98 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
B. Menulis Teks untuk Kebutuhan Majalah Dinding
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu menulis jenis teks naratif yang berbentuk puisi dan prosa, lalu mempublikasikannya dalam media di sekolah.
1. Menulis Teks Naratif Berbentuk Puisi
Aktivitas menulis bentuk-bentuk sastra hendaknya tidak hanya dilakukan pada hari-hari dan jam-jam tertentu dikaitkan dengan pelajaran kesusastraan,
tetapi juga dapat dilaksanakan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya pengisian majalah dinding, majalah sekolah, buletin OSIS, dan lain-lain. Bentuk-bentuk
karangan tertentu seperti puisi balada, prosa fiksi berupa cerpen, sketsa, di samping artikel, opini, juga dapat dijadikan sebagai media ekspresi untuk mener-
jemahkan petualangan hidup, yang berupa kisah-kisah dramatik atau tragedi. Kali ini Anda diharapkan mampu untuk menulis teks naratif yang berbentuk
puisi. Puisi jenis ini dikenal dengan balada. Untuk memberikan gambaran kepada Anda tentang bentuk-bentuk balada, berikut ini diberikan beberapa
contohnya.
Balada a: Rumah Pak Karto
Oleh: WS. Rendra Menyusuri tanggul kali ini
Aku ‘kan sampai ke rumahnya Sawah di kanan kiri
Dan titian-titian dari bambu Melintasi kali
Menjalani tanggul berumput ini Akan ‘kan sampai ke rumahnya
Yang besar dan lebar Dengan berpuluh unggas di halaman
Pohon-pohon buahan Lambang-lambang kesuburan
Dan balai-balai yang tenteram
Lalu sebagai duhu Akan kujumpai ia mencangkul di kebunnya
Dengan celana hitam dan dada terbuka Orang yang tahu akan hidupnya
99 Pelaksanaan Program-program Sekolah
Orang yang pasti akan nasibnya Ia akan mengelu-elu kedatanganku
dan bertanya “Apa kabar dari kota?”
Dadanya bagai daun talas yang lebar dengan keringat berpercikan
Ia selalu pasti, sabar, dan sederhana Tangannya yang kuat mengolah nasibnya
Menyusuri kali irigasi Aku ‘kan sampai ke tempat yang dulu
Aku ‘kan sampai kepada kenangan Ubi goreng dan jagung bakar
Kopi yang panas di toko tembikar Rokok cengkeh daun ripah
Dan gula jawa di atas cawan
Kemudian akan datang malam Bulan bundar di atas kandang
Angin yang lembut Bangkit dari sawah tanpa tepi
Cengkerik bernyanyi dari belukar Dan di halaman yang lebar
Kami menggelar tikar
Menyusuri jalan setapak ini Jalan setapak di pinggir kali
Jalan setapak yang telah kukenal Aku ‘kan sampai ke tempat yang dulu
Udara yang jernih dan sabar Perasaan yang pasti dan merdeka
Serta pengertian yang sederhana
Sumber: Materi Lomba Baca Puisi Eks-Karesidenan Surakarta, 2002
100 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Balada b: Anak
Oleh: Ebiet G. Ade Aku temukan
Anak kecil kurus terkapar Menutup wajah
Dengan telapak tangannya Aku gamit
Ia terperanjat Melompat terbangun dan
Menatapku dengan nanar lantas berlari
Bersembunyi Di balik bayang-bayang pekat
Aku panggil ia Dengan suara lembut
Dijulurkan kepala Menatap curiga
Dari sudut matanya mengalir Tetes air bening
Bercampur dengan keringat Dari tingkahnya yang gelisah
Dari bibirnya yang bergetar Ada yang ingin dikatakan
Aku rengkuh dalam pelukanku kutanya
Apa gerangan yang terjadi Sambil terisak
Di ceritakan sejujurnya Terpaksa ia mencuri
Karena lapar yang ditanggung Tak tertahankan lagi
Namun dari nama yang disandangnya memang terasa
ada yang hilang