Kedudukan Dua Garis Pembagian Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang

87

E. Deskripsi Materi Pembelajaran

Bab : Garis dan Sudut Materi :

1. Kedudukan Dua Garis

Kedudukan dua garis meliputi dua garis sejajar, dua garis berpotongan, dan dua garis berhimpit. Dua garis sejajar, dua garis berpotongan, dan dua garis berhimpit dapat didefinisikan berdasarkan titik persekutuannya. Titik persekutuan juga bisa disebut titik potong.

a. Dua Garis Sejajar

Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut tidak memiliki titik persekutuan. Pada gambar di atas, garis m sejajar dengan garis n, atau dapat ditulis mn.

b. Dua Garis Berpotongan

Dua garis dikatakan berpotongan jika kedua garis tersebut memiliki satu titik persekutuan. Pada gambar di atas, garis p dan q berpotongan di titik A.

c. Dua Garis Berhimpit

Dua garis dikatakan berhimpit jika setiap titik pada suatu garis merupakan titik persekutuan bagi garis yang lain.

2. Pembagian Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang

m n p q n m A 88 Suatu ruas garis dapat dibagi menjadi beberapa bagian sama panjang dengan menggunakan jangka dan penggaris tanpa skala. Berikut adalah contoh membagi ruas garis menjadi 3 bagian sama panjang beserta langkah- langkahnya. No. Langkah-langkah Gambar 1. Diketahui ruas garis ̅̅̅̅ 2. Dari titik A, gambarlah sinar garis bantu yang tidak berhimpit dengan ̅̅̅̅. 3. Gambarlah busur yang berpusat di titik A dengan jari-jari tertentu sehingga memotong garis bantu di titik P. Tanpa mengubah jari-jari pada jangka, gambarlah busur yang berpusat di titik P sehingga memotong ruas garis bantu di titik Q. Ulangi langkah tersebut sampai terbentuk 3 ruas garis yaitu AP=PQ= . 3. Hubungkan titik C dengan titik B 4. Buatlah garis sejajar dengan ruas garis ̅̅̅̅ yang melalui titik Q dan P sehingga memotong ruas garis ̅̅̅̅ di titik Q 1 , dan P 1. Menggambar garis sejajar dapat dilakukan dengan membuat busur yang sama dengan busur yang berpusat di titik C pada titik-titik yang lain yaitu titik Q dan P. A B A B A B P Q C A B P Q C A B P Q C P 1 Q 1 89 6. Dengan demikian, terbagilah ruas garis ̅̅̅̅ menjadi 3 bagian yang sama panjang, yaitu = = .

3. Perbandingan Panjang Ruas Garis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12