50 software SPSS 21. Kriteria keputusannya yaitu
diterima jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan utuk mengetahui kesamaan varians dari kedua kelompok eksperimen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Levene’s.
1 Hipotesis kedua data homogen
kedua data tidak homogen 2 Taraf Signifikansi = 0,05
3 Statistik Uji
4 Kriteria Keputusan Kriteria keputusan yang diambil yaitu
diterima jika . Uji
homogenitas dengan Levene’s ini dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS
21. Krietria keputusannya yaitu diterima jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan uji beda rata-rata terhadap prestasi awal pada masing-masing kelompok
eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata- rata untuk prestasi awal kedua kelompok tersebut. Uji yang digunakan yaitu uji
independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05 pada software SPSS 21.
51 Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2
terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2
Kriteria keputusan yang diambil yaitu diterima jika nilai signifikansi lebih
dari 0,05. Jika hasil uji beda rata-rata nilai pretest menunjukkan tidak terdapat
perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1 dan 2, maka data yang digunakan untuk uji hipotesis cukup dengan data
posttest. Jika hasil uji beda rata- rata nilai
pretest menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1 dan 2, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
skor gain yaitu menggunakan selisih nilai posttest dan pretest. Rumus untuk skor
gain adalah sebagai berikut:
Keterangan: : skor gain
: nilai pretest
: nilai posttest
: nilai maksimal Kriteria skor gain berdasarkan analisis terhadap skor gain menurut Lestari dan
Yudhanegara 2015: 235 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 2 Kriteria Skor Gain
Rata-rata skor gain Kriteria
Tinggi Sedang
Rendah
52
a. Uji Hipotesis Pertama
Rumusan masalah yang pertama adalah apakah pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD efektif ditinjau dari prestasi belajar
matematika siswa. Pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata posttest siswa
minimal 75. 1 Hipotesis
pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar
matematika siswa pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran
kooperatif STAD efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa
2 Statistik uji Statistik uji yang digunakan yaitu uji t dengan rumus sebagai berikut:
̅ √
dengan derajat bebas yaitu Keterangan:
̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 1 : nilai yang dihipotesiskan yaitu 74,99
: banyaknya siwa kelompok eksperimen 1 : simpangan baku kelompok eksperimen 1
3 Taraf signifikansi = 0,05
53 4 Kriteria keputusan
ditolak jika .
Pengujian hipotesis ini dibantu menggunakan uji one sample t-test pada
software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil adalah ditolak jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05.
b. Uji Hipotesis Kedua
Rumusan masalah yang kedua adalah apakah pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar
matematika siswa. Pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata posttest siswa
minimal 75. 1 Hipotesis
pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar
matematika siswa pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran
kooperatif JIgsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa
2 Statistik uji Statistik uji yang digunakan yaitu uji t dengan rumus sebagai berikut:
̅ √
dengan derajat bebas yaitu Keterangan:
54 ̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 2
: nilai yang dihipotesiskan yaitu 74,99 : banyaknya siwa kelompok eksperimen 2
: simpangan baku kelompok eksperimen 2 3 Taraf signifikansi = 0,05
4 Kriteria keputusan ditolak jika
. Pengujian hipotesis ini dibantu menggunakan uji
one sample t-test pada software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil adalah
ditolak jika nilai signifikansi kurang dari 0,05.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Uji hipotesis ketiga dilakukan jika hasil uji hipotesis pertama dan kedua menunjukkan hasil kedua model pembelajaran sama-sama efektif ditinjau dari
prestasi belajar matematika siswa. Uji hipotesis ketiga dilakukan untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu untuk mengetahui manakah yang lebih efektif
antara pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD dan
pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw ditinjau dari
prestasi belajar matematika siswa. 1 Hipotesis
pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif
STAD tidak lebih efektif atau sama efektifnya dibandingkan pembelajaran saintifik dengan
setting pembelajaran kooperatif Jigsaw
55 pembelajaran saintifik dengan
setting pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif dibandingkan pembelajaran saintifik dengan
setting pembelajaran kooperatif Jigsaw 2 Statistik uji
Statistik uji yang digunakan yaitu: ̅̅̅
̅̅̅ √
dengan dan √
. Keterangan:
̅̅̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 1 ̅̅̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 2
: banyaknya siswa kelompok eksperimen 1 : banyaknya siswa kelompok eksperimen 2
: variansi kelompok eksperimen 1 : variansi kelompok eksperimen 2
: variansi gabungan 3 Taraf signifikansi = 0,05
4 Kriteria keputusan ditolak jika
. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan uji
independent sampe t-test berbantuan
software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil yaitu ditolak
jika nilai signifikansi kurang dari 0,05.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan di SMP Negeri 3 Mlati pada tanggal 2 April-3 Mei 2017. Penelitian dilakukan di kelas VII
A sebagai kelompok eksperimen 1 dan kelas VII B sebagai kelompok eksperimen 2. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai
pretest dan nilai posttest prestasi belajar
¸ serta data observasi keterlaksanaan pembelajaran pada kedua kelompok eksperimen. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis sebagai
berikut.
1. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi garis dan sudut. Penelitian diawali dengan pemberian
pretest yang sama pada kedua kelompok eksperimen yaitu kelas VII A dan kelas VII B.
Pretest digunakan untuk mengetahui prestasi awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Perlakuan yang
diberikan pada kelas VII A sebagai kelompok eksperimen 1 adalah pembelajaran saintifik dengan
setting pembelajaran kooperatif STAD, sedangkan perlakuan yang diberikan pada kelas VII A sebagai kelompok eksperimen 2 adalah
pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw.
Pembelajaran berlangsung selama 4 kali pertemuan. Jadwal pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1.1. Selama proses pembelajaran
peneliti bertindak sebagai guru di kedua kelas tersebut dan melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP