Pendidikan Kristen Terhadap Anak di Lingkungan Keluarga a. M enurut Perjanjian Lama

panti asuhan, masalah sosial anak, perlakuan keras terhadap anak, ketidak-kompakan antara ayah dan ibu di atas. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka orangtua Kristen memerlukan pengarahan dan didikan agar dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai pendidik sesuai dengan pandangan Alkitab. Kebutuhan akan pelayanan yang memperlengkapi orangtua sangat penting, karena gereja, lembaga sosial, tidak ada seorang gurupun dapat menggantikan orangtua yang saleh, selain memperkuat pengaruh didikan dan ajaran di rumah 1.2. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman orang tua tentang pengajaran Alkitab dalam meningkatkan pendidikan spritual anak. 1.3. M etode Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur library research. 2. Uraian Teoritis 2.1. Pengertian Pedagogi Kristen Terminologi pedagogi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yakni paes yang berarti anak, dan gogos yang berarti budak atau pelayan.48 Secara harafiah pedagogi berarti budak atau pelayan anak. Dalam perspektif kependidikan, pedagogi berarti pengetahuan yang diperoleh untuk mendidik anak dan remaja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.49 M enurut Robert W. Pazmiño penggunaan istilah paideia di dalam Alkitab adalah menunjuk kepada pengasuhan, menghukum, dan pembentukan karakter, yang menyatakan secara tidak langsung bahwa seseorang dengan sungguh-sungguh diperlakukan dan sangat berkaitan antara satu sama lain di dalam komunitas. Sementara itu Riemer menulis pengertian kata paideuein adalah mendidik secara bertanggung jawab agar jangan binasa, agar hidup baik.. Selanjutnya Pazmiño mendefinisikan pendidikan Kristen sebagai berikut: Christian education is the deliberate, systematic, and sustained divine and human effort to share or appropriate the knowledge, values, attitudes, skills, sensitivities and behaviors the comprise or are consistent with the Christian faith. I t fosters the change, renewal, and reformation of person, groups, and structures by the power of the H oly Spirit to conform to the revealed will of God as expressed in the Old and New Testaments and preeminently in the person of Jesus Christ, as well as any outcomes of that effort Dengan demikian, pedagogi Kristen adalah suatu upaya pengasuhan anak dengan cara mengajar, memberi teladan, mendisiplin serta mengasihi agar ia mengenal, menerima, bertumbuh di dalam atau menghidupi kasih dan anugerah Allah dalam seluruh aspek kehidupannya serta menyaksikannya kepada orang lain.

2.2. Pendidikan Kristen Terhadap Anak di Lingkungan Keluarga a. M enurut Perjanjian Lama

tradisi pendidikan agama Yahudi, dimana seluruh umat dan keluarga terutama bagi seorang ayah Yahudi diwajibkan untuk meneruskan kepercayaan mereka kepada setiap generasi yang baru. Pendidikan agama ini pertama-tama didasarkan atas keyakinan bahwa Allah telah memanggil dan memilih Abram beserta keturunannya oleh kasih dan anugerahNya, yang diikrarkan dengan sumpah. Dengan kasih dan anugerah pula Tuhan membebaskan umat Israel dari perbudakan M esir Ul. 7: 7-8. Dasar kedua bagi pendidikan agama Yahudi adalah penyataan diri Allah55 yang menjadi sumber mutlak bagi kehidupan maupun pendidikan Yahudi. Keyakinan akan inisiatif penyingkapan diri Allah pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sangat menentukan harapan umat Israel. Oleh karena itu Sejak kecil para anggota paguyuban Yahudi diajar menjadi waspada terhadap terjadinya penyataan agar siap menangkapnya ketika disapa oleh firmanNya. I Sam. 3:9,10. Landasan ketiga adalah pengajaran bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.57 Sebagai makhluk istimewa manusia diberi kemampuan untuk mengenal kehendak Allah. Akan tetapi karena kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan seluruh keturunan manusia kehilangan kemuliaan Allah Rom 3:23, gambar demuth dan rupa tselem Allah Kej. 1:26-27 di dalam manusia menjadi rusak. Seluruh aspek kehidupan manusia menyimpang dari rencana Allah, oleh karena sifat berdosa yang diwarisi. Alkitab mencatat bahwa segala kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata Kej. 6:7. Berdasarkan landasan di atas maka pendidikan agama Yahudi bertujuan untuk mengajar seluruh umat Israel untuk mengingat karya ajaib Allah pada masa yang lalu, mengharapkan penyataan Allah di masa yang akan datang, memenuhi syarat-syarat perjanjian, beribadah dan berperilaku menurut kehendak Tuhan. Tanggung jawab pendidikan agama ini ditugaskan kepada kaum imam, para nabi, kaum bijaksana, kaum penyair, dan pada orangtua59 di tengah keluarga. Orangtua diperintahkan untuk mendidik anak-anak mereka: Dengarlah, hai orang Israel: TUH AN itu Allah kita, TUH AN itu esa Kasihilah TUH AN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu Ul. 6:4-9.

b. Taurat