Hasil Wawancara Siklus I

mengajar di sini saja?” Guru pun merasa kaget dan terharu. Siswa mulai merasa tertarik diajar oleh peneliti ketika praktik dulu, karena peneliti sering menggunakan media dan metode pembelajaran yang terbaru dan inovatif. Tetapi setelah peneliti menjelaskan akhirnya siswa memahami kehadiran peneliti yang hanya beberapa kali untuk penelitian. Selain itu, R-27 yang merupakan salah satu siswa penggemar kartun bertanya, “Bu, kalau nama tokohnya saya ganti menjadi nama kartun semua boleh Bu?” Guru merasa senang karena sesuai dugaan peneliti bahwa siswa masih sangat menyukai dunia kartun. Tetapi peneliti memberikan penjelasan bahwa informasi harus sesuai dengan media yang ditampilkan dan siswa pun memahaminya. Setelah itu, pembelajaran berlangsung dengan lancar dan kondusif hingga selesai.

4.1.3.3 Hasil Wawancara Siklus I

Wawancara dilakukan pada tiga siswa, yaitu siswa yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. Ketiga siswa tersebut adalah R-12, R-9, dan R-17. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencrian informasi melalui media kartun bercerita. Pertanyaan yang disusun peneliti meliputi: 1 apakah Anda tertarik mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, 2 apakah kamu dapat memahami materi yang dijelaskan guru tentang cara mengubah teks wawancara menjadi narasi, 3 kesulitan apakah yang kamu alami dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, 4 manfaat apakah yang kamu rasakan setelah mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita, dan 5 kesan dan pesan apakah yang ingin kamu sampaikan rasakan setelah mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita? Pertanyaan pertama, siswa ditanya apakah tertarik mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui kartun bererita. R- 12 menjawab, “Saya tertarik”. Hal serupa pun disampaikan oleh R- 9, “Tertarik”. Tetapi R-17 menjawab berbeda, “Saya tidak tertarik”. Siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan sedang yaitu R-12 dan R-9 menyatakan tertarik, namun siswa yang mendapatkan nilai rendah yaitu R-17 menyatakan tidak tertarik dengan pembelajaran. Pertanyaan kedua tentang tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. R- 12 menjawab, “Saya dapat memahami”. Hal serupa juga diungkapkan oleh R- 9 yang menjawa, “Memahami”. Dan R-17 pun menjawab, “Saya dapat memahami.” Pada pertnyaan kedua semua responden yang diambil menyatakan dapat memahami materi yang diberikan oleh guru, baik yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, maupun rendah. Pertanyaan ketiga tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. R- 12 menjawab, “Mengubah kata atau kalimat”, sedangkan R-9 menjawab, “Gambar dan suara kurang”. Dan R-17 menjawab, “Kesulitan tentang penjelasan cerita kartun”. Berdasarkan jawaban tersebut dapat diketahui bahwa ketiga responden mengalami kesulitan semua, namun pada aspek yang berbeda. R-9 dengan nilai dalam kategori baik mengalami kesulitan dalam mengubah kalimat langsung pada teks wawancara menjadi kalimat tak langsung pada karangan narasi. R-9 yang mendapatkan nilai dalam kategori cukup mengalami kesulitan menangkap informasi ketika media disajikan. Selain itu, R-17 yang mendapatkan nilai dalam kategori kurang memahami informasi yang disajikan melalui media kartun bercerita. Pertanyaan keempat tentang manfaat yang dirasakan siswa setelah mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. R- 12 menjawab, “Saya menjadi bisa mengubah teks wawancara menjadi narasi”, sedangkan R-9 menjawab, “Lebih mengerti dan lebih mudah”. Selain itu R-17 menjawab, “Bisa lebih mudah menjawab soal tersebut.” Berdasarkan ketiga jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa semua responden merasakan manfaat setelah mengikuti pembelajaran. Selain itu, metode serta media yang digunakan guru juga memudahkan siswa dalam belajar. Pertanyaan terakhir tentang kesan dan pesan yang ingin disampaikan rasakan mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi melalui media kartun bercerita. R- 12 menjawab, “Kesan saya cara pembelajarannya sudah jelas dan menyenangkan dan pesannya supaya lebih baik lagi ketika mengajar”. Selain itu, R-9 menjawab, “Baik semuanya”. Dan R-17 menjawab, “Tidak ada”. Berdasarkan jawaban responden R-12, R-9, dan R-17 dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai baik memiliki kesan dan pesan yang baik pula, begitu juga dengan siswa yang mendapatkan nilai kurang tidak mendapatkan kesan apapun selama pembelajaran.

4.1.3.4 Dokumentasi Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS HASIL WAWANCARA MENJADI NARASI MENGGUNAKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBASIS KARAKTER PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL

1 17 207

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 24

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sambi Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMTING TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SMP NEGERI 30 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE COOPERATIVE SCRIPT (CS) BAGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 TANON KABUPATE

0 0 19

EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI.

0 0 62

Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Teknik Membuat Kerangka Tulisan pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KELAS VII SMP NEGERI 4 KERINCI JURNAL

0 0 15