Menentukan Topik Persuasi Bahasa Dan Sastra Indonesia 3 Bahasa Kelas 12 Muhammad Rohmadi Yuli Kusumawati 2008

67 Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas Pelatihan Mereka kurang dapat memanfaatkan waktu luang tersebut dengan diisi kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi dirinya, baik saat sekarang maupun untuk masa depannya nanti. Untuk itu, dengan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah, dapat mencegah terjadi tawuran antarpelajar tersebut. Di sini sekolah mem- punyai peranan penting untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh para pelajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk itu, pilihlah kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan di sekolah Anda Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif, menentukan topik, dan menyusunnya berdasarkan kerangka. Sekarang kembangkan kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah-perintah di bawah ini 1. Buatlah iklan hasil produksi rumah tangga yang bersifat persuasi, diantaranya nama produknya, bahan yang diperlukan, keunggulan- nya, sehingga banyak orang menggunakan produk tersebut 2. Tulislah sebuah paragraf persuasi yang berisi tentang kampanye antinarkoba atau lebih dikenal dengan istilah “Say No to Drug” 3. Tukarkan hasil tulisan Anda dengan milik teman di sekolah dan salinglah memberi komentar

C. Mengaplikasikan Aspek Kohesi dan Koherensi pada Paragraf

Tujuan Pembelajaran Anda diajak untuk menentukan tingkat kekohesian dan kekoherenan suatu paragraf, menentukan pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf, serta menyusun para- graf yang kohesi dan koheren. Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara yang satu dengan kalimat yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik paragraf yang baik. 1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran. 2. Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat. 3. Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran. 4. Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu. 5. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis. 68 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

1. Menentukan Tingkat Kekohesian dan Kekoherenan Paragraf

Coba Anda perhatikan paragraf berikut ini Selanjutnya, tentukan tingkat kekohesian dan kekoherenan dalam paragraf tersebut dan masukkan dalam format berikut ini Salinlah di buku tugas Anda Format 3.2 Dalam suasana hening, hasil belajar akan mantap. Itulah alasan mengapa lokasi dan ruang belajar didesain sedemikian cermat. Asrama yang dihuni oleh banyak siswa atau mahasiswa diusahakan agak terpisah dari kebisingan lalu lintas dan dicarikan tempat yang berlingkungan lebih aman. Ruang-ruang kelas dijauhkan dari lapangan basket dan anak-anak main pingpong. Kapan penghuni asrama dengan bebas boleh menyetel televisi, tape recorder, dan radio diatur. Tamu atau masyarakat luar asrama dibatasi. Motor dan mobil tidak diizinkan masuk asrama pada pagi hari. Siswa dilarang makan pagi lewat pukul setengah tujuh dan izin memainkan alat musik hanya diberikan pada jam-jam istirahat.

2. Menentukan Pemarkah Kohesi dan Koherensi dalam Paragraf

Alat penanda atau pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf dapat berupa kata dan kelompok kata. Permarkah-pemarkah tersebut sangat antara lain sebagai berikut. a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya: dan, lagi, serta, lagi pula, dan tambahan lagi. b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian, sementara itu, dan sehari kemudian. c. Penanda klimaks, misalnya: paling, se-nya, dan ter-. d. Penanda perbandingan, misalnya: sama, seperti, ibarat, bak, dan bagaikan. e. Penanda kontras, misalnya: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya. f. Penanda ilustrasi, misalnya: umpama, contoh, dan misalnya. g. Penanda sebab-akibat, misalnya: karena, sebab, dan oleh karena. h. Penanda kesimpulan, misalnya: kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, dan rangkuman. No. Paragraf Penanda Kohesi Penanda Koherensi Cukup Kurang Cukup Kurang