Hakikat Pembelajaran Matematika Landasan Teori

14 lingkungan dan pembangunan makna dari pengalaman-pengalamannya. Dengan belajar akan dihasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa yaitu perubahan dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Hakikat Pembelajaran Matematika

Sani 2014: 40 menyatakan bahwa pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Sugihartono, dkk 2013: 81, pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini, pembelajaran bergantung pada dua aspek penting, yaitu guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Pembelajaran pada abad ke 21 telah mengalami pergeseran makna. Pembelajaran bukan lagi pemindahan pengetahuan dari guru ke siswa. Pembelajaran memfasilitasi siswa untuk aktif mencari tahu pengetahuan. Menurut Mulyasa 2015: 65, pembelajaran harus diorientasikan kepada kepentingan siswa sesuai dengan karakteristiknya agar menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Siswa dapat aktif belajar dan mengembangkan potensinya jika pembelajarannya diorientasikan kepada kepentingan siswa. Artinya guru harus mengubah pembelajaran yang biasanya dilakukan, yakni pembelajaran yang 15 berpusat pada guru teacher centered learning ke pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered learning sehingga siswa mendapatkan pengalaman dalam belajar. Hal ini diperkuat dengan kriteria pembelajaran menurut Schunk 2012:5 yang terdiri dari pembelajaran melibatkan perubahan, pembelajaran bertahan lama seiring dengan waktu, dan pembelajaran terjadi melalui pengalaman. Kegiatan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Jenis kemampuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran dikelompokkan dalam tiga kategori utama yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik Hamzah Muhlisrarini, 2014: 43. Hal ini sesuai dengan perubahan-perubahan yang diharapkan melalui proses belajar siswa. Di lain sisi, matematika merupakan mata pelajaran wajib untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, bahan kajian matematika antara lain berhitung, ilmu ukur, dan aljabar dimaksudkan untuk mengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta didik. Bahan kajian matematika tersebut dirinci lagi menjadi berbagai kompetensi dasar sesuai dengan jenjang pendidikan. Materi pelajaran yang banyak membuat guru harus memahami lagi mengenai matematika dan pembelajaran matematika. Matematika bukan sekedar ilmu perhitungan. Hamzah dan Muhlisrarini 2014: 40 mengemukakan bahwa matematika dikenal sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematis yang artinya konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis. Selain itu matematika juga bersifat 16 abstrak. Matematika merupakan suatu ilmu berpikir yang banyak menggunakan simbol, sehingga cenderung bersifat abstrak Jannah, 2011: 75. Pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan baik jika siswa dapat secara aktif memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan. Menurut NCTM 2000: 20, siswa harus belajar dengan pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran matematika juga dapat terlaksana dengan baik jika guru mampu memfasilitasi siswa untuk terlibat secara aktif. Hakikat konsep matematika lebih menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana mengajarkan matematika di sekolah Runtukahu dan Kandou, 2014: 27. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya memfasilitasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar matematika melalui pengalamannya sehingga siswa memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran tersebut berdasarkan pada kepentingan peserta didik sehingga pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3. Pembelajaran Saintifik

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12