Tujuan Penelitian Perumusan Masalah

6 masyarakat, penataan hunian yang manusiawi, dan keseimbangan lingkungan dan pembangunan. Sumberdaya alam sebagai aset produksi perlu difahami bentuk, keberadaan dan karakternya sehingga pemanfaatannya mengarah pada prinsip kesamaan hak antar generasi atas sumber daya, keseimbangan pemanfaatan, preservasi dan konservasi, dan peningkatan kemanfaatan untuk generasi yang akan datang. Pemberdayaan masyarakat mencakup pemanfaatan pengetahuan dan teknologi, kesetaraan akses sumber produksi, dan kebijakan pemerintah antar sektor yang berpihak pada sektor pertanian. Implementasi program yang realistis meliputi adanya pendanaan yang berpihak pada sektor pertanian, peningkatan nilai tambah teknologi asli kearifan lokal untuk dijadikan sebagai bagian dari keunggulan kompetitif, transfer teknologi, dukungan keilmuan melalui penelitian yang terkoordinasi, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, dan proses pengambilan keputusan yang transparan. Penerapan model pengembangan tanaman hortikultura berbasis agroekologi di wilayah dataran tinggi khususnya di hulu DAS Jeneberang diharapkan dapat memberikan keuntungan langsung kepada petani di samping menghasilkan berbagai jasa yang dibutuhkan masyarakat pada umumnya, antara lain sebagai obyek wisata agro, penyedia lapangan kerja, penggalang ketahanan pangan, dan penyedia berbagai fungsi lingkungan seperti pengendali erosi dan longsor, penghasil oksigen, dan pengatur tata air daerah aliran sungai.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendesain model pengembangan tanaman hortikultura berbasis agroekologi yang mampu menjaga dan melestarikan sumberdaya lahan dan lingkungan pada lahan berlereng, sehingga lahan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan tanpa menurunkan kualitas lahan dan lingkungan, meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di daerah hulu DAS Jeneberang, Sulawesi Selatan. Tujuan khususnya meliputi : a. Mengevaluasi kemampuan dan kesesuaian lahan untuk tanaman hortikultura pada lahan berlereng di daerah hulu DAS Jeneberang. 7 b. Menentukan metode pengelolaan lahan yang sesuai untuk meminimalkan terjadinya erosi pada lahan berlereng di daerah hulu DAS Jeneberang. c. Menentukan keberlanjutan budidaya tanaman hortikultura berbasis agroekologi pada lahan berlereng di daerah hulu DAS Jeneberang. d. Merumuskan disain model pengembangan tanaman hortikultura berbasis agroekologi pada lahan berlereng di daerah hulu DAS Jeneberang.

1.3. Perumusan Masalah

Lahan dengan kemiringan yang cukup curam umumnya ditemui di daerah hulu suatu DAS. Daerah hulu DAS Jeneberang merupakan lahan yang secara status terdiri atas dua kawasan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Petani memanfaatkan lahan di kawasan lindung sebagai lahan budidaya tanaman tahunan seperti kopi, sehingga terjadi alih fungsi lahan. Sedangkan di kawasan budidaya, lahannya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan untuk budidaya tanaman hortikultura, tanaman pangan, dan tanaman perkebunan. Di kawasan usahatani yang ditanami tanaman hortikultura, pengusahaannya dilakukan secara intensif pada kondisi lahan berlereng dan intensitas curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya erosi dan peluang terjadinya longsor cukup besar. Erosi dan longsor tersebut menyebabkan penurunan kesuburan tanah. Disisi lain, penyebab terjadinya hal tersebut adalah faktor petaninya sendiri. Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki petani masih sangat minim, sementara kelembagaan yang ada di tingkat usahatani sangat lemah yang menyebabkan pengelolaan lahan tidak menggunakan prinsip pengelolaan konservasi. Hal ini telah memperparah terjadinya degradasi lahan dan lingkungan. Dampak dari kejadian tersebut adalah produktivitas lahan menurun, kualitas dan kuantitas produksi menurun, pendapatan petani rendah dan menyebabkan petani miskin dan tidak sejahtera. Secara skematis, perumusan masalah pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Beberapa pertanyaan penelitian yang merupakan permasalahan- permasalahan yang perlu dicarikan alternatif penanganannya yaitu : a. Bagaimana pengelolaan lahan eksisting untuk tanaman hortikultura di daerah hulu DAS Jeneberang? Apakah sudah menerapkan pengelolaan lahan berdasarkan kemampuan dan kesesuaian lahan? 8 b. Apakah metode pengelolaan lahan di daerah hulu DAS Jeneberang telah mengikuti kaidah-kaidah konservasi tanah dan air? c. Bagaimana keberlanjutan potensi pertanian hortikultura di daerah hulu DAS Jeneberang? d. Bagaimana model pengembangan tanaman hortikultura berbasis agroekologi yang sesuai untuk diterapkan di daerah hulu DAS Jeneberang?

1.4. Kerangka Pemikiran