembali materi kimia tersebut
diubah menjadi s
etiap selesai materi kimia, saya mempelajari kembali materi kimia tersebut
dan mengerjakan soal latihan. Angket motivasi nomor dua puluh sembilan yaitu
saya membuat ringkasan pelajaran kimia sebelum menghadapi ulangan
diubah menjadi s
aya membuat ringkasan pelajaran kimia sesudah pelajaran dan sebelum menghadapi ulangan.
2. Analisis Instrumen Penelitian
Setelah perangkat instrumen disusun terlebih dahulu instrumen tersebut diuji cobakan dan hasilnya dicatat. Cara perhitungannya menggunakan Microsoft
excel agar dapat mempermudah dalam menganalisis data. Instrumen soal prestasi belajar kimia harus memenuhi syarat validitas dan reabilitas.
a. Validitas Butir Soal
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Cara menghitung validasi item dapat menggunakan rumus γ
pbi
yang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002 :
γ
�
= −
� √
Keterangan :
46
γ
pbi
: koefisien korelasi point biserial M
p
: rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
M
q
: rerata skor total S
t
: standar deviasi dari skor total P
: proporsi peserta didik yang menjawab benar q
: proporsi peserta didik yang menjawab salah Kemudian harga γ
pbs
dikonsultasikan dengan harga r
tabel
pada taraf signifikansi 5. Bila harga r
pbs
r
tabel
, maka butir soal tersebut valid dan dapat diujikan.
b. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas butir soal pilihan ganda yang valid dicari dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu :
=
−
[
��
2
−∑ ��
2
]
Keterangan : r
11
: reliabilitas tes secara keseluruhan k
: jumlah butir soal atau item SB : simpangan baku atau standar deviasi
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Kriteria koefisien reliabilitas yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002 :
0,0 – 0,2 : tidak reliabel
47
0,2 – 0,4 : reliabilitas rendah
0,4 – 0,6 : reliabilitas sedang
0,6 – 0,8 : reliabilitas tinggi
0,8 – 1,0 : reliabilitas sangat tinggi
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 21. Berbagai data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan
beberapa instrumen. Salah satu instrumen yang digunakan adalah instrumen soal tes prestasi belajar kimia. Agar diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan, maka
instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Oleh karena itu uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap soal tes prestasi belajar kimia yang hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Soal Prestasi Belajar Kimia
Jumlah Soal Reliabilitas
Soal Jumlah
Responden Lokasi Validasi
Sebelum Valid
40 27
0.881 28
SMA N 1 Pleret Perhitungan korelasi point biserial menghasilkan kesimpulan bahwa dari 40
soal yang diujikan pada 27 peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Pleret Bantul Yogyakarta menghasilkan 27 butir soal yang valid dengan r
it
r
tabel
r
tabel
= 2.05. Daftar soal yang valid dapat dilihat pada Tabel 6.
Perhitungan dengan SPSS 21 menghasilkan kesimpulan bahwa reliabilitas dari perhitungan ke 27 soal prestasi belajar kimia yang diujikan sebesar r
11
= 0,881, hal ini berarti bahwa soal-soal tersebut mempunyai reliabilitas sangat
tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa soal prestasi belajar kimia
48
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen. Data validitas soal prestasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel 6. Data Validitas Soal Prestasi
No. Soal
Keterangan Soal Valid Tidak Valid
No. Soal
Keterangan Soal Valid Tidak Valid
1 Valid
21 Tidak valid
2 Valid
22 Valid
3 Valid
23 Valid
4 Valid
24 Tidak valid
5 Valid
25 Tidak valid
6 Valid
26 Tidak valid
7 Valid
27 Valid
8 Valid
28 Valid
9 Valid
29 Valid
10 Tidak valid
30 Tidak valid
11 Tidak valid
31 Valid
12 Tidak valid
32 Valid
13 Tidak valid
33 Tidak valid
14 Valid
34 Valid
15 Valid
35 Valid
16 Valid
36 Tidak valid
17 Valid
37 Tidak valid
18 Tidak valid
38 Valid
19 Valid
39 Valid
20 Valid
40 Valid
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang baik dalam sebuah penelitian dipengaruhi oleh cara memperoleh data dan harus mengikuti metode dan teknik yang sesuai
dengan permasalahan penelitian yang dibahas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui soal prestasi belajar kimia dan angket motivasi
belajar peserta didik. Soal prestasi belajar kimia digunakan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik. Angket motivasi digunakan untuk mengetahui
49
seberapa besar motivasi peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan media pembelajaran video PowToon. Alur kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
E. Teknik Analisis Data
Gambar 2. Diagram Alur Kerja Penelitian
Pengambilan 2 sampel dari 5 kelas X SMA N 1 Pleret
Pemilihan Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen nn
Pembelajaran Tanpa Media
Pembelajaran Video
PowToon Pembelajaran
dengan Media Pembelajaran
Video PowToon
Tes Prestasi Belajar Kimia
Pengisian Angket Motivasi Belajar
Analisis Data
Pengisian Angket Motivasi Belajar Pengisian Angket
Motivasi Belajar
50
Pada penelitian ini menggunakan analisis uji t dan analisis varian satu jalur anova. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
hipotesis. Uji persyaratan hipotesis terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji dilakukan terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Terdapat
banyak cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, antara lain dengan uji Chi kuadrat
χ
2
. Langkah-langkah uji normalitas χ
2
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun data dari yang tertinggi ke yang terendah. b. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelasnya.
c. Menghitung harga z dengan rumus : � =
� − � ��
Dengan, x : populasi
X : rerata kelas SB : simpangan baku
d. Menghitung χ
2
dengan rumus : χ = ∑
�
ℎ
− � �
ℎ
Dengan, F
h
: frekuensi harapan F
o
: frekuensi observasi e. Menjumlahkan harga-harga
χ
2
pada langkah 4, kemudian membandingkan dengan harga
χ
2
tabel pada taraf signifikan 5 dan db k-1. Data berdistribusi normal jika harga
χ
2
hitung χ
2
tabel.
51
f. Perhitungan dapat dihitung juga dengan program SPSS 21 Statistik diperoleh nilai p 0.05.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji dilakukan terhadap data motivasi belajar dan
prestasi belajar kimia peserta didik. Salah satu uji homogenitas adalah dengan uji
variansi sebagai berikut Sugiyono, 2010 :
a. Menghitung harga F dengan rumus : � =
��
2
��
2
atau � =
� � � �
�
b. Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan db pembilang n
b
- 1 dan db penyebut n
k
-1. Data berasal dari populasi yang homogen jika F
hitung
F
table
atau dengan program SPSS 21 Statistik diperoleh nilai p 0.05.
3 Uji Hipotesis
a. Uji-t Sama Subjek
Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan dan perbedaan keadaan satu faktor dengan dua kali pengamatan.
Pengukuran motivasi belajar kimia peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran kimia. Hipotesis nolnya H
o
adalah tidak ada peningkatan yang signifikan pada motivasi belajar kimia dengan menerapkan media
pembelajaran video PowToon. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 125, hipotesis nol tersebut diuji
menggunakan uji t sam subjek dengan rumus:
52
� = �
√ ∑� � � � −
Keterangan : t
: nilai t yang dihitung Md : rata-rata dari perbedaan motivasi awal dengan akhir
∑
Xd : deviasi masing-masing subjek d-Md ∑� �: jumlah kuadrat deviasi
n : jumlah anggota sampel
d : motivasi akhir- motivasi awal
Harga t dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikas 5. H diterima
diterima jika t t
1 – 0.5αdb
atau jika p hitung 0.05 maka H ditolak, berati ada
perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik kelas X sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
b. Uji-t Beda Subjek
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peerbedaan keadaan satu faktor dengan dua sampel. Uji t beda subjek diuji terhadap gain skor, yaitu
selisih antara skor motivasi awal dengan skor motivasi akhir baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis nolnya H
o
adalah tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia antara peserta didik yang menerapkan media
pembelajaran video PowToon dalam proses pembelajaran dengan peserta didik yang mengkuti pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.