Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

52 � = � √ ∑� � � � − Keterangan : t : nilai t yang dihitung Md : rata-rata dari perbedaan motivasi awal dengan akhir ∑ Xd : deviasi masing-masing subjek d-Md ∑� �: jumlah kuadrat deviasi n : jumlah anggota sampel d : motivasi akhir- motivasi awal Harga t dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikas 5. H diterima diterima jika t t 1 – 0.5αdb atau jika p hitung 0.05 maka H ditolak, berati ada perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik kelas X sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

b. Uji-t Beda Subjek

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peerbedaan keadaan satu faktor dengan dua sampel. Uji t beda subjek diuji terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor motivasi awal dengan skor motivasi akhir baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis nolnya H o adalah tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia antara peserta didik yang menerapkan media pembelajaran video PowToon dalam proses pembelajaran dengan peserta didik yang mengkuti pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. 53 Selain untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada motivasi belajar kimia peserta didik, uji-t beda subjek ini juga digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi belajar kimia peserta didik antara kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hipotesis nolnya H o adalah tidak ada perbedaan prestasi belajar kimia antara peserta didik yang menerapkan media pembelajaran video PowToon dalam proses pembelajaran dengan peserta didik yang mengkuti pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Oleh karena data yang digunakan berdistribusi normal dan populasi yang digunakan homogen maka hipotesis nolnya diuji menggunakan uji t beda subjek dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2011 : � = |� − � | �√� + � � = − � + − � + − Keterangan : S : simpangan baku S 1 : simpangan baku untuk data kelompok 1 S 2 : simpangan baku untuk kelompok 2 N 1 : jumlah anggota kelompok 1 N 2 : jumlah anggota kelompok 2 Besarnya t hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t table pada tarif signifikan 5 α = 0.05 dengan db = n 1 + n 2 – 2. Jika p dihitung 5, maka db ditolak, maka berati ada perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik kelas X yang menerapkan media pembelajaran video PowToon dalam proses 54 pembelajaran, dengan peserta didik yang tidak menerapkan media pembelajaran video PowToon dalam proses pembelajaran. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan ini ada dua, yaitu data prestasi dan motivasi belajar peserta didik. Uji prasyarat hipotesis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t sama subjek, uji-t beda subjek, dan uji-t beda subjek terhadap prestasi belajar. Peneliti menentukan sampel yang akan digunakan dengan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan mengambil dua sampel untuk kelas X semester I. Satu kelas akan digunakan sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas lainnya akan digunakan sebagai kelas kontrol. Sebelum melakukan pembelajaran pada kedua kelas, peserta didik diberi angket motivasi awal belajar kimia. Setelah diberikan angket motivasi awal belajar, masing-masing kelas akan diberikan perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang diberikan untuk kelas kontrol yaitu dengan pembelajaran yang biasa digunakan guru kimia di sekolah tersebut, yaitu dengan menggunakan media Lembar Kerja Peserta Didik LKPD, sedangkan untuk kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video PowToon. Setelah keduanya diberi perlakuan yang berbeda, peserta didik akan diberikan angket motivasi akhir belajar kimia. Nilai motivasi awal dan motivasi akhir ini yang akan digunakan untuk data motivasi belajar kimia peserta didik yang akan digunakan untuk uji-t sama subjek dan uji-t beda subjek. Pada akhir 55 pertemuan peserta didik akan diberi soal kimia yang telah divalidasi untuk mendapatkan data prestasi belajar peserta didik yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik.

1. Motivasi Belajar Kimia Peserta Didik dan Prestasi Belajar Kimia Peserta

Didik Ringkasan data motivasi belajar kimia dan prestasi belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Aadapun data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 - 12. Tabel 7. Data Motivasi Belajar Kimia Peserta Didik Keterangan Kelas Eksperimen XC Standar Deviasi Kelas Kontrol XD Standar Deviasi Jumlah peserta didik 27 28 Rerata skor motivasi awal 125,44 19.114 119,17 19.571 Rerata skor motivasi akhir 140,37 11.256 129,11 12.464 Selisih Gain 14,3 9,93 Keterangan : Nilai maksimal dari angket motivasi belajar kimia adalah 175. Tabel 8. Data Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Keterangan Kelas Eksperimen XC Kelas Kontrol XD Jumlah peserta didik 27 28 Nilai tertinggi 93 81 Nilai terendah 44 44 Rerata nilai 75,44 69,43 56 Keterangan : Nilai maksimal dari soal tes prestasi yang digunakan adalah 100 jika semua jawaban benar.

2. Uji Persyaratan Hipotesis

Uji persyaratan hipotesis terdiri dari dua uji, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas yang dilakukan sebelum analisis data. Uji persyaratan hipotesis ini dihitung menggunakan program komputer yaitu SPSS 21.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap data prestasi belajar kimia peserta didik. Pada uji persyaratan ini, hipotesis nol Ho menunjukkan bahwa data terdistribusi normal yang ditandai dengan harga P signifikasi 0.05, sedangkan hipotesis alternative Ha menunjukkan data tidak terdistribusi normal yang ditandai dengan harga P signifikasi 0.05. setelah dilakukan uji normalitas dengan program komputer SPSS 21 diperoleh hasil analisis data seperti pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas Df Chi-Square Signifikasi P sig Sebaran Eksperimen 10 0.051 0.291 Normal Kontrol 9 0.492 0.503 Normal Hasil uji normalitas berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa data prestasi berdistribusi normal baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Harga P sig untuk kelas eksperimen sebesar 0.291, sedangkan harga P sig untuk kelas kontrol sebesar 0.503. Berdasarkan data hasil tersebut menunjukkan status normal 57 karena harga P sig kedua kelas memenuhi persyaratan P sig 0.05 pada taraf signifikasi 5 yang menandakan bahwa hipotesis nol Ho diterima sehingga data prestasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Analisis perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

b. Uji Homogenitas

Uji persyaratan selanjutnya adalah uji homogenitas yang dilakukan terhadap data prestasi belajar kimia peserta didik. Adapun uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pada uji persyaratan ini, hipotesis nol Ho menunjukkan bahwa data homogen yang ditandai dengan harga P signifikasi 0.05, sedangkan hipotesis alternative Ha menunjukkan data tidak homogen yang ditandai dengan harga P signifikasi 0.05. setelah dilakukan uji homogenitas dengan program computer SPSS 21, diperoleh hasil seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Data Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas Jumlah peserta didik Df Fo Signifikasi P sig Status Eksperimen 27 Df 1 = 1 Df 2 = 53 3.301 0.071 Homogen Kontrol 28 Dari data yang disajikan di atas P sig 0.05 pada taraf signifikansi 5 sehingga hipotesis nol Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen. Analisis data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2016 /2017.

0 0 199

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMAN 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN BAMBOO DANCING.

0 10 50

PERBANDINGAN PENERAPAN MEDIA CHEMISTRY ON DIARY (CHEMORY) DAN MIND MAP TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK SMAN 1 PLERET KELAS X SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 6

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 NGABANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTI LEVEL LEARNING (MLL) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK SMA N 1 DEPOK.

0 1 242

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1