mengembangkan kerangka karangan, dan 5 menyunting tulisan jika ada kesalahan bahasa maupun tulisan. Pengembangan karangan lebih ditekankan pada penggunaan
sudut pandang orang ketiga. Hal ini dilakukan agar semua siswa mengembangkan karangan dengan pola yang sama.
Berdasarkan pendapat Suparno dan Yunus 2006:450, langkah-langkah pokok dalam menulis karangan narasi yaitu menentukan tema, sasaran pembaca, menyusun
peristiwa dan mengembangkannya, serta menentukan tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
2.2.10 Hakikat Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan untuk maksud tertentu Hecht 1976:11. Seorang pewawancara melakukan kegiatan wawancara dengan
narasumber berdasarkan tujuan tertentu. Narasumber pun dipilih sesuai dengan kriteria yang relevan dengan tujuan wawancara. Wawancara merupakan suatu bentuk kegiatan
berbahasa dengan jalan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau responden untuk memperoleh informasi.
Wawancara harus dilakukan berdasarkan tujuan yang jelas. Tanpa suatu tujuan, kegiatan wawancara tak mungkin berlangsung dengan baik. Modal seorang
pewawancara adalah keterampilan dalam berbahasa. Hal ini pun senada dengan pendapat Kusumah, dkk. 2003:6 bahwa pada umumnya wawancara merupakan
sebuah bentuk komunikasi yang erat hubungannya dengan keterampilan berbicara. Bahkan modal berbicara tak hanya diperlukan oleh seorang pewawancara, namun
diperlukan juga oleh seorang narasumber. Keterampilan berbicara seorang narasumber akan mendukung kejelasan informasi yang disampaikan.
Berdasarkan pendapat Hecht 1976, dan Kusumah, dkk. 2003 dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan interaksi antara pewawancara dengan
narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tertentu.
2.2.11 Teks Wawancara
Seorang pewawancara melontarkan beberapa pertanyaan kepada narasumber untuk mendapatkan sebuah informasi sehingga terjadilah tanya jawab di antara
keduanya. Kusumah, dkk. 2003: 21 mengungkapkan bahwa hasil wawancara dapat dicatat dengan dua teknik.
1. Teknik Langsung
Teknik langsung yaitu teknik yang mencatat hasil wawancara secara langsung berbentuk tulisan. Mengingat kecepatan tangan kita terbatas maka teknik steno
diterapkan saat menggunakan teknik langsung. 2.
Teknik Repro Teknik repro yaitu teknik mencatat hasil wawancara tetapi menggunakan alat
elektronik, misalnya type recorder. Dalam teknik ini kegiatan wawancara akan terekam dalam sebuah alat elektronik. Supaya bisa didapatkan informasi yang jelas
maka rekaman tersebut harus ditranskipkan sehingga menjadi sebuah teks wawancara.
Hasil kegiatan wawancara dapat berbentuk teks wawancara secara langsung jika menggunakan teknik langsung, namun jika menggunakan teknik repro maka harus
ditranskipkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan teks wawancara. Secara umum, ciri-ciri teks wawancara sama dengan ciri narasi yaitu adanya sudut pandang, alur,
kejadian, dan tokoh.
Berdasarkan penjelasan Kusumah, dkk. 2003:21 dapat disimpulkan bahwa teks wawancara merupakan bentuk wawancara secara tertulis antara pewawancara dan
narasumber.
2.2.12 Media Kartun Bercerita