103
Luas areal masing-masing kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk komoditas hortikultura buah-buahan pada areal penggunaan lain APL
disajikan dalam Tabel 17. Data dalam Tabel 17 menunjukkan bahwa luas lahan yang sesuai moderat S2 aktual untuk komoditas rambutan yaitu 5.061,00 ha,
dan kelas sesuai marginal S3 yaitu 174,38 ha. Apabila dilakukan perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka kelas kesesuaian lahan aktual S2
akan meningkat menjadi kelas kesesuaian potensial S1 dengan luas 1.484,55 ha. Dengan demikian luas kelas S2 potensial menurun menjadi 3.576,45 ha, dan luas
lahan yang masuk kategori kelas S3 adalah 174,38 ha, dengan faktor pembatas yang semakin sedikit yaitu media perakaran dan bahaya erosi.
Komoditas mangga dan durian penyebarannya sama, yaitu untuk kelas cukup sesuai S2 aktual luasannya 485,81 ha, dan sesuai marginal S3 yaitu
4.749,58 ha. Apabila dilakukan perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka kelas kesesuaian lahan potensial S2 luasannya meningkat menjadi
2.901,93 ha, dan luas lahan yang masuk kategori kelas S3 menurun menjadi 2.333,46 ha.
Kelas kesesuaian lahan aktual untuk komoditas pisang yaitu semua unit lahan masuk kategori kelas S3 yaitu 5.235,39 ha. Jika dilakukan perbaikan pada
faktor pembatas retensi unsur hara f maka ada perubahan dari kelas aktual S3 menjadi kelas kesesuaian lahan potensial S2 dengan luasan 2.929,20 ha, dengan
demikian luas lahan yang masuk kategori kelas S3 menurun menjadi 2.306,18 ha.
6.3.4.2. Klasifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Hortikultura Sayuran
, Zona Agroekologi pada Elevasi ≥ 700 m dpl
Data hasil klasifikasi lahan untuk komoditas hortikultura sayuran disajikan pada Tabel 18. Data pada Tabel 18 menunjukkan bahwa komoditas kentang,
wortel, kubis, sawi, dan bawang daun yang ditanam petani di hulu DAS Jeneberang memiliki tingkat kesesuaian lahan antara kelas S2, S3, dan N. Faktor
pembatas adalah retensi hara f dan bahaya erosi e. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk komoditas kentang, wortel dan kubis
yang masuk kategori kelas S2 yaitu SP6 dan SP7 dengan faktor pembatas retensi hara, erosi dan lereng. Luas areal dari kedua satuan lahan ini yaitu 3.152,29 ha
atau 19,49. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk komoditas kentang, wortel,
Tabel 18. Hasil klasifikasi kesesuaian lahan untuk komoditas hortikultura sayuran kentang, wortel, kubis, sawi, dan bawang daun pada setiap satuan lahan
di zona agroekologi elevasi ≥ 700 m dpl di hulu DAS Jeneberang Satuan
Lahan Tingkat Kesesuaian Lahan
Kentang Wortel
Kubis Sawi
Bawang Daun A
I P
A I
P A
I P
A I
P A
I P
SP1 S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e
S3f Mi
S2f S3f
Mi S2f
SP2 S3f
Mi-Hi S2e S3f Mi
S2e S3f Mi
S2e S3f
Mi S2e
S3f Mi
S2e SP3
S3fe Mi-Hi S3e S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e
S3fe Mi-Hi S3e S3fe
Mi-Hi S3e SP4
Ne Hi
S3e Ne Hi
S3e Ne Hi
S3e Ne
Hi S3e
Ne Hi
S3e SP5
S3f Mi-Hi S2e S3f
Mi-Hi S2e S3f Mi-Hi S2e
S3f Mi-Hi S2f
S3f Mi-Hi S2f
SP6 S2fe
Mi-Hi S2e S2fe Mi-Hi S2e S2fe
Mi-Hi S2e S3f
Mi-Hi S2e S2fe
Mi-Hi S2e SP7
S3fe Mi-Hi S3e S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e
S3e Mi-Hi S3e
S3fe Mi-Hi S3e
SP8 Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e
Ne Hi
S3e Ne
Hi S3e
SP10 S2fe
Mi S2e S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e
S2fe Mi S2e
S2fe Mi
S2e SP11
S3e Hi
S3e S3e Hi
S3e S3e Hi
S3e S3fe Hi
S3e S3fe
Hi S3e
SP12 Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e
Ne Hi
S3e Ne
Hi S3e
SP13 S3f
Mi S2f S3f
Mi S2f S3f
Mi S2f
S3f Mi
S2f S3f
Mi S2f
SP14 S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e
S3f Mi
S2e S3f
Mi S2e
SP15 S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e
S3fe Mi-Hi S3e
SP16 Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e
Ne Hi
S3e Ne
Hi S3e
SP17 S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e
S2f Mi
S1 S2f
Mi S1
SP18 S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e S3f
Mi S2e
S3f Mi
S2e S3f
Mi S2e
SP19 S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e S3fe
Mi-Hi S3e S3fe Mi-Hi S3e
S3fe Mi-Hi S3e
SP20 Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e Ne
Hi S3e
Ne Hi
S3e Ne
Hi S3e
Keterangan : A = kesesuaian lahan aktual; I = tingkat input; P = kesesuaian lahan potensial; f = retensi hara; e = bahaya erosi; r = media perakaran; Mi = medium input; Hi = high input input tinggi.
105
kubis, sawi, dan bawang daun yang masuk kategori kelas S2 yaitu SP6, dan komoditas kentang, sawi, dan bawang daun pada SP10 dan SP17, dengan faktor
pembatas retensi hara, dan bahaya erosi. Kelas kesesuaian lahan aktual S3 untuk komoditas kentang, wortel, kubis, sawi, dan bawang daun meliputi SP1, SP2, SP3,
SP5, SP7, SP10, SP11, SP13, SP14, SP15, SP17, SP18, dan SP19 dengan faktor pembatas retensi hara dan bahaya erosi. Sedangkan lahan yang masuk kategori
tidak sesuai aktual untuk komoditas kentang, wortel, kubis, sawi, dan bawang daun yaitu SP4, SP8, SP9, SP12, SP16 dan SP20. Lahan ini dapat dimanfaatkan
untuk pertanaman komoditas hortikultura sayuran tapi memerlukan input yang sangat
besar, sehingga
perlu dilakukan
kajian mendalam
untuk mempertahankannya. Hal ini disebabkan karena faktor pembatasnya adalah
kemiringan lereng dan bahaya erosi. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas kentang tersaji pada Gambar 13, komoditas wortel Gambar 14, komoditas sawi
Gambar 15, komoditas bawang daun Gambar 16 dan komoditas kubis Gambar 17.
Dengan pemberian input atau usaha-usaha perbaikan pada lahan, maka kelas kesesuaian lahan aktual akan berubah menjadi kelas kesesuaian lahan
potensial. Kelas kesesuaian lahan potensial komoditas hortikultura sawi dan bawang daun meningkat dari S2 menjadi S1 pada satuan lahan SP 17. Kelas
kesesuaian lahan potensial S2 komoditas hortikultura sayuran kentang, wortel, kubis, sawi, dan bawang daun pada satuan lahan SP1, SP2, SP5, SP6, SP10,
SP13, SP14, SP17, dan SP18. Satuan lahan yang masuk kategori kelas kesesuaian lahan potensial S3 untuk komoditas sayuran yaitu SP3, SP4, SP7, SP8, SP11,
SP12, SP15, SP16, SP19, dan SP20. Luas areal masing-masing kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial
untuk komoditas hortikultura sayuran pada areal penggunaan lain APL disajikan pada Tabel 19. Data pada Tabel 19 menunjukkan luas lahan yang sesuai moderat
S2 aktual untuk komoditas kentang yaitu 613,39 ha, kelas sesuai marginal S3 yaitu 4.054,21 ha, dan tidak sesuai N yaitu 613,39 ha. Apabila dilakukan
perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka kelas kesesuaian lahan potensial S2 luasannya meningkat menjadi 1.622,86 ha, luas lahan yang masuk-
Tabel 19. Luas areal ha berdasarkan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk komoditas hortikultura sayuran
Komoditas Luas Areal Berdasarkan Kelas Kesesuaian Lahan ha
Aktual Potensial
S1 S2
S3 N
S1 S2
S3 N
Kentang -
613,39 4.054,21
613,39 -
1.622,86 3.392,39
- Kubis
- 347,65
4.054,20 613,39
- 1.622,86
3.392,39 -
Bawang Daun -
1.497,49 2.904,37
613,39 446,00
2.280,39 2.288,85
- Wortel
- 347,65
4.054,20 613,39
- 1.622,86
3.392,39 -
Sawi -
1.363,38 1.576,55
613,39 446,00
2.493,93 2.075,32
-
107
Gambar 13. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas kentang di area hulu DAS Jeneberang.
108
Gambar 14. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas wortel di hulu DAS Jeneberang.
109
Gambar 15. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas sawi di area hulu DAS Jeneberang.
110
Gambar 16. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas bawang daun di area hulu DAS Jeneberang.
111
Gambar 17. Peta kesesuaian lahan aktual komoditas kubis di area hulu DAS Jeneberang.
112
kategori kelas S3 menurun menjadi 3.392,39 ha, dan tidak ada lagi lahan yang tidak sesuai untuk tanaman kentang.
Komoditas wortel dan kubis penyebarannya sama, yaitu untuk kelas cukup sesuai S2 aktual luasannya 347,65 ha, sesuai marginal S3 yaitu 4.054,20 ha,
dan tidak sesuai N yaitu 613,39 ha. Apabila dilakukan perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka kelas kesesuaian lahan potensial S2
luasannya meningkat menjadi 1.622,86 ha, luas lahan yang masuk kategori kelas S3 menurun menjadi 3.392,39 ha, dan tidak ada lahan yang tidak sesuai untuk
tanaman wortel dan kubis. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk komoditas sawi, kelas S2 luasnya
1.363,38 ha, kelas S3 luasnya 1.576,55 ha, dan tidak sesuai N luasnya 613,39 ha. Jika dilakukan perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka
perubahan dari kelas S2 menjadi kelas kesesuaian lahan potensial S1 luasnya yaitu 446,00 ha. Sedangkan kelas S2 potensial yaitu 2.493,93 ha, dan luas lahan yang
masuk kategori kelas S3 menurun menjadi 2.075,32 ha, dan tidak ada lahan yang tidak sesuai.
Kelas kesesuaian lahan aktual S2 untuk komoditas bawang daun luasnya 1.479,49 ha, kelas S3 luasnya 2.904,20 ha, dan tidak sesuai N luasnya 613,39
ha. Jika dilakukan perbaikan pada faktor pembatas retensi unsur hara f maka perubahan dari kelas S2 menjadi kelas kesesuaian lahan potensial S1 luasnya yaitu
446,00 ha. Sedangkan kelas S2 potensial yaitu 2.280,39 ha, dan luas lahan yang masuk kategori kelas S3 menurun menjadi 2.288,85 ha, dan tidak ada lahan yang
tidak sesuai untuk tanaman bawang daun.
6.4. Kesimpulan