Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memilih teknologi

34

e. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memilih teknologi

yang akan dikembangkan sehingga teknologi terpilih betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat. 2.8. Pertanian Sebagai Suatu Sistem Dalam konsep analisis ilmiah konvensional, usahatani dibagi dalam berbagai macam disiplin ilmu dan dipandang dengan sudut profesional dari ahli agronomi, nutrisi ternak, ekonomi, dan lain-lain. Sebaliknya, petani justru tidak memiliki bidang keahlian khusus. Mereka menganggap usahatani sebagai suatu keseluruhan, dan keseluruhan ini memiliki nilai lebih dari jumlah bagian-bagian yang dilihat para ahli. Menurut CGIAR 1978, usahatani bukanlah sekedar kumpulan tanaman dan hewan, dimana orang bisa memberikan input apa saja dan kemudian mengharapkan hasil langsung. Usahatani merupakan suatu jalinan yang kompleks terdiri dari tanah, tumbuhan, hewan, peralatan, tenaga kerja, input lain dan pengaruh-pengaruh lingkungan yang dikelola oleh seseorang yang disebut sebagai petani sesuai dengan kemampuan dan aspirasinya. Petani tersebut mengupayakan output dari input dan teknologi yang ada. Usahatani tidak terlepas dari budaya dan sejarah. Peluang dan hambatan ekologis dan geografis lokasi, iklim, tanah, tumbuhan, dan hewan setempat yang tercermin dalam budaya setempat. Hal ini kemudian tercermin dalam pertanian setempat yang merupakan hasil dari suatu proses interaksi antara manusia dan sumberdaya setempat. Nilai- nilai masyarakat pedesaan, pengetahuan, keterampilan, teknologi dan institusi sangat mempengaruhi jenis budaya pertanian yang telah dan terus berkembang. Istilah sistem pertanian mengacu pada suatu susunan khusus dari kegiatan usahatani yang dikelola berdasarkan kemampuan lingkungan fisik, biologis, dan sosioekonomis serta sesuai dengan tujuan, kemampuan, dan sumberdaya yang dimiliki petani Shaner et al., 1982. Usahatani dengan kegiatan-kegiatan yang serupa dikatakan mempraktekan sistem pertanian tertentu. Istilah pertanian disini dipakai dalam arti luas yang meliputi bukan hanya tanaman dan ternak, tetapi juga sumberdaya alam lainnya yang ada pada petani, termasuk sumberdaya yang dimiliki bersama orang lain. Berburu, memancing, dan memanen madu serta hasil-hasil lainnya dari daerah hutan dan juga penggembalaan ternak yang 35 ekstensif di padang rumput alami, semuanya bisa menjadi bagian dari suatu sistem pertanian. Dalam suatu sistem usahatani, sumberdaya fisik seperti tanah, air dan udara berinteraksi hingga menciptakan kondisi suhu, angin, curah hujan tertentu dan lain-lain yang unik. Kondisi ini mempengaruhi berfungsinya sumberdaya biologis. Organisme yang hidup, dengan daur hidup dari kelahiran, pertumbuhan, perkembangbiakan dan kematian, masing-masing berinteraksi satu sama lain dalam proses, seperti persaingan, penurunanregenerasi, simbiosis dan alelopati. Berbagai sumber daya dan proses biologis dan fisik secara sengaja dimanipulasi oleh sumberdaya manusia di dalam sistem tersebut, yaitu keluarga petani dengan segala pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan energinya. Sistem usahatani merupakan sistem yang terbuka, berbagai input diterima dari luar, dan sebagian dari output meninggalkan sistemnya Reijntjes, Haverkort dan Bayer, 1999.

2.9. Partisipasi Masyarakat