23 7
Learning Together Belajar Bersama, 8
Complex Instruction Pengajaran Kompleks, 9
Structure Dyadic Methods Metode Struktur Berpasangan, Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok heterogen untuk berinteraksi dan berdiskusi. Tujuan dari pembelajaran kooperatif di antaranya
adalah untuk pencapaian prestasi dan keterampilan sosial.
5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions
STAD
Seperti pembelajaran kooperatif pada umumnya, STAD merupakan pembelajaran yang didasarkan pada kerja sama kelompok yang bersifat heterogen.
Menurut Burden dan Byrd 2013: 161, Student teams-achievement divisions
STAD terdiri dari tim-tim belajar yang beranggotakan empat orang yang beraneka ragam dalam prestasi, jenis kelamin, dan etnisitas.
Model ini dapat diterapkan untuk mata pelajaran matematika, sains, bahasa, dan ilmu pengetahuan
sosial Sani, 2014: 133. STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada prestasi tim berdasarkan rekognisi tim yang diperoleh dari jumlah seluruh skor kemajuan individual setiap anggota tim Lestari
Yudhanegara, 2015: 45. Menurut Warsono Hariyanto 2013: 197, aktivitas dalam STAD mendorong siswa untuk terbiasa bekerja sama dan saling membantu
dalam menyelesaikan suatu masalah, tetapi pada akhirnya bertanggung jawab secara mandiri.
24 Langkah-langkah STAD berdasarkan penjelasan Lestari dan Yudhanegara
2015, 46-47 adalah sebagai berikut: Tabel 2. 3 Langkah-langkah Pembelajaran STAD
Fase Deskripsi
Presentasi Kelas
Presentasi kelas merupakan tahapan di mana guru menyampaikan materi secara langsung kepada siswa.
Tim Pembentukan tim didasarkan pada prestasi akademis siswa dalam kelas.
Siswa berdiskusi dalam tim atau kelompok dalam proses pembelajaran. Fungsi utama dari tim ini adalah untuk memastikan bahwa semua anggota
tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi untuk mempersiapkan setiap anggota tim agar dapat mengerjakan kuis dengan baik.
Kuis Pengerjaan soal kuis dilakukan secara individual. Para siswa tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami
materinya. Skor
Kemajuan Individual
Setiap siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelum mengerjakan kuis. Selanjutnya, siswa akan
mengumpulkan poin untuk tim masing-masing berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis yang dibandingkan dengan skor awal. Dengan
demikian, setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya. Perhitungan skor perkembangan individu tersebut
dimaksudkan agar siswa termotivasi untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.
Rekognisi Tim
Rekognisi tim diperoleh dari rata-rata jumlah seluruh skor perkembangan individu anggota tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan lainnya jika skor rata-rata tim mencapai kriteria tertentu.
25 Berdasarkan penjelasan di atas, skor dasar yang dimaksud adalah nilai rata-
rata siswa berdasarkan tes dan kuis masa lampau atau skor yang ditentukan oleh nilai semester lalu atau tahun lalu. Penentuan skor kemajuan siswa dapat
ditentukan melalui prosedur sebagai berikut. Tabel 2. 4 Penentuan Skor Kemajuan Siswa
Langkah ke-
Indikator Operasional
1 Menetapkan
skor dasar
Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor kuis yang lalu
2 Menghitung
skor kuis terkini
Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini
3 Menghitung
skor perkembangan
Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis
terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka, dengan menggunakan
skala yang diberikan di bawah ini
Kriteria Nilai Perkembangan
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
0 poin 10 poin di bawah sampai 1 poin
di bawah skor dasar 10 poin
Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
20 poin Lebih dari 10 poin di atas skor
dasar 30 poin
Pekerjaan sempurna
tanpa memperhatikan skor dasar
30 poin Jihad Haris, 2008: 35-36
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran yang menempatkan siswa ke dalam kelompok-
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dari beragam kemampuan, etnik, dan gender dengan langkah-langkahnya yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor
kemajuan individual, dan rekognisi tim. STAD mengutamakan diskusi dalam
26 kelompok, akan tetapi skor kemajuan masing-masing individu berkontribusi untuk
keberhasilan kelompok.
6. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw