13 Perkembangan Telekomunikasi dan Informasi
Pelatihan
Contoh: Secara tak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil Steadler 4B
menghasilkan gambar vinyet yang memuaskan hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasilkan garis-garis hitam dan tebal. Oleh karena itu,
selama bertahun-tahun ia selalu memakai pensil itu untuk membuat vinyet, tetapi ketika ia berlibur di rumah nenek di sebuah kota kecamatan
ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tidak ada. Akhirnya, daripada tidak dapat mencoret-coret ia memilih merek lain
yang sama lunaknya dengan Steadler 4B. “Ini tentu akan menghasilkan vinyet yang bagus juga,” putusnya.
c. Sebab-Akibat
Adalah proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.
Contoh: Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada,
tetapi kalau kepentingan bersama membutuhkan, maka kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian, antara kepentingan perorang-
an dan kepentingan berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama dan secara terkoordinasi, bagi bangsa Jepang
sudah berjalan dengan sendirinya.
Anda sudah mempelajari cara mengindentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif dan menyimpulkannya. Sekarang kerjakan perintah di bawah
ini Baca teks berikut ini dengan cermat Sambil membaca, catat tiap-tiap
paragrafnya yang termasuk pola generalisasi, analogi, dan sebab-akibat Salin format berikut di buku tugas Anda untuk mengerjakannya
Format 1.5
No. Paragraf Ke-1
Pola Generalisasi
Anlogi Sebab-Akibat
14 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Mahir Membaca Kuasai Informasi
Oleh: Dr. Ella Yulaelawati Mahir membaca mengandung makna melampaui kemampuan
membaca bunyi teks. Mahir membaca adalah mahir memahami makna wacana bacaan secara mendalam disertai dengan kemampuan membaca
dan menafsirkan konteks dari wacana tersebut. Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi, sebagai latar suatu wacana bacaan yang tersedia dapat
dicerna dan dipahami dengan baik. Seseorang yang mahir membaca adalah seseorang yang mampu membunyikan teks, memahami wacana,
dan menghayati konteks suatu bacaan.
Bagi pembaca mahir, konteks bacaan dipahami berdasarkan informasi yang memadai. Pembaca yang mahir perlu terampil menulis
untuk menata dan menyimpan informasi yang dapat digunakan dalam pemahaman bacaan lebih lanjut. Dengan sendirinya, seseorang yang
mahir membaca adalah seseorang yang mampu menguasai informasi.
Agar menguasai informasi, se- seorang diharuskan banyak sekali
membaca dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik.
Ia diharapkan dapat mencari, menyimpan, dan mengelola infor-
masi dengan menafsirkan informasi dalam bentuk catatan, kliping,
tulisan, dan laporan. Ia juga harus dapat selalu mengkinikan meng-
update informasi agar tidak ter- tinggal. Keikutsertaan dalam
mengkinikan informasi memerlu-
kan kemampuan dalam mempelajari informasi baru sekaligus menye- leksi informasi yang bermanfaat dan menyisihkan informasi yang tidak
relevan agar terjadi otomatisasi dalam berkomunikasi secara efisien. Pengetahuan-pengetahuan usang yang tidak bermanfaat dapat dikaji
ulang, bahkan bila perlu dilupakan agar terlepas dari belenggu statis yang mengundang ketertinggalan.
Kemahiran mengelola informasi terkini mencakup kemampuan meneliti, memilih, menggunakan informasi disertai data akurat, dan
membuang pengetahuan yang tidak relevan. Dengan demikian, seseorang yang mahir mengelola informasi akan mampu menciptakan
pengetahuan baru.
Gambar 2 Membaca dapat me- nambah wawasan seseorang.
S u
m b
e r: F
o to
H a
ry a
n a