Pembelajaran Saintifik Landasan Teori

16 abstrak. Matematika merupakan suatu ilmu berpikir yang banyak menggunakan simbol, sehingga cenderung bersifat abstrak Jannah, 2011: 75. Pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan baik jika siswa dapat secara aktif memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan. Menurut NCTM 2000: 20, siswa harus belajar dengan pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran matematika juga dapat terlaksana dengan baik jika guru mampu memfasilitasi siswa untuk terlibat secara aktif. Hakikat konsep matematika lebih menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana mengajarkan matematika di sekolah Runtukahu dan Kandou, 2014: 27. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya memfasilitasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar matematika melalui pengalamannya sehingga siswa memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran tersebut berdasarkan pada kepentingan peserta didik sehingga pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3. Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran saintifik disebut juga pembelajaran ilmiah. Pendekatan saintifik lahir dengan mengadaptasi scientific learning. Dalam pengertian ini, pendekatan saintifik mempunyai ciri penanda sebagai proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses penemuan secara ilmiah Andayani, 2015: 374. Terdapat metode dasar dari pemikiran dan penelitian saintifik. Kurnik 2008: 420 mengatakan bahwa metode dasar dari pemikiran dan penelitian saintifik adalah 17 analisis dan sintesis, analogi, abstraksi, dan konkretisasi, generalisasi dan spesialisasi, induksi, dan deduksi. Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting Saefuddin Berdiati, 2014: 43. Kurikulum 2013 merinci KI Kompetensi Inti ke dalam empat kategori kemampuan yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Menurut Mulyasa 2015: 101, penerapan saintific method dalam membentuk KI-KD menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka adalah pusat dari tujuan dan pembentukan kompetensi. Hal ini sejalan dengan pendapat Majid dan Rochman 2014: 4 yang menyatakan bahwa siswa lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar dan guru lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Dengan keterlibatan secara aktif tersebut diharapkan siswa memiliki kompetensi yang lebih baik. Menurut Sunarti dan Rahmawati 2014: 2, dengan pembelajaran saintifik siswa akan lebih kreatif, inovatif, dan produktif. Berdasarkan Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik meliputi lima kegiatan yaitu yang dirinci sebagai berikut. a. mengamati, 18 Kegiatan mengamati dapat dilakukan dengan kegiatan membaca, mendengar, menyimak, dan melihat tanpa atau dengan alat. Proses mengamati dapat melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. b. menanya, Kegiatan menanya yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Hal ini dapat mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan berpikir kritis. c. mengumpulkan informasimencoba, Siswa dapat mengumpulkan informasi dengan melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadian, aktivitas, atau wawancara dengan nara sumber. d. menalarmengasosiasi, Kegiatan menalarmengasosiasi berupa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dapat menambah keluasan dan kedalaman serta mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda. e. mengomunikasikan. Kegiatan mengomunikasikan berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran saintifik menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam memahami konsep 19 pengetahuan. Kegiatan-kegiatan pembelajaran saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

4. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY SETTING STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 PAKEM.

2 4 115

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

EFEKRIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP PIRI SLEMAN

0 0 12