Pendekatan Tujuan Uraian Teoritis 1. Pengertian Pendekatan

ditetapkan.

1.2. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia serta manfaatnya.

1.3. M etode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan litaratur, dimana pembahasan makalah ini didasarkan pada pendapat-pendapat ahli dan hasil-hasil penelitian tentang pokok bahasan. 2. Uraian Teoritis 2.1. Pengertian Pendekatan Pendekatan menurut Edwar M.Anthoni, 1963 adalah seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan pembelajaran bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatik. Metode merupakan rencana keseluruhan penyajian bahasa secara rapi, tertib, yang tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi dan kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. M etode bersifat prosedural. Di dalam satu pendekatan mungkin terdapat banyak metode. Teknik merupakan suatu muslihat, tipu daya dalam menyajikan bahan. Teknik harus sejalan dengan metode dan serasi dengan pendekatan. Teknik bersifat implementasi. Richards Rodgers,1986 menyempurnakan pendapat Anthoni. Mereka menambahkan peran guru, siswa bahan, tujuan silabus dan tipe kegiatan dan pengajaran pada segi metode, sehingga muncul istilah desain atau rancang-bangun.istilah teknik diganti dengan istilah prosedur. Pendekatan menurut Kosadi, dkk 1979 adalah seperangakat asumsi mengenai hakikat bahasa, pengajaran dan proses belajar-mengajar bahasa. Menurut Tarigan 1989 Pendekatan adalah seperangkat korelatif yang menangani teori bahasa dan teori pemerolehan bahasa. Sedangkan menurut Djunaidi 1989 Pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang bersifat hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach dan 2 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach. 2.2. Jenis-Jenis Pendekatan Berikut murupakan macam- macam pendekatan pengajaran bahasa, di antaranya adalah:

a. Pendekatan Tujuan

mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu adalah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri. M isalnya untuk pokok bahasan menulis, tujuan pembelajaran yang tercapainya tujuan yakni siswa memiliki kemampuan mengarang. Penerapan pendekata - dikitnya 85 dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaranitu menguasai minimal 75 dari bahan ajar yang diberikan oleh guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif. Jika sekurang- kurangnya 85 dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan betul minimal 75 dari soal yang diberikan guru maka pembelajaran dapat dianggap berhasil. b. Pendekatan Struktural Pendekatan Struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa perlu dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, mofologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Dengan struktural, siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya. c. Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Jadi dapat diartikan bahwa pendekatan ketrampilan proses dalam pembelajaran bahasa adalah pendekatan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Keterampilan proses meliputi keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilan fisik. Keterampilan proses berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan konsep. Konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi pula sebagai penunjang keterampilan proses. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar menghasilkan sikap dan nilai dalam diri siswa. Tanda- tandanya terlihat pada diri siswa seperti teliti, kreatif, kritis, objektif, tenggang rasa, bertanggung jawab, jujur, terbuka, dapat bekerja sama, rajin, dan sebagainya. Keterampilan proses dibangun sejumlah keterampilan-keterampilan. Karena itu pencapainnya atau pengembangannya dilaksanakan dalam setiap proses belajar mengajar dalam penjabaran keterampilan proses dapat berbeda pada setiap mata pelajaran. Pendekatan ini merupakan pemberianmenumbuhkan kemampuan-kemampuan dasar untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang meliputi beberapa kemampuan seperti: 1. Kemampuan mengamati M erupakan salah satu ketrampilan yang sangat penting untuk memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalm pengembangan ilmu pengetahuan. Pengamatan dilaksanakan denagan memanfaatkan seluruh panca indara yang mungkin bias digunakan untuk memperhatikan hal-hal yang diamati. Kemudian, mencatat apa yang diamati, memilih-milih bagiannya berdasarkan criteria tertentu berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah hasil pengamatan dan menulis hasilnya. 2. Kemampuan menghitung Salah satu kemapuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kemampuan mengukur Dasar dari pengukuran ini adalah perbandingan. Dalam pelajaran apresiasi sastra misalnya, kegiatan pengukuran dapat berupa telaah kajian lebih dalam terhadap suatu karya sastra denagan menggunakan kriteria nilai-nilai estetika, moral, dan nilai pendidikan. 4. Kemampuan mengklasifikasi M erupakan kemampuan mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu yang berupa benda, akta, informasi, dan gagasan.. pengelompokan ini didasarkan pada karakteristik atau cirri-ciri yang sama dalam satu tujuan. Dalam pembelajan bahasa Indonesia, kemampuan ini misalnya berupa kemampuan membedakan antara opini dan fakta dalam suatu wacana dan mengelompokkan karya sastra berdasarkan cirri strukturnya. 5. Kemampuan menemukan hubungan Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan waktu. Kemampuan ini diwujudkan dalam kemampuan siswa menentukan hubungan antara fakta yang terdapat dalam bacaan untuk membangun pemahaman kritis dan kreatif terhadap bacaan. 6. Kemampuan membuat prediksi Kemampuan membuat prediksi atau perkiraan yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Kemampuan membuat prediksi disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. 7. Kemampuan melaksanakan penelitian M erupakan kegiatan para ilmuan dalam kehidupan ilmiah. Namun dalam kehidupan sehari- hari kita juga perlu mengadakan penelitian. Artinya, mengadakan pengkajian terhadap sesuatu untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. 8. Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data bagaimana cara-cara mengumpulkan data, baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Anak-anak dilatih untuk mengumpulkan data dalam pengamatan lapangan, kemudian meganalisis data tersebut dan membuat kesimpulan. 9. Kemampuan mengkomunikasikan hasil M isalnya siswa dilatih untuk menyusun laporan hasil pengamatan, kemudian mempresentasikannya didepan kelas dalm sebuah kegiatan diskusi. Selain itu, siswa di latih untuk menyusun laporan singkat tentang apa yang mereka teliti untuk dipublikasikan melalui majalah sekolah atau majalah dinding. Keterampilan proses berkaitan dengan kemampuan. Oleh karena itu penerapan keterampilan proses diletakkan dalam kompetensi dasar. Keterampilan proses juga dikenali pada instruksi yang disampaikan oleh guru kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu. Contoh: Kompetensi Dasar: Siswa dapat menyusun sebuah pengumuman sebagai sarana menyampaikan informasi keterampilan proses yang tersirat dalam kompetensi dasar adalah mengkomunikasikan.

d. Pendekatan W hole Language