Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Saintifik dengan Setting

74 pembelajaran kooperatif Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa. Penelitian lain yang mendukung efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw antara lain penelitian Lella Tahlilla Yasna 2016 serta Auni Shabrina dan Jailani 2015 yang menunjukkan hasil bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa.

3. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Saintifik dengan Setting

Pembelajaran Kooperatif STAD dan Jigsaw Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika Siswa Pengujian pada hipotesis ketiga dilakukan dengan independent sample t-test. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai signifikansi 0,812 lebih dari 0,05. Dari pengujian tersebut diperoleh hasil bahwa pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD tidak lebih efektif dari pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw. Hal ini tidak sejalan dengan hipotesis yang dikemukakan serta tidak sejalan dengan penelitian Idha Novianti 2012 yang menunjukkan bahwa siswa diajarkan dengan model pembelajaran STAD memiliki prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan model Jigsaw dan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan penelitian Idha Novianti 2012, pembelajaran matematika menggunakan STAD menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan Jigsaw karena di dalam pembelajaran STAD terdapat penyajian materi di awal pembelajaran sebelum masuk kepada tahapan diskusi kelompok sehingga siswa dapat memahami materi lebih baik. Penyajian materi yang dimaksud adalah tahapan presentasi kelas pada pembelajaran STAD. Meskipun 75 presentasi kelas dapat berupa penyajian materi oleh guru, dalam penelitian ini presentase kelas dilakukan dengan meminimalisir dominansi guru karena pembelajaran STAD dipadukan dengan pembelajaran saintifik. Presentasi kelas dalam pembelajaran ini berupa penyampaian tujuan pembelajaran secara rinci agar siswa memperoleh informasi secara lengkap tentang subbab apa saja yang akan dipelajari pada pembelajaran. Dalam penelitian ini, pembelajaran saintifik dipadukan dengan pembelajaran kooperatif yang berbeda yaitu STAD dan Jigsaw. Pembelajaran kooperatif STAD memiliki keunggulan dalam hal pembentukan kelompok dan rekognisi tim. Akan tetapi hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran saintifik dengan setting STAD tidak lebih efektif dengan pembelajaran saintifik dengan setting Jigsaw. Pembentukan kelompok pada pembelajaran STAD berfokus pada satu kelompok yang sama. Hal ini lebih sederhana dari pembentukan kelompok pada pembelajaran Jigsaw yang memerlukan dua kali diskusi kelompok dengan anggota kelompok yang berbeda. Akan tetapi hal ini tidak menjadi kendala karena siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran STAD terdapat tahapan rekognisi tim. Siswa harus terlibat aktif karena berkontribusi terhadap kemajuan kelompoknya. Masing-masing siswa perlu berusaha maksimal agar kelompoknya menjadi kelompok dengan skor kemajuan yang terbaik. Pada pembelajaran Jigsaw, meskipun tidak terdapat penghargaan kelompok, siswa harus terlibat aktif karena berkontribusi sebagai anggota kelompok ahli yang akan menyampaikan materi kepada teman kelompok asalnya. Baik siswa dengan prestasi tinggi, sedang, maupun rendah harus bertanggung jawab untuk 76 mempelajari bagiannya masing-masing sebagai kelompok ahli. Hal ini menyebabkan masing-masing pembelajaran tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Penelitian yang relevan dalam perbandingan efektivitas pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD dan Jigsaw dilakukan oleh Curie Putri Hijrihani dan Dhoriva Urwatul Wutsqa 2015. Hasil penelitian tersebut menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak lebih efektif daripada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Berdasarkan penelitian tersebut kedua model pembelajaran tersebut memiliki pengaruh yang sama dalam peningkatan prestasi siswa. Dalam penelitian ini, pembelajaran kooperatif baik STAD maupun Jigsaw berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Arends 2008: 5 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penting yang dikembangkan oleh model pembelajaran kooperatif adalah prestasi akademis. 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa. 2. Pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa. 3. Pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif STAD tidak lebih efektif dari pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif Jigsaw ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain: 1. Proses pembelajaran tidak terlaksana dengan maksimal karena faktor yang tidak terduga yaitu ketidakhadiran siswa dalam pembelajaran. 2. Kemampuan peneliti dalam menguasai materi pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan dengan memperhatikan keterbatasan penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran saintifik dengan setting STAD dan pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12