M acam Gaya Bahasa Perbandingan

2.Sopan Santun Yang dimaksud dengan sopan santun adalah memberikan penghargaan atau menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembicara. Rasa hormat dalam gaya bahasa dimanifestasikan melalui kejelasan dan kesingkatan. Menyampaikan sesuatu jelas berarti tidak membuat pembaca atau pendengar memeras keringat untuk mencari tahu apa yang ditulis atau dikatakan. 3.Menarik Kejujuran, kejelasan dan kesingkatan harus merupakan langkah awal. Bila majas atau gaya bahasa hanya mengandalkan kedua atau ketiga tersebut di atas maka bahasa yang digunakan masih terasa tawar dan tidak menarik. Oleh karena itu sebuah gaya bahasa harus pula menarik, sebuah gaya bahasa yang menarik akan membuat pembacaa merasa tertarik dengan apa yang ingin kita sampaikan. C.Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Telah kita ketahui bahwa gaya bahasa memiliki beberapa pengertian menurut pendapat para ahli. Akan tetapi dapat diambil kesimpulan bahwa gaya bahasa kias yang indah untuk mengemukakan pikiran, pendapat dengan membandingan suatu benda dengan yang lain baik secara lisan ataupun secara tulisan yang dapat memperlihatkan jiwa dan menimbulkan konotasi tertentu. Perbandingan berasal dari kat kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-dasar tertent Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gaya bahasa perbandingan adalah bahasa kias yang indah untuk mengemukakan pendapat, pikiran dengan membandingkan suatu benda yang lain baik secara lisan maupun tulisan dengan dasar-dasar tertentu.

D. M acam Gaya Bahasa Perbandingan

M enurut Tarigan, 1985: 85 macam gaya bahasa perbandingaan terdiri dari : Smile perumpaan, Berikut ini penulis akan menjelaskan satu persatu majas tersebut. 1 Simile Perumpamaan hakikatnya berlainan dan sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, Dar beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya bahasa perumpamaan smile adalah perbandingan secara eksplisit yang langsung menyatakan sesuatu sama dengan yang lain dengan menggunakan kata-kata seperti, bagaikan, laksana dan sebagainya. Contoh : Bibirnya seperti delima merekah, kikirnya seperti kepiting batu. dibandingkan, seperti : Umpama memadu minyak dengan air, Laksana bulan purnama, Bagaikan air di daun talas. kesempatan berpikir seperti kapal terbang pemburu. 2.M etafora Defenisi metafora menurut Tarigan 1985 : 121 sebagai berikut: M etafora adalah sejenis majas perbandingan yang singkat, padat, tersusun rapi. Didalamnya terlibat dua ide: yang satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan yang menjadi objek, dan yang satu lagi merupakan perbandingan terhadap kenyataan tadi, dan kita menggantikan yang 3.Personifikasi Perlambangan benda mati sebagai orang atau manusia. melekatkan sifat-sifat insan 4.Alegori - lambang dapat berupa suatu perumpamaan yang berisi nilai- Tarigan 1991: 45 - lambang merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah objek- objek atau gagasan-gagasan diperlambangkan. Fabel dan label merupakan alegori-alegori singkat. Fabel adalah sejenis alegori, yang didalamnya binatang-binatang berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, misalnya cerita: kancil dengan kura-kura, kancil dengan pak tani. 5.Antitesis tepat atau pertentangan yang benar- Dari pendapaat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya bahasa antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata majas ini timbul daari kalimat yang berkembang. Contoh gaya bahasa antitesis: Dia bergembira atas kegagalan dalam ujian, kecantikannya justru yang mencelakakannya, Teknologi yang semakin maju telah membuat hidup manusia lebih untuk penghancur peradaban manusia. Contoh antitesis dalam Orde lama adalah: Lidahnya menjadi kelu bukan karena kecut oleh bentakan itu, melainkan karena ia tidak bisa membaca huruf yang ditunjuk oleh petugas. E.Pengertian Cerpen Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan cerpen, lebih jelasnya penulis akan mengutip beberapa pendapat diantaranya Sumardjo 1988: 30 : Cerita pendek adalah cerita yang berbentuk prosa yang relatif pendek. Dalam batasan ini tidak jelas ukurannya. Ukuran pendek di sini diartikan sebagai : Dapat dibaca sekali duduk juga karena cerpen ini hanya mempunyai efek tunggal, karakter, plot, dan setting yang terbatas, tidak beragam dan tidak berkompleks. Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita yang dicakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang. Tema dalam Orde lama adalah penderitaan dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Alur adalah jalan cerita dari sebuah cerita pendek fiksi. Alur Orde lama berjalan maju dengan mantap sedangkan latar atau setting cerita adalah lingkungan atau tempat terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa orde lama adalah desa kapur disekitar danau untuk dapat melukiskan latar yang tepat, seorang pengarang harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang keadaan, tempat dan waktu yang akan dijadikan latar peristiwa yang diceritakan. Karakter adalah keseluruhan gerak laku yang terdorong oleh motivasi-motivasi kejiwaan yang disuguhkan oleh pengarang dalam sebuah cipta sastra dan karakter bertumpu pada sikap dan sifat tokoh yang ditampilkan oleh pengarang karakter Camat dalam orde lama punya pandangan luas, Karakter Gubernur adalah, kasar. Sedang sudut pandang adalah cara pengarang menyampaikan cerita, menempatkan dirinya dalam cerita baik sebagai orang yang berada di luar cerita, orang yang serba tahu atau sebagai pencipta. Dalam orde lama pengarang sebagai pemain pembantu. Selanjutnya gaya bahasa dalam orde lama adalah umumnya metafora dan personifikasi. M etode Penelitian Surakhmad 1982:19 menjelaskan metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik selain alat-alat tertentu. Cara utama ini digunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidik serta dari situasi penyelidik. Karena pengertian metode adalah pengertian yang luas biasanya perlu dijelaskan lebih eksplisit didalam setiap penyelidikan. Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa metode perlu ada dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maaka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Alat Pengumpulan Data sesuai masalah yang telah diteliti. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yang pat dikumpulkan melalui alat yang cocok atau sesuai, karena sesuatu alat mempunyai ciri ketepatgunaan Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap data hanya dapat dikumpulkan dengan alat yang sesuai. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensia, kemampuan atau bakat Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bila menggunakan tes sebagai alat penelitian, terlebih dahulu mempersiapkan beberapa pertanyaan dalam menganalisa suatu permasalahan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tes merupakan salah satu alat kelengkapan mencari informasi hasil pengajaran dalam mengukur kemampuan siswa. Untuk mengetahui gambaran kemampuan siswa menguasai gaya bahasa perbandingan digunakan tes. Organisasi Pengolahan Data Organisasi pengolahan data dalam penelitian sangat penting. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. M engolah data tes kemampuan menguasai unsur intrinsik menguasai gaya bahasa perbandingan. Bila siswa mampu menguasai gaya bahasa perbandingan dalam cerpen Orde Lama maka akan diberi skor 5 setiap satu gaya bahasa. 2. Semua skor akan ditabulasi Tenik Analisis D ata Setelah data terkumpul melalui tes kemampuan menguasai gaya bahasa perbandingan selanjutnya ditabulasi. Kemudian skor yang diperoleh siswa dijumlahkan, dengen ketentuan: Siswa yang mampu menguasai gaya bahasa: Lebih dari 5= Kemampuan penguasaannya sangat tinggi Antara 2-4= Kemampuan penguasaannya tinggi Kurang dari 2= Kemampuan penguasaannya rendah Analisis Data Sebagaimana disebutkan dalam bab III bahwa alat yang digunakan untuk mengumpulkan tersebut terbagi dua yaitu pertama berbentukpilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 5 soal. A.A.Navis. Tes tersebut diedarkan kepada siswa kelas 2 Aliyah swasta Al-Washliyah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun pembelajaran 20022003 pada tanggal 22 M ei 2003 pada kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.Menghitung skor tes siswa b.Menghitung nilai akhir siswa c.Menentukan tingkat kepuasaan

A. Penguasaan Unsur I nstrinsik Tes Pilihan berganda