Pembelajaran Kooperatif Landasan Teori

19 pengetahuan. Kegiatan-kegiatan pembelajaran saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

4. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran Majid, 2013: 173. Model pengajaran kooperatif menurut Jihad dan Haris 2008: 30 memiliki ciri-ciri: 1 Untuk menuntaskan belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif; 2 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; 3 Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula; 4 Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan Dari pemaparan di atas, pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja kelompok daripada perorangan. Artinya anggota-anggota kelompok saling bertanggung jawab terhadap penguasaan materi satu sama lain karena kemampuan individu berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok sehingga mereka harus saling membantu dan berdiskusi. Pembelajaran kooperatif menekankan pada interaksi dan kerja sama dalam kelompok. Meskipun demikian, pembelajaran kooperatif berbeda dengan kerja sama. Menurut Eggen dan Kauchak 2012: 136, pembelajaran kooperatif dan kerja kelompok serupa tapi tidak sama. Kadar struktur merupakan perbedaan 20 utama. Pembelajaran kooperatif lebih terstruktur dibandingkan kerja kelompok dan memberikan peran spesifik bagi siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tujuan yang bermanfaat dalam pendidikan. Menurut Slavin 2008: 4-5, salah satu tujuan berdasarkan penelitian dasar yang mendukung adalah penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pencapaian prestasi siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antarkelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Menurut Eggen dan Kauchak 2012: 130, saat siswa bekerja sama, mereka mendapatkan pengalaman yang dapat mendorong sejumlah keterampilan sosial, seperti: 1 Menyimak dengan penuh perhatian 2 Membaca petunjuk-petunjuk nonverbal 3 Menyelesaikan ketidaksepakatan secara diplomatis 4 Mencurahkan pikiran ke dalam kata-kata 5 Memahami sudut pandang orang lain 6 Membuat pernyataan mendukung 7 Memberikan pujian tulus Tujuan pembelajaran kooperatif adalah melatihkan keterampilan sosial seperti tenggang rasa, bersikap sopan terhadap teman, mengkritik ide orang lain, berani mempertahankan pikiran yang logis, dan berbagai keterampilan yang bermanfaat untuk menjalin hubungan interpersonal Sani, 2014: 131. Sedangkan menurut 21 Daryanto dan Rahardjo 2012: 242, tujuan model pembelajaran kooperatif salah satunya adalah hasil belajar akademik siswa dapat meningkat. Menurut Jihad dan Haris 2008, 31-32 terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif secara umum. Tabel 2. 1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Fase dan Indikator AktivitasKegiatan Guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase-2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. 22 Contoh pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan akademik adalah sebagai berikut: Tabel 2. 2 Pengelompokan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Kemampuan No. Nama Rangking Kelompok Tinggi 1 1 A 2 2 B 3 3 C 4 4 D Sedang 5 5 D 6 6 C 7 7 B 8 8 A 9 9 A 10 10 B 11 11 C 12 12 D Rendah 13 13 D 14 14 C 15 15 B 16 16 A Jihad Haris, 2008: 35-36 Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang dijelaskan menurut Slavin 2008:11-16, yaitu: 1 Student Team-Achievement Divisions STAD, 2 Teams Games-Tournament TGT, 3 Jigsaw II, 4 Team Accelerated Instruction TAI, 5 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC, 6 Group Investigation Kelompok Investigasi, 23 7 Learning Together Belajar Bersama, 8 Complex Instruction Pengajaran Kompleks, 9 Structure Dyadic Methods Metode Struktur Berpasangan, Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok heterogen untuk berinteraksi dan berdiskusi. Tujuan dari pembelajaran kooperatif di antaranya adalah untuk pencapaian prestasi dan keterampilan sosial.

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12