Jurnal Guru Hasil Jurnal Siklus II

yang dipelajari ini.” Hal serupa pun diungkapkan oleh R-4, “Semoga pembelajaran yang akan datang lebih baik dari sekarang.”

4.2.3.2.2 Jurnal Guru

Jurnal guru memuat tentang hal yang dicermati oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Jurnal guru diisi oleh guru pada saat pembelajaran. Aspek yang ditulis dalam jurnal guru yakni, 1 bagaimana persiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, 2 bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, 3 bagaimana tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, 4 bagaimana tanggapan siswa terhadap media kartun bercerita yang digunakan dalam pembelajaran, dan 5 kejadian-kejadian apa saja yang muncul pada saat pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita? Pertama tentang persiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. Guru menjawab bahwa semua siswa siap untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia pada hari itu. Bahkan siswa terlihat lebih siap mengikuti pembelajaran pada siklus kedua. Siswa tak lupa memberikan salam sapaan kepada guru yang baru masuk kelas. Berikut petikan salam dari siswa kepada peneliti. Ketua kelas, “Beri salam kepada bu guru” Semua siswa menjawa, “Selamat siang, Bu.” Setelah itu peneliti pun menjawab salam, lalu memulai pembelajaran. Pertanyaan kedua berisi tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. Keaktifan siswa selama pembelajaran cukup tinggi. Guru yang telah mengikuti pembelajaran menjelaskan bahwa keaktifan siswa sudah mulai tampak pada awal pembelajaran yakni pada kegiatan apersepsi. Siswa sudah tak takut lagi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu, pada saat pembelajaran siswa juga sudah tidak canggung untuk bertanya kepada peneliti apabila ada hal yang belum dipahami. Sudah tidak ada siswa yang takut bertanya kepada peneliti. Keaktifan juga terlihat ketiga peneliti membagikan media kartun bercerita. Mereka langsung bertanya tentang media yang dibagikan peneliti. Bahkan keaktifan siswa masih terlihat hingga pembelajaran akan berakhir. Pada saat menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sebagian besar siswa menjawab dengan antusias. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa sudah baik. Pertanyaan ketiga berisi tentang tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. Guru menjawab bahwa selama pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siklus II, tanggapan siswa ketika mendapat penugasan dari peneliti sangat baik, hampir tidak terlihat siswa yang bersikap negatif. Siswa bersemangat dan langsung melaksanakan tugas sesuai dengan perintah peneliti. Semua siswa melaksanakan tugas dengan baik dan enang. Tak ada lagi siswa yang merasa kebingungan. Pertanyaan keempat berisi tentang tanggapan siswa terhadap media kartun bercerita yang digunakan dalam pembelajaran. Guru mengungkapkan bahwa seluruh siswa menyatakan tertaik dengan media yang digunakan oleh peneliti. Siswa terlihat antusias dengan media yang digunakan peneliti. Hal ini pun nampak pada jurnal siswa dan hasil wawancara. Bahkan siswa terlihat senang dengan media yang baru pertama kali mereka dapatkan. Pertanyaan terakhir berisi tentang kejadian-kejadian apa saja yang muncul pada saat pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. Guru mengungkapkan bahwa siswa terlihat sangat akrab dengan guru ketika pembelajaran berlangsung. Bahkan mereka sering bercanda dengan guru, namun masih dalam tahap wajar. Selain kejadian tersebut, pembelajaran berlangsung secara lancar.

4.2.3.3 Hasil Wawancara Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS HASIL WAWANCARA MENJADI NARASI MENGGUNAKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBASIS KARAKTER PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL

1 17 207

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 24

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sambi Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMTING TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SMP NEGERI 30 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE COOPERATIVE SCRIPT (CS) BAGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 TANON KABUPATE

0 0 19

EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI.

0 0 62

Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Teknik Membuat Kerangka Tulisan pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KELAS VII SMP NEGERI 4 KERINCI JURNAL

0 0 15