Instrumen Tes Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

44

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan dan kesesuainnya terhadap pembelajaran yang telah direncanakan. Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Alat yang digunakan untuk mengobservasi dapat berupa lembar pengamatan atau check list Mulyatiningsih, 2012: 26. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi keterlaksanaan pembelajaran.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen non tes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes berupa pretest dan posttest yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa. Pretest dilaksanakan pada kelompok sebelum diberikan perlakuan. Posttest dilaksanakan pada kelompok setelah diberikan perlakuan. Instrumen tes berbentuk 10 soal uraian. Ketercapaian prestasi belajar melalui instrumen tes dapat dilihat dari skor pada interval 0-100. Skor ketuntasan untuk prestasi belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75.

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengamati proses pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Lembar observasi 45 berbentuk checklist. Pengisisan lembar observasi dilakukan oleh seorang observer pada setiap pembelajaran yaitu dengan memberikan checklist pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana atau pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana.

I. Analisis Instrumen

Analisis instrumen dalam penelitian ini terdiri dari validitas instrumen dan reliabilitas instrumen. Hal ini dilakukan agar instrumen yang akan digunakan menjadi alat ukur yang valid dan reliabel.

1. Validitas Instrumen

Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi. Pembuktian validitas isi diperoleh dengan kesepakatan para ahli expert judgements, yaitu orang yang memiliki kepakaran di bidang yang sesuai dengan instrumen untuk penelitian. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen Jurusan Pendidikan Matematika. Para ahli berperan untuk memberikan penilaian dan masukan terhadap instrumen untuk kemudian diperbaiki. Dari penilaian tersebut akan diperoleh kesimpulan instrumen tersebut layak digunakan tanpa revisi, layak digunakan dengan revisi, atau tidak layak digunakan. Pada penelitian ini hasil validitas instrumen menunjukkan instrumen layak digunakan dengan revisi. Validitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian iniadalah rumus Alpha Cronbach. 46 Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: [ ] [ ∑ ] Keterangan: = koefisien reliabilitas = banyaknya butir soal ∑ = jumlah varian skor setiap butir soal = varian skor total Interpretasi dari perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Arikunto dalam Sunarti Rahmawati 2013: 99 Reliabilitas instrumen dapat dihitung dengan bantuan software SPSS 21 menggunakan reliability analysis. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai untuk soal pretest sebesar 0,409 yang masuk kategori cukup dan nilai untuk soal posttest sebesar 0,707 yang masuk kategori tinggi. Hasil perhitungan dengan SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.6 dan lampiran 3.7.

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan teknik analisis data yang meliputi analisis deskriptif, uji asumsi atau uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12