Refleksi Proses Refleksi Siklus I

4.1.3.5.1 Refleksi Proses

Berdasarkan penelitian siklus I ditemukan beberapa permasalahan pada proses penelitian. Permasalahan tersebut yaitu, 1 ketika penyajian media kartun bercerita, siswa yang duduk di bangku bagian belakang kurang dapat menangkap informasi yang disajikan karena faktor LCD yang dimiliki sekolah berukuran kecil. Selain itu, ruang kelas yang tidak memiliki gorden sehingga silau. Siswa juga merasa kesulitan menangkap informasi karena disajikan secara langsung dalam sekali tayang, 2 beberapa siswa kurang bersemangat selama mengikuti pembelajaran bahkan berbicara dengan teman sebangku, 3 siswa belum memahami sepenuhnya materi yang diberikan guru namun tidak mau bertanya, 4 saat pengelompokkan siswa bingung dan gaduh dan 5 siswa kesulitan dalam menangkap informasi yang disajikan dalam sekali tayang. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan maka peneliti akan melakukan beberapa tindakan agar hasil yang dicapai sesuai target. Perbaikan tindakan yang dilakukan peneliti yaitu, 1 pada tindakan siklus II peneliti mengubah media yang digunakan menjadi berbentuk visual. Media dalam bentuk audiovisual yang digunakan dirasa memiliki beberapa kelemahan dan peneliti menganggap media dalam bentuk visual lebih tepat. Media yang digunakan tetap kartun bercerita, hanya bentuk dan isinya saja yang berbeda. Melalui media kartun bercerita yang berbentuk visual, siswa bisa memahami informasi yang ada secara bertahap sehingga tidak kebingungan. 2 Guru menerapkan konsep kunjung karya agar siswa lebih aktif dan bersemangat, serta memberikan hadiah untuk siswa yang memiliki nilai tertinggi. 3 guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa, serta lebih mendekatkan diri dengan siswa agar tidak takut jika ingin bertanya. Selain itu, guru juga membangun suasana kelas yang nyaman sehingga siswa senang mengikuti pembelajaran. 4 guru mengulangi peraturan pengelompokkan yaitu dengan teman sebangku, tidak boleh dengan yang lain sehingga siswa lebih terarah. Selain itu, guru membantu siswa yang kebingungan dengan mendatangi langsung. 5 guru menggunakan media visual agar siswa lebih mudah memahami informasi yang disajikan melalui media.

4.1.3.5.2 Refleksi Hasil

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS HASIL WAWANCARA MENJADI NARASI MENGGUNAKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBASIS KARAKTER PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL

1 17 207

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 24

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sambi Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMTING TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI PARAGRAF NARASI SMP NEGERI 30 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PEMANFAATAN METODE COOPERATIVE SCRIPT (CS) BAGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 TANON KABUPATE

0 0 19

EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI.

0 0 62

Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Teknik Membuat Kerangka Tulisan pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG.

0 0 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KELAS VII SMP NEGERI 4 KERINCI JURNAL

0 0 15