21
Paparan yang memiliki built-in karakter kartun, model animasi dan benda benda kartun lainnya membuat layanan ini sangat cocok digunakan untuk membuat
media ajar khususnya untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal dalam pembelajaran di kelas Andika, 2013.
f. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin “monvere” yang berarti menggerakkan. Wlodkowski menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan persistence pada tingkah laku tersebut Siregar Nara, 2010.
Kata motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu Uno, 2008. Hamzah B. Uno 2008 mengartikan motif adalah daya penggerak dalam
diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan dorongan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Daryanto Rahardjo, 2012.
1 Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik lebih mengacu pada melakukan suatu kegiatan untuk
kepuasan sendiri dan bukan karena dorongan dari yang lain. Ketika seseorang termotivasi secara intrinsik, orang itu terlibat dalam kegiatan yang menarik
22
perhatian mereka, dan mereka melakukannya dengan bebas, dengan rasa penuh kemauan dan tanpa perlu imbalan materi atau kendala Demir, 2010.
Seorang siswa yang termotivasi secara intrinsik adalah ketika ia termotivasi dari dalam diri. Siswa yang termotivasi dari dalam akan melibatkan diriya pada
saat belajar untuk mencapai tujuan ilmiah dan tujuan pribadi mereka sendiri Afzal., Ali., Khan., Hamid, 2010.
Jenis motivasi ini timbul akibat dari dalam diri individu itu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain. Misalnya anak mau belajar karena ingin
menjadi orang berguna bagi nsa, bangsa, dan negara. Oleh karena itu dia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain Daryanto Raharjo, 2012.
2 Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik, berbeda dengan motivasi intrinsik, motivasi ini
membutuhkan suatu sarana, antara aktivitas dan beberapa akibat dari kegiatan yang dilakukan, seperti imbalan nyata atau verbal, sehingga kepuasan tidak
berasal dari diri sendiri melainkan dari imbalan karena telah melakukan kegiatan tersebut Demir, 2010.
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat
peringkat peratama dikelasnya Daryanto Raharjo, 2012.
23
Terdapat 4 kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru agar poses pembelajaran yang dilakukan menarik, bermakna dan memberi tantangan
pada peserta didik Sugihartono, 2013. Keempat kondisi tersebut adalah : 1. attention perhatian, muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh karena itu,
rasa ingin tahu perlu mendapat rangsangan sehingga peserta didik berminat dan memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan, guru dapat
menyampaikan materi dengan model secara bervariasi, senantiasa mendorong keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar, dan banyak
menggunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari untuk memperjelas konsep. 2. relevance relevansi, menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila peserta didik menganggap apa yang dipelajari memenuhi
kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. 3. confidence kepercayaan diri, merasa diri kompeten atau mampu merupakan
potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Bandura 1997 mengembangkan konsep tersebut dengan mangajukan konsep self
efficacy. Konsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi
syarat keberhasilan. Self efficacy tinggi akan semakin mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar tekun dalam mencapai prestasi belajar
maksimal. Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu memperbanyak pengalaman berhasil siswa misalnya dengan menyusun aktivitas pembelajaran
sehingga mudah dipahami, menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-
24
bagian yang lebih kecil, meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil, dan memberikan umpan balik yang
konstruktif selama proses pembelajaran. 4. satisfaction kepuasan, keberhasilan dalam mencapai tujuan akan
menghasilkan kepuasan, dan peserta didik akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan dalam pencapaian tujuan dipengaruhi
oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri peserta didik, guru memberikan penguatan berupa pujian dan
pemberian kesempatan dan sebagainya.
g. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI istilah prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.
Sedangkan istilah belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Secara umum, hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal,
yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri peserta didik dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri peserta didik. Faktor internal dibagi menjadi
tiga Daryanto Raharjo, 2012 yaitu: 1 Faktor fisiologis atau faktor jasmani individu baik bersifat bawaan maupun
yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya.
2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang meliputi:
1. Faktor intelektual terdiri atas