58
Berdasarkan hasil perhitungan computer dengan program SPSS 21, untuk prestasi belajar kimia peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
P
sig
0.05 yaitu 0.071 dan F
hitung
= 3.301. sedangkan harga F
tabel
= 4.000 dimana
F
hitung
F
tabel
, hal ini juga berarti sampel dapat dinyatakan berasal dari populasi yang homogen. Sehubungan dengan terpenuhi kedua persyaratan tersebut, maka
analisis berikutnya dapat dilakukan yaitu analisis mengenai uji hipotesis.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini terdiri atas uji-t sama subjek, uji-t beda subjek, dan uji-t beda subjek terhadap prestasi belajar. Uji hipotesis ini juga
dihitung menggunakan program komputer SPSS 21.
a. Uji-t Sama Subjek
Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran kimia
dengan menggunakan media pembelajaran video PowToon dan tanpa menggunakan media pembelajaran video PowToon. Adapun motivasi belajar
kimia peserta didik dinilai dengan menggunakan angket motivasi belajar kimia. Angket motivasi belajar kimia diberikan pada peserta didik di kedua kelas sampel
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bentuk angket motivas awal dan akhir dapat dilihat pada Lampiran 3. Hipotesis nol Ho untuk uji-t sama subjek
ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran kimia. Sedangkan hipotesis alternative
Ha pada uji ini adalah ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar
59
kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran kimia. Ringkasan hasil analisis uji-t sama subjek dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Uji-t Sama Subjek untuk Motivasi Belajar Kimia
Kelas Motivasi Rerata
T
hitung
Df Signifikansi P
Keterangan Eksperimen Awal
125.444 5.351 26 0.000
Signifikan Akhir
140.370 Kontrol
Awal 119.178
2.935 27 0.007 Signifikan
Akhir 129.107
Berdasarkan hasil analisis uji-t sama subjek terhadap data motivasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh harga t
hitung
= 5.351 dan P = 0.000 pada taraf signifikasnsi 5 dan t
tabel
= 2.056. Sehingga t
hitung
5.351 t
tabel
2.056. Sedangkan untuk motivasi belajar kimia peserta didik kelas kontrol diperoleh harga t
hitung
= 2.935, t
tabel
= 2.052 dan P = 0.007 sehingga t
hitung
2.935 t
tabel
2.052. Harga ini menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis
alternative Ha diterima yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran kimia
dengan peluang kesalahan sebesar 0.000 untuk kelas eksperimen, sedangkan peluang kesalahan sebesar 0.007 untuk kelas kontrol. Peluang kesalahan yang
dimiliki kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan motivasi belajar kimia untuk kelas kotrol tidak lebih tinggi dari
kelas eksperimen. Hasil analisis uji-t sama subjek selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18.