Perencanaan Siklus I Tindakan Siklus I

Bagan 2 Model Penelitian Tindakan Kelas Keterangan: OA : Observasi Awal O : Observasi P : Perencanaan R : Refleksi T : Tindakan RP : Revisi Perencanaan

3.1.1 Proses Tindakan Siklus I

Penelitian dilakukan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I merupakan tahapan awal pelaksanaan penelitian. Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melakukan siklus II. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian. Setiap tahapan dilaksanakan secara maksimal agar penelitian dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. Pada siklus ini dilakukan empat tahapan penelitian yaitu 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi.

3.1.1.1 Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang dilakukan penelitian untuk memecahkan masalah. Masalah yang dialami dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi di SMP Negeri 30 Semarang yaitu masih rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi karena berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa, yaitu siswa tidak tertarik dengan pembelajaran menulis, kurangnya penguasaan materi, tidak ada motivasi belajar, dan malas, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar, misalnya pemilihan metode dan media pembelajaran yang kurang tepat. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengubah strategi pembelajaran agar minat siswa dan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat. Pada tahap perencanaan siklus I, dilakukan persiapan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi dengan melalui kartun bercerita. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu 1 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode pencarian informasi dengan melalui kartun bercerita, 2 menentukan media kartun yang akan digunakan, 3 memersiapkan instrumen penilaian yaitu instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes mengubah teks wawancara menjadi narasi beserta kriteria penilaiannya, dan instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar jurnal, lembar wawancara, dan dokumentasi foto, 4 menyiapkan perangkat tes mengubah teks wawancara menjadi narasi yang berupa lembar kerja, pedoman penskoran, dan penilaian, 5 berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan kelas yang akan diteliti.

3.1.1.2 Tindakan Siklus I

Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan merupakan langkah inti dalam suatu pembelajaran yang harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai sasaran. Tindakan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dirancang sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri atas tiga tahap pembelajaran yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pertemuan pertama, tahap pendahuluan diawali dengan apersepsi yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa jika telah menguasai kompetensi mengubah teks wawancara menjadi narasi. Motivasi pun tak lupa guru sampaikan dengan menceritakan kisah penulis sukses agar siswa bersemangat selama mengikuti pembelajaran. Tahap inti merupakan tahapan pelaksanaan metode pencarian informasi dan media kartun berberita. Langkah-langkah yang dilakukan guru pada tahapan inti yaitu 1 guru menjelaskan materi pengantar tentang wawancara, narasi, kalimat langsung dan tak langsung, 2 guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, 3 Siswa berkelompok dengan berpasangan dengan teman sebangku, 4 tiap kelompok memperhatikan media kartun bercerita sebagai contoh wawancara. Selain itu, media kartun bercerita juga digunakan sebagai sarana untuk menarik minat siswa, 5 tiap kelompok mendapatkan lampiran berisi teks wawancara yang dibagikan oleh guru, 6 siswa mendengarkan beberapa pertanyaan pancingan yang dibacakan oleh guru agar lebih teliti dalam menganalisis isi teks wawancara, 7 tiap kelompok membuat kerangka karangan berdasarkan teks wawancara yang telah dibagikan, 8 setiap kelompok mengembangkan kerangka karangan dengan dipandu oleh guru, 9 setiap kelompok menukarkan pekerjaannya dengan kelompok lain, 10 siswa dengan dibimbing guru mengoreksi hasil pekerjaan kelompok lain, 11 siswa memperbaiki karangannya berdasarkan komentar dari kelompok lain, dan 12 siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Tahapan tahapan terakhir pada pertemuan pertama yaitu penutup. Langkah- langkah pembelajaran pada bagian penutup yaitu 1 guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, dan 2 guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Pertemuan kedua terdiri atas tiga tahap pula. Tahapan itu yaitu terdiri atas tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan agar mencapai tujuan pembelajaran. Tahapan pertama pertemuan kedua yaitu pendahuluan. Tahapan ini terdiri atas beberapa langkah yaitu 1 guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, 2 guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran, 3 guru memotivasi siswa agar semangat dalam belajar, 4 guru mengingatkan siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, 5 siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Tahap inti pembelajaran dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut 1 siswa berpasangan dengan teman sebangku. Siswa pertama berperan sebagai pewawancara dan siswa kedua sebagai narasumber, 2 guru menyajikan media, lalu membagikan LK I dan LK II, 3 guru memberikan enam pertanyaan pancingan berdasarkan media, 4 siswa yang berperan sebagai pewawancara membuat daftar pertanyaan pada lembar kerja 1, sedangkan pasangannya menyiapkan jawaban yang sesuai, 5 setiap pasangan melakukan praktik wawancara dan pewawancara mencatat jawaban narasumber pada LK 1 pula. Selama berwawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa, yaitu a kelancaran, b penggunaan kalimat efektif, dan c kinestetik, 6 tiap-tiap siswa menyusun karangan narasi pada LK 2 berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari kegiatan wawancara, 7 guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa selama pembelajaran, 8 siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangku. Lalu menilai pekerjaan temannya dengan panduan guru, 9 guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, 10 Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap terakhir pada pertemuan kedua yaitu penutup. Langkah-langkah pada tahapan ini yaitu 1 siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangku. Lalu menilai pekerjaan temannya dengan panduan guru, 2 guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, dan 6 guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

3.1.1.3 Observasi Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS HASIL WAWANCARA MENJADI NARASI MENGGUNAKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBASIS KARAKTER PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL

1 17 207

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 24

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sambi Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMTING TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SMP NEGERI 30 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE COOPERATIVE SCRIPT (CS) BAGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 TANON KABUPATE

0 0 19

EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI.

0 0 62

Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Teknik Membuat Kerangka Tulisan pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KELAS VII SMP NEGERI 4 KERINCI JURNAL

0 0 15