Dampak Zat Pewarna Bagi Kesehatan

Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenkesPerIX1988 mengenai bahan tambahan pangan. Akan tetapi, seringkali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan.Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tesebut Yuliarti, 2007. Tabel 2.5 Bahan Pewarna Sintesis yang Dilarang Penggunaannya Di Indonesia Bahan Pewarna Nomor Indeks Warna C.I.No Citrus red No.2 12156 Ponceau 3 R Red G 16155 Ponceau Sx Food Red No.1 14700 Rhodamin B Food Red No.5 45170 Guinea Green B Acid Green No.3 42085 Magentha Basic Violet N0.14 42510 Chrysoidine Basic Orange No.2 11270 Butter yellow Solvent Oranges No.2 11020 Sudan I Food yellow No.2 12055 Methanil Yellow Food yellow No.14 13065 Auramine Ext.D C Yellow No.1 41000 Oil Orange SS Basic Yellow No.2 12100 Oil Oranges XO Solvent Oranges No.7 12140 Oil Yellow AB Solvent Oranges No.5 11380 Oil Yellow OB Solvent Oranges No.6 11390 Sumber : Peraturan Menkes RI Nomor 722MenkesPerIX1988

2.5.5 Dampak Zat Pewarna Bagi Kesehatan

Pemakaian zat pewarna sintesis dalam makanan dan minuman mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen, diantaranya dapat membuat suatu makanan lebih menarik, meratakan warna makanan, mengembalikan warna bahan dasar yang lebih hilang selama pengolahan ternyata dapat pula menimbulkan hal- Universitas Sumatera Utara hal yang tidak diinginkan dan bahkan memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan konsumen. Hal-hal yang mungkin memberikan dampak negatif tersebut diantaranya yaitu : 1. Pewarna sintesis ini dimakan dalam jumlah kecil namun berulang. 2. Bahan pewarna sintesis dimakan dalam jangka waktu yang lama. 3. Kelompok masyarakat yang luas dengan daya tahan yang berbeda-beda yaitu tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, mutu makanan sehari-hari dan keadaan fisik. 4. Beberapa masyarakat menggunakan bahan pewarna sintesis secara berlebihan. 5. Penyimpanan bahan pewarna sintesis oleh pedagang bahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan Cahyadi, 2009. Zat pewarna makanan alami sejak dulu telah dikenal dalam industri makanan untuk meningkatkan daya tarik produk makanan tersebut, sehingga konsumen tergugah untuk membelinya.Namun sudah sejak lama pula terjadi penyalahgunaan dengan adanya pewarna buatan yang tidak diizinkan untuk digunakan sebagai zat aditif.Contohnya adalah metanil yellow, yaitu zat pewarna yang lazim digunakan dalam industri tekstil namun digunakan sebagai pewarna makanan, dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati Anonimous, 2009. Makanan yang diberi zat pewarna metanil yellow dan rhodamin B biasanya bewarna lebih terang dan memiliki rasa agak pahit.Kelebihan dosis pewarna ini dapat menyebabkan kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggerokan, hidung dan usus Denfer, 2004. Universitas Sumatera Utara Selain itu bahan pewarna seperti amaranth dan tartazin oleh sejumlah studi terkait dapat menyebabkan bintik-bintik merah pada kulit.Penggunaan tartazin juga menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak.Erythrosine menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.Fast green FCF menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.Sedangkan sunset yellow menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencemaran Mudjajanto, 2005. 2.6 Zat Pewarna Metanil Yellow 2.6.1 Defenisi Zat Pewarna Metanil Yellow

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Analisa Kandungan Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut Di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

0 77 97

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 19

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 2

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 7

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 1 46

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

1 1 4

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow pada Mie Aceh yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Sigli Provinsi Aceh Tahun 2015

0 0 49

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12