Karakteristik Responden Konsumen dan Pedagang Mie Aceh

Jumlah zat aditif yang diizinkan untuk digunakan dalam bahan pangan harus merupakan kebutuhan minimum untuk mendapatkan pengaruh yang dikehendaki. Jika penggunaan bahan-bahan tersebut secara terus-menerus dan melebihi dari kadar yang ditentukan, maka akan terakumulasi tertimbun dalam tubuh yang akhirnya dapat merusak jaringan atau organ-organ tertentu Irianto, 2007. Pewarna makanan harus memiliki syarat aman dikonsumsi, artinya kandungan bahan pada pewarna tersebut tidak mengakibatkan gangguan pencernaan maupun kesehatan saat dikonsumsi secara terus-menerus.Oleh sebab itu, kadang suatu bahan pewarna sintetis diperbolehkan dipakai, tetapi dikemudian hari tidak diperkenankan Hidayat, 2006.

5.5 Karakteristik Responden Konsumen dan Pedagang Mie Aceh

Hasil analisa data menunjukkan bahwa responden konsumen yang paling banyak bejenis kelamin perempuan berjumlah 19 orang dengan persentase 63,3. Sedangkan responden pedagang yang paling banyak bejenis kelamin laki-laki berjumlah 11 orang dengan persentase 55,0.Berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa responden konsumen lebih banyak berumur 20-35 tahun sebanyak 16 orang 53,3, sedangkan responden pedagang lebih banyak berumur 35 tahun yaitu sebanyak 9 orang 45,0. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir terbanyak responden konsumen 60,0 yaitu tingkat SMAsederajat dan responden pedagang terbanyak yaitu 40,0 adalah tingkat SMP dan SMAsederajat. Tingkat pendidikan responden sudah cukup baikkarena sudah banyak menerima informasi. Tingkat pendidikan Universitas Sumatera Utara dapatmenghasilkan suatu perubahan terhadap pengetahuan seperti yang dinyatakanNotoadmodjo 2003 karena selama menjalani pendidikan, seseorang akanmelakukan proses belajar. 5.6Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Mie Aceh Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwakonsumen dan pedagang memiliki tingkat pengetahuan yang sama. Konsumendan pedagang lebih banyak memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu konsumen sebesar 43,3 dan pedagang sebesar 40,0. Sedangkan pengetahuan sedang yaitu konsumen sebesar 36,7 dan pedagang sebesar 35,0. Sisanya pengetahuan buruk yaitu konsumen sebesar 20,0 dan pedagang sebesar 25,0.Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen dan pedagang sudah memiliki pengetahuan yang baikterhadap zat pewarna metanil yellow. Tetapi juga terdapat beberapa konsumen dan pedagang yang masih memiliki tingkat pengetahuan buruk. Mie aceh digolongkan ke dalam mie basah, dimana mie aceh merupakan makanan berbentuk khas mie yang tidak dikeringkan dan paling cepat mengalami kerusakan atau pembusukan terutama karena dalam pembuatannya tidak menggunakan pengawet. Sehingga pemakaiannya untuk diolah lebih lanjut menjadi mie siap saji tidak boleh melebihi 24 jam Winarno, 1997. Namun beberapa industri pengolahan mie aceh ada yang menambahkan zat pewarna kunung sewaktu proses pengolahan mie aceh dilakukan seperti zat pewarna metanil yellow. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriah 2005, juga didapat pemakaian zat pewarna kuning yang digunakan pada Universitas Sumatera Utara mie kuning, yang dilakukan terhadap dua belas sampel mie kuning dari enam pasar di Kota Banda Aceh yang diperiksa semuanya menggunakan zat warna tatrazine dengan kadar zat pewarna berkisar 2,6 mgkg – 11,0 mgkg. Tingkat pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh pendidikan yang cukuptinggi, usia dan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan teori Notoadmojo 2007mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan.Tingkatpengetahuan konsumen dan pedagang yang baik dapat diketahui dari pertanyaantentang defenisi dari BTM bahan tambahan makanana. Sebagian besar konsumen dan pedagang mengetahuidefenisi BTM bahan tambahan makanan yaitu bahan tambahan yang ditambahkan dalam makanan dengan tujuan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan. Sebagian besar konsumen dan pedagang juga mengetahui bahwa manfaat dari penggunaan BTM bahan tambahan makanan untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.Sebagian konsumen dan pedagang juga mengetahui bahan tambahan makanan memiliki dampak buruk bagi kesehatan.Responden konsumen dan pedagang juga mengetahui jenis-jenis BTM bahan tambahan makanan seperti Bahan pengawet makanan, pewarna makanan, bahan pemanis makanan, penyedap rasa dan aroma makanan, anti kempal pada makanan, antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman.Sebagian besar konsumen dan pedagang juga mengetahui ciri- ciri makanan yang mengandung BTM bahan tambahan makanan berupa zat pewarna seperti bewarna lebih cerahmencolok serta memiliki tingkat stabilitas Universitas Sumatera Utara yang lebih baik, sehingga warnanya tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan. Berdasarkan analisis data, kebanyakan konsumen dan pedagang tidak mengetahui metanil yellow merupakan bahwa bahan tambahan makanan yang tidak diizinkan oleh pemerintah juga konsumen dan pedagang kurang mengetahui kegunaan dari metanil yellow sebenarnya. Sebagian besar juga diketahui bahwa ada beberapa konsumen dan pedagang pernah mendapatkan informasi bahwa pada mie acehmie basah menggunakan zat pewarna kuning metanil yellow pada saat pengolahannya. Meskipun pengetahuan pedagang dan konsumen dalam kategori baik,Sedang dan buruk pengetahuan konsumen dan pedagang juga perlu ditingkatkan karenamasih banyak pedagang yang belum mendapatkan informasi tentang penggunaan zat pewarna kuning metanil yellow pada mie aceh atau mie basah. Banyak juga konsumen dan pedagang yang belum mengetahui informasi tentang cara praktis mengetahui ciri-ciri mie acehmie basah yang mengandung metanil yellow seperti warnamya cendrung lebih cerahmencolok. Sebagian besar konsumen dan pedagang juga juga tidak mengetahui apa pengaruh metanil yellow terhadap kesehatan jika terkonsumsi seperti berupa iritasi pada tenggorokan, iritasi kulit, mata, saluran pernapasan serta bahaya lebih lanjut yakni menyebabkan kanker saluran kemih. Informasi tersebut perlu untukdiketahui konsumen dan pedagang agar tingkat pengetahuan yang sudah baikmenjadi lebih baik lagi sebab sumber informasi merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi tingkat Universitas Sumatera Utara pengetahuan.Pengetahuan merupakan domain yang sangatpenting untuk membentuk tindakan seseorang seperti yang dinyatakan Notoadmodjo 2003.Dengan begitu, pengetahuan konsumen dan pedagang yangbaik dapat membantu mereka dalam memilih mie aceh yang aman untuk dikonsumsiatau dijual sehingga konsumen dapat terhindar dari gangguan kesehatan yangdiakibatkan oleh zat pewarna makanan seperti Metanil Yellow. Universitas Sumatera Utara 108

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta observasi terhadap pelaksanaan hygiene sanitasi pengolahan dan pemeriksaan zat pewarna metanil yellow pada industri pengolahan mie aceh yang dijual di pasar Tradisional Kota Sigli Tahun 2015, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden penjamah makanan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki 60, umur produsen berkisar 25-55 tahun, tingkat pendidikan tertinggi penjamah makanan mie aceh adalah tamat SMP 40, jumlah produksihari mie aceh paling banyak adalah 200 kghari, industri pengolahan mie aceh berproduksi paling lama adalah 20 tahun, jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan mie aceh paling banyak adalah 6 orang dengan persentase 20 dan tidak ada satupun responden penjamah makanan mie aceh yang pernah mengikuti kursus mengolah makanan. 2. Penerapan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan pada industri pengolahan mie aceh apabila mengacu kepada Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003, berdasarkan kriteria penilaian hanya pemilihan bahan baku makanan yang hampir rata-rata memenuhi syarat kesehatan selebihnya tidak memenuhi syarat kesehatan. 3. Hasil pemeriksaan zat pewarna Metanil Yellow yang peneliti lakukan terhadap 10 sampel untuk masing-masing mie aceh diperoleh dari Badan Besar Pengawasan Obat dan Makanan BBPOM Banda Aceh, diperoleh bahwa tidak ada satupun sampel yang diuji yang memiliki kandungan zat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Analisa Kandungan Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut Di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

0 77 97

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 19

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 7

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 1 46

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

1 1 4

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 49

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12